Translate

Rabu, 29 Januari 2014

JANGAN PERNAH BOSAN MENCINTAIKU

 

 Istriku… Taatlah engkau kepada Alloh dalam mentaati suamimu, maka Alloh akan memuliakanmu, janganlah engkau membangkang perintah Alloh dengan jalan mengingkari perintah suamimu, karenanya Alloh akan menghinakanmu, jadikanlah engkau sumber kenikmatan baginya, dan janganlah engkau merasa menjadi sumber bencana baginya. Janganlah engkau pernah membangkang perintahnya sebagai bentuk kesetiaanmu padanya.
Menurut Ibn hazm : “Kedudukan sikap setia itu adalah salah satu naluri yang terpuji, pengertian yang mulia, dan akhlaq yang luhur”.

Istriku... kesetiaan adalah petunjuk yang kuat, bukti yang paling jelas, sumber yang paling baik, dan unsur yang mulia. Siapa pun orangnya pasti mengharapkan pasangan yang setia, tetapi terkadang manusia larut dalam hawanafsunya dan mengingkari nalurinya.

Naluri dasar manusia adalah:
 Menghormati kebiasaan orang yang dicintai
 Memelihara diri kala dia tidak ada
 Menutupi keburukanya dan menceritakan kebaikannya
 Tidak menghiraukan kekhilafan yang tidak disengaja

Dalam Hadis dikatakan: “ Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun.” (HR. Ibnu Majah) 

Untukmu yang setia menemaniku, 
Aku masih mencintaimu, seperti saat-saat kita bertemu dulu. 
Untukmu yang setia mendampingiku, 
Aku masih menyayangimu, Laksana bintang malam yang tak bosan-bosannya mendampingi rembulan. 
Untukmu yang tak bosan mencintaiku, 
Aku ingin mencintaimu dengan indah, seindah aneka bunga taman surga, sayang. 
Untukmu yang selalu mengagung-agungkanku, 
Aku masih mencintaimu, Layaknya embun pagi yang tak bosan-bosannya sejukkan alam. 
Untukmu yang termuliakan oleh-Nya, 
Aku masih menyayangimu, Cintaaa, Laksana atmosfir yang kokoh yang setia melindungi dari sengatan matahari. 

Istriku... aral dan rintangan dalam kehidupan rumah tangga selaksa ujian kesetiaan, sebagai pematang kesetiaan dalam berumah tangga. ulama’ salaf berpendapat: “Cinta pasangan suami istri yang tanpa diiringi dengan ujian dan cobaan, maka cinta itu ibarat sebuah bangunan yang tinggi terbuat dari batu bata yang dibubuhi jerami, sedangkan ujian dan cobaan seperti api yang didekatkan pada bangunan cinta itu, maka api itu akan mematangkannya” 

Terhadap istriku... 
jangan pernah takut sayang karena aku selalu disisimu.

Terhadap istriku... 
Aku ingin mencintaimu dengan tulus Layaknya malam menyambut sang rembulan.

Terhadap istriku... 
Aku ingin menyayangimu Laksana sang surya yang tak bosa-bosanya menyinari bumi. 

Terhadap istriku... 
Aku merasa puas dengan keberadaanmu sayang, Layaknya aku puas terhadap kehidupan ini.

Terhadap istriku... 
Aku ingin melihat engkau tetap tegar, Setegar mentari yang terbit dari timur dan tenggelam ke barat. 

Terhadap istriku... 
Jangan pernah bosan untuk tetap menyayangiku.

Heee kira-kira...

Tidak ada komentar: