Translate

Senin, 06 Januari 2014

Madza Nuqoddimu Li Godd??

Alloh Swt berfirman: k‰r'¯»tƒ šúïÏ©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£‰s% 7‰tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al Hasyr: 18) Berkaitan dengan momentum tahun Baru Hijriyah yang disebut-sebut banyak orang sebagai momentum introspeksi dan momentum kebangkitan,mari kita renungkan petikan ayat di atas yang berbunyi: 7‰tóÏ9MtB£‰s% $¨B §øÿtRÝàZtFø9ur dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); Ayat ini bermakna seruan kepada kita masing-masing unutk memperhatikan apa yang telah kita perbuat di dunia hari ini untuk hari esok,yaitu kehidupan di akhirat.Perbuatan untuk hari akhirat dijadikana ukuran karena akhiratlah kehidupan yang hakiki (al hayawan) ,sementara dunia adalah kehidupan yang fana yang diciptakan justru sebagai ladang amal menuju akhirat..Alloh swt berfirman: tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#r߉yg»y_ur ’Îû È@‹Î6y™ «!$# ôMÏlÎ;ºuqøBr'Î/ öNÍkŦàÿRr&ur ãNsàôãr& ºpy_u‘yŠ y‰YÏã «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ç/èf tbrâ“ͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS at Taubah:20) Ayat ini menggambarkan generasi Islam pertama,yaitu para sahabat Rodliyallohu ‘anhum,yang telah menyuguhkan perbuatan-perbuatan terbesar di dunia untuk hari esok.yaitu iman,hijrah dan jihad.Mereka beriman di tengah dominasi syirik dan kekufuran.Dan alangkah banyaknya ujian yang berat atas keimanan mereka saat itu.Mereka juga berhijrah demi untuk menguji,mengokohkan,dan mensyiarkan keimanan.Dan betapa berat sejarah perjalanan hijrah itu.Keimanan dan hijrah itu mereka padu pula dengan jihad,yaitu perjuangan (peperangan) untuk membela dan menyebarluaskan syiar agama Islam,dengan merelakan harta benda sekaligus dengan merelakan nyawa mereka.Peperangan-peperangan besar mereka lewati bersama dengan Rosululloh saw.Itu belum termasuk peperangan-peperangan/ekspedisi-ekspedisi (sariyah) yang mereka lakukan tanpa Rosululloh saw. Atas dasar perbuatan-perbuatan besar yang telah di persembahkan tersebut,generasi sahabat mendapatkan penghargaan yang luar biasa dari Alloh swt (seperti diabadikan di dalam banyak ayat-ayat suci Al Quran) dan bahkan penghargaan dari kaum muslimin hingga saat ini. Pertanyaannya sekarang: …… Jika para sahabat telah menyuguhkan perbuatan-perbuatan yang istimewa tersebut,maka sekarang perbuatan-perbuatan apa yang telah kita persembahkan bagi kehidupan akhirat kita kelak? Dalam sebuah hadis sohih yang terkenal,Rosululloh saw bersabda: Tidak ada hijrah setelah fathu Makkah,tetapi yang tetap ada adalah (hijrah disebabkan) jihad dan niat (yang baik) HR Bukhori Ungkapan “Tidak ada hijrah setelah fathu Makkah” dalam hadis ini menunjukkan bahwa hijrah yang bernilai seperti nilai hijrahnya para sahabat Rosululloh saw sudah tidak ada lagi.Tidak ada lagi hijrah setelah terbukanya kota Makkah yang nilainya sama dengan hijrah yang dilakukan generasi Islam pertama sebelum fathu Makkah.Ungkapan tersebut juga menggambarkan bahwa apa yang telah dilakukan para sahabat dengan hijrah itu merupakan hal yang tidak bisa ditandingi di masa-m,asa berikutnya. Seandainya ungkapan dalam hadis itu tidak diikuti oleh ungkapan: Niscaya tertutup bagi kita pintu apapun untuk melakukan hijrah atau hal-hal yang berkaitan dengan hijrah yang dilakukan para sahabat.”Lakin” …. Adalah huruf istidrok …. Yang bermakna menyusuli ucapan sebelumnya.Dengan demikian Rosululloh saw masih membuka peluang bagi kita semua untuk melakukan hal yang bernilai luhur,walaupun tentunya tidak dapat menyemai nilai luhur para sahabat.Hal yang bernilai luhur yang menjadi peluang bagi kita semua untuk memasukinya ada dua,yakni jihad dan niat. Dua peluang inilah yang mesti kita masuki dan kita rebut,untuk kita persembahkan sebagai bekal bagi kita pada kehidupan esok hari.Pertama,jihad.Untuk jihad,tentunya diperlukan semangat,latihan-latihan dan tempaan /pembinaan (kaderisasi).Jihad bahkan juga memerlukan koordinasi dan komando.Disinilah pentingnya berjamaah dan pentingnya pembinaan.Kedua,niat,yakni niat yang baik.Ada dua kategori niat yang baik,yaitu 1) mencari ilmu dan menyebarkannya,serta 2) berdakwah.Ilmu adalah kehidupan Islam.Bisa dibayangkan bagaimana keberadaan kaum muslimin bila mereka dibiarkan tanpa ilmu.Sementara berdakwah,tidak ada tugas yang lebih baik daripadanya,karena ia menjadi misi utama para Rosul. Ilmu dan dakwah adalah faktor penting yang bisa menghidupkan hati dan jiwa kita,sementara hal-hal yang yang bisa menghidupkan hati dan jiwa yang diserukan oleh Alloh swt dan Rosululloh saw,kita diperintahkan untuk menyambutnya (istijabah).Hidupnya hati dan jiwa merupakan modal kebahagiaan hidup kita di dunia dan di akhirat. Alloh swt berfirman: $pkš‰r'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7ŠÉftGó™$# ¬! ÉAqß™§=Ï9ur #sŒÎ) öNä.$tãyŠ $yJÏ9 öNà6‹ÍŠøtä† ÇËÍÈ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (QS al Anfal: 24) Dengan mencari dan menyebarluaskan ilmu serta berdakwah inilah semangat dan ghiroh melakukan jihad tumbuh dan berkembang.Semangat dan ghiroh jihad tidak akan lahir sekonyong-konyong / tiba-tiba.Semangat dan ghiroh itu hanya bisa lahir melalui proses panjang,yaitu pembinaan dan kaderisasi.Para sahabat siap berjihad di medan Badar,Uhud,Khondaq,tentu tidak lepas dari kaderisasi lama yang mereka terima dari Rosululloh saw.Dengan demikian ada hubungan yang kuat antara jihad dan niat,dan sebaliknya antara niat dan jihad. Pada kenyataannya,saat ini kita mendapati ruh jihad kaum muslimin di sekeliling kita bahkan dimana- mana kendor dan lemah.Hal ini tidak terlepas dari pemahaman-pemahaman yang buruk dan propaganda-propaganda busuk mengenai jihad yang sudah melekat pada jiwa.Jihad dimaknai sekedar bekerja secara sungguh-sungguh.Ada pemahaman menyatakan,jihad tidak hanya perang.Ada jihad di bidang ekonomi,politik dan sosial.Bekerja mencari nafkah bahkan juga adalah jihad.Jihad terbesar justru adalah melawan nafsu yang ada pada diri masing-masing orang.Inilah pemahaman-pemahaman yang menjadikan kendornya ruh jihad.Lemahnya ruh jihad juga diakibatkan propaganda yang demikian deras dari musuh-musuh Islam.Mereka mempropagandakan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan santun,tidak menyukai kekerasan dan senjata,serta Islam adalah rohmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam).Padahal,Islam membawa rahmat bagi semesta alam dengan cinta kasih dan kedamaian sekaligus dengan ketegasan dan keperkasaan.Ketegasan dan keperkasaan Islam adalah rahmat sebagaimana cinta kasih dan kedamaiannya juga adalah rahmat. Di sisi lain,kita mendapati sebagian orang memaknai dan melakukan jihad secara salah.Mereka meneror non muslim dengan bom-bom,menghancurkan tempat-tempat domisili mereka,atas nama jihad.Tindakan ini tentu merusak makna jihad yang demikian mulia dan luhur. Saat ini kita juga mendapati kenyataan bahwa niat yang baik untuk mencari ilmu,menyebarluaskan ilmu dan berdakwah juga kendor dan melemah sebagaimana kendor dan melemahnya ruh jihad.Minat terjun dan menekuni ilmu berkurang.Banyak orang merasa kenyang / puas/ pintar diri dari ilmu sehingga berhenti atau enggan belajar.Sayyidina Ali bin Abi Tholib menyatakan: Aku tidak bertambah ilmu kecuali aku bertambah bodoh. Dalam hikmah dinyatakan: Engkau mengetahui sesuatu yang sedikit,sementara lepas darimu sesuatu yang banyak. Kalau pun ada yang tekun mencari ilmu,maka hal yang dikejar hanya ijazah dan gelar.Ilmu dan dakwah tidak mendapatkan respon.Susah orang diajak mengaji dan diseur baik.Orang makin berpikir nafsi nafsi alias individualis.Kita bisa membandingkan minat anak-anak yang belajar di pesantren dan madrasah-madrasah dengan minat anak-anak yang belajar di lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan gelar dan peluang kerja.Kita bisa membandingkan pula sepinya majelis-majelis ilmu dan ramainya forum-forum bisnis,kemaksiatan dan foya-foya. Di saat seperti ini,di tambah dengan dominannya penyakit al-wahan yang menimpa kaum muslimin,lengkap dengan gaya matrealistik dan individualistik,tentu,kedudukan jihad dan niat menjadi penting artinya,sangat luhur dan amat mulia.Lahir dan berkembangnya kader-kader yang memiliki ruh jihad yang tinggi dan kader-kader yang memiliki niat yang tulus dalam mencari ilmu,menyebarluaskannya,dan niat tulus di dalam berdakwah ilalloh,dengan demikian menjadi sangat penting dan semakin penting.Peran yang mulia dan luhur.Oleh karena itu kembali kita ingatkan,semangat belajar,ruh jihad,dan jalannya pembinaan melalui halaqoh-halaqoh jangan pernah mati dan berhenti.Harus terus kita lestarikan.ISLAM ADALAH AGAMA DAKWAH DAN JIHAD Mudah-mudahan jihad dan niat itu semua dapat menjadi bekal yang bisa dipersembahkan untuk (kebahagiaan) hari esok.Aamiin Wallohu A’lam 6 Maret 2005 M 25 Muharrom 1426 H

Tidak ada komentar: