Translate

Jumat, 31 Januari 2014

Menuju Masyarakat Madani Islami

بسم الله الرحمن الرحيم Pada tanggal 14 Mei 1998 bangsa ini dikejutkan oleh sebuah peristiwa kerusuhan yang menelan banyak korban; terpanggangnya ratusan orang, kerugian materiil mencapai triliunan, pemerkosaan dan lain-lain.peristiwa tersbut sangat memprihatinkan. Peristiwa itu dan peristiwa-peristiwa serupa yang lainnya adalah simbol dari masyarakat vandalis atau masyarakat jahiliyah, suatu msyarakat yang bersistem materialis-kapitalis. Masyarakat Jahiliyah pada jaman Rasululloh SAW diubah ke arah masyarakat Madani Islami, yaitu masyarkat yang seluruh sistemnya berdasarkan pada nilai-nilai Islam. Masyarakat Madani Islami merupakan masyarakat yang berbeda dengan masyarakat manapun, baik keberadaannya maupun karakternya. Ia merupakan masyarakat yang 1) rabbani, 2) insani, 3) akhlaqi, dan 4) masyarakat yang berlaku seimbang (tawazun) Umat Islam dituntut untuk mendirikan masyarakat seperti ini sehingga mereka bisa memperkuat agama mereka, membentuk kepribadian mereka dan bisa hidup dibawah naunganNya dengan kehidupan Islami yang sempurna. Suatu kehidupan yang diarahkan oleh Aqidah Islamiyah dan dibersihkan dengan ibadah, dituntun oleh pemahaman yang shahih, digerakkan oleh semangat yang menyala, terikat kepada Adab Islami, serta diwarnai oleh nilai-nilai Islam, diatur oleh hukum Islam dalam perekonomian, seni, politik, dan seluruh sendi kehidupannya. Masyarakat inilah yang pernah dibangun oleh Rasululloh SAW di Madinah, suatu masyarakat yang benar-benar ideal dan belum ada yang bisa menandinginya pada jamannya. Kemudian yang dimaksud masyarakat Madani Islami yang tegak diatas nilai rabbani adalah masyarakat yang tegak di atas aqidah Islam, yaitu "Laailaaha Illallah wa Muhammadur Rasululloh.” Makna dari ungkapan tersebut adalah bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu, dan berusaha memperkuatnya di dalam akal maupun hati. Serta dengan aqidah itu seorang muslim harus memiliki komitmen yang teguh dengan melepas setiap ikatan yang bertentangan dengan aqidah Islam. Sesungguhnya Aqidah Islamiyah dengan segala rukun-rukunnya adalah dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat Madani Islami. Oleh karena itu, bangunan yang tidak tegak diatas Aqidah Islamiyah akan hancur. Lebih buruk lagi jika bangunan itu nampak Islami, namun fondasinya bukan aqidah Islam, maka bangunan itu bakal hancur seluruhnya dan menimpa seluruh yang ada di dalamnya. أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ "Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Alloh dan keridhaanNya itu yang baik ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannnya itu jatuh bersama dengannya di dalam neraka Jahannam? Dan Alloh tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (QS. At-Taubah : 109) Lalu yang dimaksud masyarakat Madani Islami yang tegak diatas nilai kemanusiaan (Al Qiyam Al Insany) adalah masyarakat yang tegak berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak asasi dan kemuliaan manusia. Baik kebebasan dan kemerdekaannya, nama baik, eksistensinya, kehormatannya, juga memelihara darah, harta serta kerabat dan keturunannya dalam kedudukan mereka sebagai individu masyarakat. Rasulullah SAW bersabda: "orang-orang Islam itu darahnya saling menyuplai; yang lemah di antara mereka berusaha membebaskan tanggungannya dan yang kuat di antara mereka berusaha menyelamatkan yang lemah. Mereka adalah satu tangan (kekuatan) untuk menghadapi pihak-pihak selain mereka (musuh-musuh mereka); yang kuat membantu yang lemah dan yang cepat menolong yang lambat. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah) Inilah nilai-nilai kemanusiaan yang harus tegak di atas masyarakat Madani Islami. Jika terjadi perampasan hak, pembunuhan atau pelanggaran yang lain, maka masyarakat itu telah melakukan kedzoliman. Jika kedzoliman itu diakibatkan oleh kedzoliman penguasa (sistem) maka masyarakat Madani Islami harus mencegah kedzoliman itu melalui Amar Ma'ruf Nahi Munkar, supaya kedzoliman itu tidak menjadi semakin menyebar, laksana ungkapan Al Bala' Yaumm, sebagaimana sabda Rasululloh SAW : "Sesungguhnya manusia itu apabila melihat oarang yang dzlim, lalu mereka tidak memegang kedua tangannya (mencegahnya), maka Alloh akan meratakan azab dari sisiNya." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i) Adapun akhlak juga merupakan unsur penting yang turut membentuk masyarakat Madani Islami. Karena masyarakat yang tidak berakhlak (bermoral) akan menghasilkan masyarakat seperti kasus Jakarta di atas. Oleh karena itu, masyarakat Madani Islami sangat menekankan perbaikan hubungan antar manusia dengan saling tolong menolong, saling mengasihi, bersikap sabar dan tawakkal dalam mengahdapi setiap ujian dari Alloh SWt, serta semakin mendekatkan diri padaNya dengan selalu melakukan setiap kebajikan yang terikat pada hukum syara'. Namun demikian, masyarakat Madani Islami adalah masyarakat yang juga tegak pada prinsip tawazun, yaitu keseimbangan. Suatu masyarakat Islami yang mementingkan akhirat, tapi juga tidak melupakan bagiannya di dunia. Oleh karena itu Islam memerintahkan setiap individu muslim yang berada pada masyarakat Madani Islami untuk berlaku adil terhadap dirinya, yaitu dengan menyeimbangkan antara haknya dan hak Tuhannya, dan hak-hak orang lain. Sebagaimana sabda Rasululloh kepada Abdulloh bin Amr ketika mengurangi haknya sendiri yaitu dengan terus menerus berpuasa di siang hari dan sholat di malam hari. "Sesungguhnya untuk tubuhmu kamu punya hak (untuk beristirahat) dan sesungguhnya bagi kedua matamu kamu punya hak dan kepada keluargamu kamu punya hak, dan untuk orang yang menziarahimu juga kamu punya hak. (Muttafaq Alaih) Dari uraian di atas cukup jelas bahwa kondisi masyarakat di dunia ini, terlebih di Indonesia telah mengabaikan prinsip-prinsip masyarakat Madani Islami, yang pernah ditegakkan oleh Rasululloh SAW, sahabat-sahabatnya dan para tabi'in. Untuk itu Jama'ah Dakwah kita memiliki tugas penting utnuk mengantarkan masyarakat ini ke arah masyarakat Madani Islami, melalui thoriqoh-thoriqoh yang juga dilakukan oleh Rasululloh SAW yaitu pembinaan umat. والله أعلم

Tidak ada komentar: