Translate

Kamis, 01 Mei 2014

DIDIKLAH ANAKMU SESUAI DGN ZAMANNYA, KARENA ALLOH-PUN MENGUTUS PARA NABI SESUAI DGN ZAMANNYA




( رَحِمَ اللهُ مَنْ حفِظَ لِسانَهُ و عرَفَ زمانـَهُ و استَقامَتْ طريقتُه )
Semoga Allah merahmati orang yang mampu memelihara lisannya, dan memahami era zamannya, serta istiqomah dalam perjalanan hidupnya. (Abu Nuaim)

Manusia adalah makhluk yang tercipta sebagai kholifah Allah, ketika makhluk-makhluk yang lain enggan menerima amanah yang ditawarkan Allah, manusialah yang meng-iya-kan tawaran Allah untuk mengemban tugas “mengelola dan memakmurkan bumi”, dengan demikian merekalah yang bertanggung jawab atas kemakmuran dan kemajuan alam ini.
Seiring dengan kemajuan zaman, hiduppun menuntut penghuninya untuk lebih maju lagi. Sekarang ini adalah era milinium, era modern, era yang dimulai pada awal Tahun 2000, 14 tahun silam, dimana harga diri suatu bangsa sangat di tentukan oleh pencapaian prestasi Ilmiyah dan teknologi. Kita adalah bagian dari dunia modern itu sendiri, dunia teknologi, dunia yang menuntut seseorang harus lebih peka, dunia yang mengedepankan logika dari pada hati nurani.
Maka didiklah anakmu sesesuai dengan era dimana mereka tumbuh, anak adalah buah hati orang tua, tentu sebagai orang tua yang baik, kita mengharap yang terbaik untuk generasi penerus kita. Sebagaimana apa yang telah disampaikan oleh Amirul Mu’minin: “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya” karena mereka hidup di generasinya, bukan pada zaman dimana engkau dididik.
Di samping disiplin ilmu-ilmu modern, ilmu yang sesuai dengan kebutuhan era zaman mereka, tentu pendidikan yang dikehendaki Amirul Mu’minin adalah pendidikan yang tetap mengacu pada Al Qur’an dan Al Hadits. Karena dua bidang keilmuan inilah bidang-bidang lainnya bermunculan.
 رحِمَ الله مَن حفِظ لسانَهُ و عرَف زمانَهُ و استَقامَتْ طريقتُه.
Semoga Allah merahmati orang yang mampu memelihara lisannya, dan memahami era zamannya, serta istiqomah dalam perjalanan hidupnya. (Abu Nuaim)
Cita-cita tertinggi orang tua - setelah menjadikan anaknya orang bertauhid, bertaqwa, berakhlak mulia - adalah kecerdasan anak-anaknya dalam mencapai ilmu kehidupan yang dimana saat itu dibutuhkan, seperti teknologi, biologi dan disiplin ilmu-ilmu yang lain. Hal itulah yang dapat membuat hati mereka bergembira, puas dengan tugas yang mereka emban, sebagai bekal menghadap Sang pemberi amanah (Allah),. Harapan mereka; Semoga keberadaannya bisa menjadi sumber amal bagi mereka. Akhirnya merekapun tenang dikala meninggalkannya.
ما يَسُرُّ اْلوَالِدَيْنِ إلاَّ نَجَابَةُ اْلأَبْنَاءِ
 Tidaklah menggembirakan kedua orang tua kecuali kecerdasan anak-anaknya”.
Sebagai orang tua tentu kita mengharap generasi penerus kita menjadi generasi unggulan, generasi membanggakan, generasi yang menjadi tonggak Agama dan bangsa, dengan begitu kita pun akan mendapat predikat orang tua yang hebat.
Dikatakan: “Orang tua laksana busur, dan anak-anaknya bagaikan anak panah. Busur yang baik adalah yang mampu melesatkan anak panah jauh melewati zamannya”.
Betapa bijak apa yang disampaikan oleh Abuya Assayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawy Almaliki kepada para murid-murid beliau:
مَارِسُوا أ نْفُسَكم بالتِّيكْنولوجِياَت.
“Kalian semua harus menguasai Teknologi” (Abuya Assayyid Ahmad bin Muhammad ‘Alawy Almaliki)
Kenapa demikian, karena bidang teknologi yang saat ini merupakan puncak prestasi keilmuan. Sebagaimana kami katakana di atas Harga diri suatu bangsa sangat di tentukan oleh pencapaian prestasi Ilmiyah dan teknologi” Bagai mana bidang komunikasi bangsa kita dapat disadap oleh Negara tetangga, itu tak lain karena ketertinggalan bangsa kita di bidang teknologi. Ini menggambarkan bahwa harga diri bangsa kita ini tengah di injak-injak bangsa lain. Ini sangat memalukan.
Bidang Teknologi
Sebagai contoh: saat ini Tes DNA sudah makin familiar, apalagi dengan bermacam kasus yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kasus pembuktian anak Mayang Sari, pembunuhan berantai Ryan, kasus bom JW Marriot dan Ritz Carlton, serta kasus perburuan teroris Noordin M Top yang tahun kemarin terjadi. Berkat tes DNA, proses penyelidikan pun terbantu dan kebenaran lebih mudah terungkap.
Bom biologi
Disamping teknologi, di era modern ini berbagai penemuan di pelbagai disiplin ilmu telah terbukti mampu memberikan sumbangsih yang besar dalam hal peningkatan produksi, transportasi. Tapi ada satu bidang lagi yang tak bisa kita pandang sebelah mata kontribusinya dalam memajukan era sekarang ini, seperti apa yang telah dicapai ilmu biologi, dan itu memiliki nilai yang krusial dari semua penemuan di bidang lainnya.
Sebagai contoh: Ilmu biologi telah mampu melakukan Cloning, rekayasa genetic, rekayasa hormone, dan penemuan lainnya.
Allah mengutus para Rasul sesuai dengan zamannya.
Adalah Nabi Musa as. Beliau diutus pada kaumnya, yang saat itu puncak keilmuaannya adalah sihir, maka Allah-pun membekali Nabi Musa as. dengan mu’jiat tongkat ajaibnya yang nantinya dapat menandingi sihir-sihir fir’aun dan pengikutnya.
Hal yang sama juga ada pada Nabi Isa putra Maryam as. Beliau dilahirkan di tengah masyarakat bani israil, dan puncak keilmuan saat itu adalah pengobatan, penyembuhan. Dengan alasan itulah Alloh membekali beliau dengan ilmu pengobatan (mu’jiyat), bahkan sampai ketingkat menghidupkan mayat.
Begitu pula dengan Rasulullah SAW. Beliau disiapkan oleh Allah dengan kefasihan dalam bertutur kata, perkataan yang begitu sarat dengan ma’na. karena waktu itu bangsa Arab berbangga-bangga dengan karya sastranya. Allah memberikan mu’jiat kepada beliau berupa Al Qur’an dengan uslub yang sangat langka, maka dengan fashahahnya dapat mengalahkan para sastrawan saat itu, bahkan Al Qur’an dengan terbuka menantang mereka untuk membuat tandingan sepuluh surah, lalu satu surah, lalu satu ayat, akan tetapi mereka tiada satupun yang dapat menandinginya. (Al Hadiiqah Al Aniiqah. Hal : 166-167)
Cukup sementen hatur kawulo, monggo putro-putri wayah ipon podo di sekolah’aken, lah pinter... :)

Tidak ada komentar: