Translate

Rabu, 30 April 2014

Perlindungan Allah





Allah tabaaraka wa ta'aalaa berfirman:
 "Sesungguhnya pelindungku adalah Allah Dzat yang menurunkan al kitab secara bertahap dan Dia senantiasa melindungi orang-orang sholeh"QS al A'raaf:196.

Dalam ayat ini terdapat berita gembira bagi orang-orang sholeh dari kaum muslimin. Berita gembira berupa sesuatu yang bernama Tawalli, perlindungan dari Allah. Perlindungan dan pertolongan Allah kepada orang-orang sholeh sebagaimana Allah melakukan hal ini kepada para nabi dan rasul alaihimusshalaatu wassalaam.
 
Tawalli adalah lawan Takhalli, dibiarkan oleh Allah
Orang-orang sholeh adalah para figur yang memiliki kebaikan diri dengan menampilkan dua hal;
1) Keimanan yang berbuah Tauhidullah, meng-Esa-kan Allah dalam Dzat, Sifat, dan Af'aalNya serta berpasrah penuh kepadaNya
2)Amal saleh yang membuahkan kebaikan individu dan segala urusan jamaah dengan kemampuan dan mauhibah  yang telah disiapkan oleh Allah agar masing-masing orang beraktivitas sesuai potensi masing-masing yang dimiliki agar bisa memberi manfaat kepada orang lain. Atau amal saleh yang dilakukan secara kontinyu sebagai usaha melanggengkan hubungan manusia dengan Tuhannya dan sudah tentu amalan yang menular (bermanfaat bagi orang lain) lebih utama  daripada amalan yang tidak menular.

Perlindungan bagi orang-orang sholeh ini terus menerus berlangsung sebagaimana tersirat dari firman Allah "Wa huwa yatawallaa sshaalihiin" yang menggunakan bentuk fiil mudhorik di mana hal ini sudah menjadi sunnah ilahiyyah. Karena inilah sebagian ahli makrifat mengatakan: [Posisikan dirimu bersama Allah dan jangan pedulikan apapun] [Jika Allah bersamamu maka tak ada apapun membahayakanmu. Jika Allah marah kepadamu maka siapakah yang bisa menjadi pembelamu?], seperti halnya Allah juga memberikan penegasan bagi orang yang tidak memiliki keshalehan dengan ancaman Takhalli, dibiarkan dan bahkan dihilangkan berkah (al mahq).

Kita mencintai orang-orang sholeh dengan harapan bisa tergabung dalam kelompok mereka sebagaimana dijanjikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan sabda Beliau: "Seseorang bersama orang yang dicintainya"HR Muslim. Artinya barang siapa mencintai suatu kaum dengan tulus maka kelak ia akan berada dalam kelompok mereka meski tidak mampu beramal seperti mereka karena adanya kedekatan di antara hati mereka. Dan bahkan dengan anugerah Allah  barangkali kecintaan tersebut membawa kepada kesamaan dengan mereka sebagaimana dikatakan: [Aku mencintai orang-orang sholeh meski aku bukan termasuk dari mereka. Tetapi semoga Allah memberiku anugerah keshalehan]
Imam Turmudzi meriwayatkan dari Abu Darda' ra yang berkata: Termasuk do'a Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah: "Ya Allah berikanlah kepadaku kecintaan kepadaMu dan kecintaan kepada seseorang di mana cinta kepadanya bisa mendatangkan  manfaat kepadaku di sisiMu" sebagaimana para nabi, syuhada', shiddiqiin, ulama dan shalihin. Merekalah teman-teman terbaik.
=والله يتولي الجميع برعايته=

Selasa, 29 April 2014

Hatiku Terlalu Luas Untuk Satu Wanita.






Aku tak mampu pilih yang mana…
Aku cinta dirimu dan dirinya,
Kalian sama-sama sempurna dimataku,
Sama-sama bertahta di istana hatiku…

Hatiku telah memilih kalian,
Hatiku menginginkan kalian,
Aku memang aneh amat,
Mencintai dua  wanita bersahabat…

Namun, aku juga tak mengerti,
Kenapa aku bisa seperti ini,
Namun, jika hati telah berkata,
Aku pun tak dapat membungkamnya…

Aku memang egois,
Menghiyanati cinta yang lama kita rilis,
Kau pun tau, aku ini Laki, aku ini pria,
Hatinya terlalu luas untuk satu wanita.

Jika, kau nilai aku salah,
Kau pun berhak untuk marah,
Namun, aku akan tetap mencintaimu dan dirinya,
Selamanya, sampai kumenutup mata..

Ha ha ha…

Bagi kaum wanita,

sory… ini hanya iseng saja ,

bukan karakter pribadi yang ada…

Ha...

Sabtu, 26 April 2014

Manusia sempurna





Thala'al badru 'alayna min tsaniyatil wada'… Wajabas syukru 'alayna maa da'a lillahi daa'…
Telah terbit purnama menerangi kita, dari jalan bukitan Wada'… Maka wajiblah kita mengungkap kesyukuran, selama Sang Da'i menyeru menuju pada Allah…

Hem… Pastinya kita sering sekali mendengar lantunan syair di atas. Di acara maulid Nabi, pengajian, atau acara keagamaan lainnya. Yups, karena syair qasidah itu memang diungkapkan untuk mengarahkan kembali memori kita mengingat Rasulullah. Dan dulu, waktu Rasulullah tiba di bumi hijrah, Madinah al Munawwaroh, beliau pun disambut oleh para sahabat Anshor dengan dendangan syair itu diiringi dengan tetabuhan rebana.
Lalu mengapa dalam syair itu Rasulullah Muhammad dikatakan laksana purnama? Kira-kira karena apa ya?
Jawabannya, karena wajah beliau memang begitu mempesona, sangat indah, dan tentunya ketampanan beliau tiada tara. Gak ada deh yang bisa menandinginya!!!
Bukan hanya wajah beliau saja yang bikin kita terpukau seumpama kita dapat melihat beliau lo. Namun bentuk dan anggota fisik beliau yang lainnya pun begitu sempurna. Dan tak hanya itu, kepribadian dan budi pekerti beliau juga sangat memikat.
Dan kata pepatah, tak kenal makanya tak sayang. Maka dari itu, yuk kita tengok sekilas bagaimana keindahan fisik Nabi kita. Agar kita bisa tambah mengerti, cinta, dan sayang pada beliau. Hayuk…

a.     Wajah beliau nan tampan
Gak salah kalau wajah beliau diumpamakan bulan purnama yang sinarnya terang benderang. Bahkan wajah beliau itu lebih indah lho dari bulan purnama. Coba deh kita perhatikan pengakuan seorang sahabat beliau.
Sayyiduna Jabir bin Samurah menceritakan; "Aku pernah melihat Rasulullah di malam bulan purnama. Saat itu beliau mengenakan pakaian berwarna merah. Lalu kulihat beliau dan juga rembulan yang indah. Ternyata, menurut penglihatanku, beliau lebih indah daripada rembulan." (HR. ad Darimi, at Tirmidzi, dan al Hakim).
Sedangkan wajah beliau, tidaklah lonjong. Namun agak bundar bak mentari dan rembulan. Cerah, murah senyum. Apalagi bila beliau merasa gembira, terlihat wajahnya bersinar seperti rembulan.
Suatu ketika, Sayyidah 'Aisyah pernah menyulam baju Rasulullah, namun jarum yang beliau gunakan tiba-tiba jatuh. Beliau telah mencarinya, tapi tidak dapat menemukannya, karena waktu itu lampu di rumah itu padam. Dan ketika Rasulullah masuk, mendadak jarum itu pun terlihat karena cahaya wajah Rasulullah.
Nah kan, siapa coba orang paling tampan sedunia jika tidak beliau. Artis, penyanyi, bintang film yang menurutmu sekarang pualing ganteng, gak ada apa-apanya lho jika dibanding dengan ketampanan wajah Rasulullah. Karena wajah beliau seakan-akan memancarkan cahaya mentari. Dan bahkan keringat yang menetes di wajahnya itu bagaikan mutiara. Ckckck… Subhanallah… Andai kita bisa menatap beliau, pasti hidup ini akan begitu indah.
b.    Warna kulit Rasulullah
Pokoknya, beliau adalah orang yang berkulit putih manis dan menarik, halus lagi cerah. Paling bagus deh warna kulitnya. Bahkan ada yang mengatakan, kulit beliau laksana perak yang baru disepuh. Sedangkan istri beliau, Sayyidatuna 'Aisyah menggambarkan; "Rasulullah adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling cemerlang warna kulitnya."
c.     Mata beliau
Coba deh kita perhatikan komentar menantu Rasulullah, Sayyiduna 'Ali bin Abi Thalib tentang mata beliau,: "Rasulullah besar kedua matanya, lentik bulu matanya, terdapat urat lembut berwarna merah di sisi kedua bola matanya" (HR. Ahmad, Ibnu Sa'ad, dan al Bazzar).
Lebih jelasnya, kedua bola mata beliau jeli, lebar, dan sangat indah, seakan-akan memakai celak mata. Bagian tengah bola mata Rasulullah amat hitam. Dan lirikan kedua matanya sangat tajam.
Dan beliau juga memiliki mu'jizat, beliau dapat melihat dari belakang punggungnya (arah belakang, seperti beliau melihat dari arah depan). Keren khan?
Bahkan beliau juga menshalati Raja Najasyi dari jauh, padahal jasad raja Najasyi ada di negeri Habasyah sana dan Rasulullah juga para sahabat ada di negeri mereka sendiri. Masjidil Aqsho yang jauh di Palestina juga dapat dilihat Rasulullah dari Makkah. Pernah juga lo beliau melihat dua orang yang disiksa dalam kubur.
Nah, kallau masalah perawatan, Rasulullah memiliki celak yang beliau gunakan untuk bercelak setiap malam. Pada mata kanan tiga kali, mata kiri juga dicelaki tiga kali. Kita tiru yuk…
d.    Telinga beliau
Rasulullah memiliki dua telinga yang sempurna. Sayyidah 'Aisyah menceritakan; "Beliau membuata rambut kedua sisi kepalanya menjadi empat ikatan. Telinga kanannya beliau keluarkan di antara dua ikatan dan telinga kirinya beliau keluarkan pula dari dua ikatan lain yang meliputinya. Sehingga warna putih kedua daun telinganya seakan-akan memancarkan cahaya bak bintang yang terang di antara ikatan rambutnya itu karena kehitaman warna rambutnya. (HR. Abu Nu'aim, al Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir). Hem… indah ya.
Hebatnya lagi, beliau dapat mendengar suara srek-srek sandal Sayyiduna Bilal di surga, juga suara ahli kubur yang disiksa.
e.     Mu'jizat suara Rasulullah
Yang gak kalah meakjubkan, Rasulullah memiliki nada suara yang cukup keras. Sayyidah Ummu Hani' binti Abu Thalib, salah satu sepupu Rasulullah berkata; "Sesungguhnya aku benar-benar dapat mendengar suara bacaan Rasulullah (dalam sholat) meskipun aku berada di atas tempat tidurku." (HR. Ahmad, an Nasa'I, Ibnu Majah, dan al Hakim).
f.     Pelipis Nabi
Rasulullah memiliki pelipis yang lebar dan rata. Sama dengan pelipis kita gak ya?
Sayyidah 'Aisyah menceritakan; "Rasulullah memiliki pelipis yang lebar. Apabila rambutnya terkuak atau muncul di kegelapan pagi hari atau di tengah malam atau wajahnya muncul saat orang banyak berkumpul, mereka melihatnya seakan-akan bagaikan pelita yang berkilauan cahayanya. Beliau memiliki kening yang lebar." (HR. al Baihaqi dan Ibnu 'Asakir).
g.    Alis Rasulullah
Kita cocokkan deh, kalau memang alis kita sama dengan keterangan berikut, berarti alis kita ada sisi keindahannnya juga. Perhatikan tuturan Sayyidah 'Aisyah berikut; "Rasulullah memiliki alis yang panjang, lembut, tidak bersambung dan bebas dari bulu di antara kedua alisnya hingga terlihat seputih perak murni. Di antara keduanya terdapat urat halus yang terlihat bila sedang marah, dan tak terlihat kecuali bila beliau sedang marah." (HR. alk Baihaqi dan Ibnu 'Asakir). Hem… sama gak?
h.    Leher Nabi
Berikut adalah gambaran leher Rasulullah seperti yang dikatakan oleh Sayyidah 'Aisyah; "Rasulullah adalah hamba Alloh yang paling indah lehernya, tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek. Bagian dari lehernya yang terbuka, bila terkena sinar mentari atau terpaan angin yang panas, warna kulitnya bagaikan perak bercampur emas yang berkilauan seputih perak dan semerah emas. Sedangkan bagian dalam leher yang tertutupi oleh pakaian, warna kulitnya seakan-akan seperti rembulan di malam purnama. (HR. al Baihaqi dan ibnu 'Asakir).
i.      Kedua pundak Nabi
Rasulullah memiliki rentang yang lebar di antara kedua sisi pundaknya. Kedua hasta dan juga kedua pundaknya berbulu. Tulang belikat beliau pun besar. Sayyiduna Abu Hurairah telah mengatakan; "Rasulullah bila menanggalkan kain selendang dari kedua pundaknya, maka warna kulitya sejernih lempengan perak." (HR. Abdur Razzaq). Wah, pasti kita akan berdecak kagum seumpama bisa melihat beliau ya. Assalaamu 'alayka ayyuhan Nabiyyu wa rahmatullohi wa barakaatuh…
j.      Kepala Nabi
Kata Sayyiduna 'Ali bin Abu Thalib; "Rasulullah besar tengkorak kepalanya." (HR. at Thabarani dan Ibnu Qutaibah). Ini menunjukkan, kalau Rasulullah adalah orang yang sangat cerdas.
k.     Mulut Nabi
Beliau memiliki mulut yang lebar. Sedangkan Sayyidah 'Aisyah menuturkan; "Beliau adalah hamba Alloh yang paling indah kedua bibirnya dan paling manis bentuk mulutnya." (HR. al Baihaqi). Hem… Kita tak bisa berkata-kata untuk menggambarkan keindahannya…
l.      Keharuman dan mu'jizat air ludah Nabi
Pernah pada suatu hari Rasulullah meminum air dari sebuah ember, lalu beliau mengeluarkannya kembali ke dalam ember tersebut. Kemudian menuangkan airnya ke dalam sumur. Maka menebarlah bau harum dari sumur itu seperti bau minyak kesturi.
Bahkan beliau pernah berkumur dari sebuah timba dan memuntahkannya kembali ke dalam timba, lalu memasukkannya ke sebuah sumur yang sudah kering. Tidak lama kemudian sumur itu berair kembali.
Hari Asyura' (10 Muharram) adalah salah satu hari yang dihormati oleh Rasulullah, sehingga bila tiba hari itu, beliau mengundang anak-anak asuhnya dan anak Sayyidah Fathimah yang masih menyusu, lalu beliau meludahi mulut mereka dan bersabda kepada ibunya masing-masing; 'Jangan kalian susui mereka sampai malam hari'. Ternyata, air ludah beliau cukup mengenyangkan. Masya Alloh…
Rasulullah juga pernah mengobati kaki 'Amr bin Mu'adz dengan air ludah beliau ketika kakinya terpotong. Tidak lama kemudian kakinya menjadi sembuh.
Pada saat perang Khaibar, Sayyiduna Ali bin Abi Thalib menderita sakit mata. Lalu Rasulullah mengobati kedua mata Sayyiduna 'Ali dengan air ludah beliau. Maka saat itu juga mata Sayyiduna 'Ali sembuh seperti sedia kala, seakan-akan tidak pernah sakit mata sebelumnya.
Sedangkan pada perang Badar, Sayyiduna Rifa'ah bin Rafi' terkena anak mata musuh hingga melukai matanya. Maka Rasulullah mengobati matanya dengan air ludah beliau dan berdo'a untuk kesembuhannya. Sesudah itu, matanya pun sembuh seperti sedia kala.
Salah seorang sahabat beliau; Sayyiduna Habib bin Furaik pada waktu kecil pernah menginjak telur ular hingga muncrat mengenai matanya. Akhirnya matanya tertutup selaput putih dan tidak bisa melihat. Lantas ia dibawa oleh ayahnya menemui Rasulullah, dan beliau mengobatinya dengan menggunakan air ludah beliau. Sehingga ia pun dapat melihat kembali, bahkan saat ia sudah berumur delapan puluh tahun, ia masih bisa memasukkan benang ke lubang jarum.
Sayyidtuna 'Umairah binti Mas'ud menceritakan bahwa beliau bersama kelima saudarinya sowan menemui Rasulullah untuk menyatakan janji setia kepada beliau. Mereka menjumpai beliau sedang makan dendeng. Lalu beliau memotong-motong dendeng itu dengan mulut beliau untuk mereka dan memberikan sepotong dendeng kepada Sayyidatuna 'Umairah binti Mas'ud, dan dia pun langsung mengunyahnya. Masing-masing dari mereka mendapat sepotong dendeng. Maka sejak itu hingga mereka meninggal dunia tidak lagi tercium bau yang tidak enak dari mulut mereka.
Dan kisah menakjubkan diceritakan oleh Sayyiduna 'Urwah bin Mas'ud ats Tsaqofi; "Demi Alloh, tidak sekali-kali Rasulullah mengeluarkan dahak dan kebetulan mengenai tangan salah seorang di antara sahabat beliau, melainkan orang itu pasti menggosok-gosokkan dahak Nabi (yang harum) itu ke wajah dan kulitnya." (HR. al Bukhari).
m.   Gigi Rasulullah
Duh… coba deh kamu tengok keindahan gigi beliau lewat ulasan berikut:
Rasulullah memiliki gigi yang putih bersih lagi begitu rapi susunannya. Apabila berbicara, seakan-seakan terlihat ada cahaya yang keluar dari celah-celahnya. Bagian bawah giginya, bila beliau membuka mulutnya, begitu jernih bak tetesan air. Apabila beliau tersenyum, maka terlihat seperti salju yang jatuh dari awan. Apabila tertawa, terlihat gigi beliau berkilauan laksana cahaya kilat.
Sayyiduna Abu Hurairah mengatakan; "Rasulullah bila tertawa, terlihat kilauan cahaya giginya hampir menerangi dinding." (HR. Abdur Razzaq).
Rasulullah juga perhatian dengan gigi beliau lo. Beliau membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi beliau, juga selalu menggunakan siwak (semacam sikat gigi) setiap saat, contohnya jika hendak sholat, waktu wudhu, akan tidur dan setelah tidur, ketika keluar dan masuk rumah. Beliau memerintahkan pada kita untuk memakai siwak. Makanya, yuk kita bersiwak, selalu menyikat gigi kita, biar bersih.
n.    Hidung Rasulullah
Sayyiduna Hindun bin Abi Halah mengatakan; "Rasulullah memiliki batang hidung yang pipih lagi bercahaya. Orang yang tidak memperhatikannya dengan seksama, akan mengira bahwa hidung beliau mancung."  (HR. at Thabarani, at Tirmidzi, Ibnu Sa'd Hakim, al Baghawi, al Baihaqi, dan Ibnu Qutaibah).
o.     Pipi Rasulullah
Pipi beliau itu rata dan halus, tidak lekuk-lekuk. Bila beliau bersalam ke arah kanan dan ke arah kiri, terlihatlah warna putih kulit pipi beliau. Duh, pengen banget bertemu Rasulullah…
p.    Dada Nabi
Rasulullah memiliki perut dan dada yang rata lagi bidang. Seakan-akan bak cermin kekekaran dan kerataannya. Sebagian dagingnya tidak menonjol melebihi sebagian yang lain. Sedang warna kulitnya yang putih lagi indah bagaikan rembulan di malam purnama. Dan Dari bagian bawah leher hingga pusarnya tumbuh bulu dada yang rapi dan lurus bagaikan batang kayu yang lurus. Tiada bulu lain, baik di dada maupun perutnya, kecuali bulu tersebut.
q.    Perut Rasulullah
Perut dan dada beliau rata. Perut beliau tidaklah buncit, hingga penampilannya tidak tercela. Dan kedua sisi lambung beliau putih bersih warna kulitnya.
Sayyidatuna Ummu Hani' binti Abu Thalib, sepupu beliau berkata; "Tidaklah sekali-kali aku melihat perut Rasulullah, melainkan teringat kepada kertas bila sebagiannya disusun di atas sebagian yang lain." (HR. at Thabarani dan Ibnu Sa'd).
r.     Punggung Nabi
Rasulullah memiliki punggung yang lebar, di antara kedua belikatnya terdapat cap kenabian, dan tulang punggungnya panjang.  Sayyiduna Muharrisy al Ka'bi berkata; "Pada suatu malam Rasulullah melakukan umrah dari Ji'ranah, dan aku melihat warna kulit punggungnya yang putih bersih seakan-akan seperti lempengan perak." (HR. Ya'qub bin Sufyan, al Baihaqi, Abu Dawud, at Tirmidzi, an Nasa'i).
s.     Bulu dada Nabi
Rasulullah memiliki bulu dada yang lembut, dimulai dari bagian bawah lehernya hingga sampai ke pusarnya, yang memanjang dengan rapi bak tongkat kayu yang lurus. Tiada bulu lain, baik di perut maupun di dadanya, kecuali hanya bulu tersebut.
t.     Kedua hasta Nabi
Kedua hasta Rasulullah berbulu, tulang hastanya panjang, telapak tangannya lebar, dan tulang tangan dan kakinya panjang. Sepasang lengan beliau besar dan kekar lagi panjang ruas-ruas tulangnya.
u.    Kedua betis Nabi
Rasulullah memiliki sepasang betis yang kekar dan besar. Sayyiduna Abu Juhaifah telah mengatakan; "Rasulullah keluar (dari rumah beliau) dan aku seakan-akan melihat kilauan warna putih kedua betisnya." (HR. al Bukhari).
v.     Kedua telapak kaki Nabi
Nabi memiliki sepasang telapak kaki yang kekar dan lebar. Cekung bagian tengahnya dan halus kulitnya, tidak ada kerutan, sehingga air tidak dapat menempel padanya. Bila memijakkan kedua telapak kakinya, berpijak dengan keseluruhannya, termasuk bagian telapak kakinya yang cekung (saat menapakkan kakinya ke tanah). Dan telapak kaki beliau kecil tumitnya.
w.   Mu'jizat kaki Nabi
Meskipun Nabi berjalan biasa, tetapi sangat cepat. Walaupun seseorang berlari kecil di belakangnya, susah payah mengikutinya, masih belum dapat menyusulnya, seakan-akan bumi melipat untuknya.
Pernah ketika beliau dibonceng oleh paman beliau; Abu Thalib, paman beliau kehausan. Rasulullah yang tatkala itu masih kecil, segera turun beserta pamannya dari unta hingga sampai pada sebuah batu besar, dan beliaupun menggulingkan batu itu dengan kaki beliau seraya mengucapkan sesuatu, maka sekonyong-konyong menyumberlah mata air yang tak pernah dilihat oleh paman beliau sebelumnya. Sang paman pun akhirnya segera minum hingga lenyap rasa dahaganya. Setelah itu, Rasulullah menggulingkan batu itu sekali lagi hingga balik ke posisi semula.
x.     Kedua telapak tangan Nabi
Rasulullah memiliki telapak tangan yang lebar lagi besar. Namun lebih lembut dari kain sutera, dan keharumannya bagaikan telapak tangan penjual minyak wangi.
Sayyiduna Abu Juhaifah mengatakan; "Di tengah hari, Rasulullah keluar menuju lembah Bath-ha, dan orang-orang pun bangkit, lalu memegang tangan beliau dan mengusapkan telapak tangannya ke wajah masing-masing dari mereka. Lalu aku memegang tangan beliau dan kuusapkan ke wajahku. Ternyata, sentuhan telapak tangannya lebih sejuk daripada salju, dan baunya lebih harum daripada minyak kesturi." (HR. al Bukhari).
Pernah pula suatu hari Rasulullah pulang dari masjid setelah melaksanakan sholat Dhuhur. Lalu beliau disambut oleh beberapa orang anak, maka beliau mengusap kedua pipi masing-masing dari mereka seorang demi seorang. Salah satunya adalah Sayyiduna Jabir bin Samurah, dia berkata; "Dan beliau pun mengusap pipiku, ternyata kesejukan dan keharuman sentuhan telapak tangannya kurasakan seakan-akan beliau baru keluar dari toko penjual minyak wangi." (HR. Muslim)
y.     Mu'jizat telapak tangan Nabi
Sebuah bejana pernah diberikan kepada Nabi, lalu beliau meletakkan telapak tangannya di dalam bejana itu. Maka ada air yang keluar memancar dari sela-sela jari-jemari telapak tangannya.
Pernah juga Rasulullah memegang beberapa buah batu kerikil. Ternyata, batu-batu kerikil itu bertasbih, sehingga sahabat-sahabat yang berada di sekeliling Nabi dapat mendengar suara tasbih batu-batu kerikil tersebut.
Suatu ketika beliau menemui Sayyidah 'Aisyah dengan mengenakan burnus yang ada gambar gagaknya. Lalu beliau meletakkan telapak tangannya pada gambar tersebut. Maka dengan seizin Alloh gambar itupun hilang terhapuskan.
Pada perang Badar dan Hunain, beliau juga pernah menaburkan pasir ke wajah para musuh, hingga memasuki semua mata mereka.
Sedangkan Sayyiduna 'Ali bin Abi Thalib tidak pernah merasa pusing lagi sejak wajahnya diusap oleh Rasulullah.
Pada perang Badar, Sayyiduna Qatadah bin an Nu'man matanya terluka hingga bola matanya hampir keluar dari kelopaknya. Selanjutnya dia bermaksud memotongnya, namun terlebih dahulu dia menghadap Rasulullah untuk meminta saran. Oleh Rasulullah, kelopak mata Sayyiduna Qotadah dikatupkan kembali dan ditempatkan pada posisi semula dengan telapak tangan beliau seraya berdo'a 'Ya Alloh, anugerahkanlah kepada dia ketampanan.' Dan saat Sayyiduna Qatadah meninggal dunia, orang yang pernah mengenalnya tidak tahu bagian mata manakah dari Sayyiduna Qatadah yang pernah terluka.
Sayyidatuna 'Aisyah binti Abu Bakar berkata; "Telapak tangan Rasulullah yang harum bagaikan telapak tangan tukang penjual minyak wangi. Baik memakai minyak wangi maupun tidak. Orang yang berjabat tangan dengan beliau akan mencium bau harum dari tangannya sepanjang hari itu. Bila beliau letakkan tangannya di atas kepala seorang anak, maka anak itu akan dikenal di kalangan teman-teman sebayanya karena bau di kepalanya yang harum." (HR. Abu Nu'aim, al Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir).
z.     Jari-jemari Nabi
Jari-jemari Rasulullah panjang, warna jari-jemari tangannya putih bersih bagaikan batangan perak. Sedangkan kuku beliau lebar.
aa.  Ketiak Nabi
Bila sujud, Rasulullah selalu membentangkan tangannya, sehingga warna putih kedua ketiak beliau kelihatan.
Pernah pula Rasulullah memeluk seorang lelaki dari Bani Hurayyisy, karena ia merasa kasihan melihat Sayyiduna Ma'iz bin Malik dirajam. Sehingga keringat ketiak beliau yang harum bagaikan minyak kesturi membasahinya.
bb.  Rambut Nabi
Rasulullah memiliki rambut yang ikal lagi rapi dan indah, tidak lurus dan tidak pula keriting. Panjangnya sampai pada bagian antara kedua daun telinga dan bahu beliau. Jika beliau membuka sorbannya, terlihat rambutnya terurai indah sekali. Dan rambut Rasulullah cukup lebat dan panjang, namun tidak gondrong.
Dan Rasulullah begitu perhatian dengan rambut beliau. Beliau membersihkannya, menyisirnya, dan memakai minyak rambut.
cc.   Jenggot Nabi
Rasulullah memiliki jenggot yang lebat memenuhi dagu beliau, banyak rambutnya, hitam, dan bagus.
dd.  Bulu Rawis Rasulullah
Bulu rawis (bulu di bawah bibir) Rasulullah terlihat jelas. Sedang uban putih yang ada di sekitar bulu rawis di bawah bibir beliau terlihat bagaikan mutiara. Di bawah bulu rawis Rasulullah, tumbuh bulu lain yang menjuntai ke bawah menyatu dengan jenggotnya seakan-akan merupakan bagian dari jenggot beliau.
ee.  Uban Rasulullah
Pada penghujung usia beliau, Rasulullah telah beruban di bagian depan kepala beliau, jenggot, rawis, dan kedua sisi kepala beliau. Namun tidak lebih dari 20 helai. Uban beliau mirip benang perak yang berkilauan di antara kehitaman warna rambut yang mendominasinya. Namun apabila beliau mengenakan minyak za'faron yang sering dilakukan oleh beliau, maka ubannya terlihat berkilauan bagaikan benang emas di antara kehitaman warna rambut yang mendominasinya.
ff.    Beberapa mu'jizat pada Rambut Nabi
Pada saat umrah, Rasulullah mencukur rambutnya, maka orang-orang pun berlomba-lomba memunguti rambut beliau yang telah dicukur. Dan Sayyiduna Khalid bin Walid berhasil mendapatkan rambut ubun-ubun Rasulullah. Lalu Sayyiduna Khalid bin Walid memakai peci dan ia menaruh rambut itu di bagian depannya. Dan ke arah manapun ia melakukan tugas sebagai panglima pasukan, pasti beliau diberi kemenangan.
Apabila ada orang yang terkena penyakit 'ain atau penyakit lainnya, maka dikirimkan mangkok berisi air kepada Sayyidatuna Ummu Salamah (salah satu istri Rasulullah), kemudian beliau menaruh beberapa helai rambut Rasulullah ke dalam mangkok itu, sebagai obat penyembuh penyakit.
gg.  Postur tubuh Nabi
Postur tubuh Nabi sedang, tidak terlalu jangkung (sehingga orang yang memandang beliau mendongak) dan tidak pula pendek (hingga orang yang memandang beliau menunduk), namun di atas rata-rata. Bila datang bersama kaumnya, beliau terlihat paling menonjol di antara mereka.
hh.  Mu'jizat pada postur tubuh Nabi
Bila orang yang terkenal jangkung berjalan bersama dengan Rasulullah, maka Rasulullah terlihat lebih tinggi darinya. Dan bila ia berpisah dengan Rasulullah, barulah ia terlihat jangkung. Namun demikian, Rasulullah adalah seorang yang berpostur sedang. Dan postur tubuh beliau adalah yang paling baik.
ii.    Rasulullah adalah orang yang lembut kulitnya
Sayyiduna Mu'adz bin Jabal berkata; "Rasulullah memboncengku di belakangnya dalam suatu perjalanan, ternyata tiada sesuatu pun yang pernah kupegang lebih lembut dari kulit Rasulullah." (HR. al Bazzar dan at Thabarani). Sedangkan telapak tangan beliau lebih lembut dari kain sutra, dan lebih sejuk daripada salju.
jj.    Keharuman dan Mu'jizat Keringat Nabi
Rasulullah memiliki warna kulit yang cerah berkilauan. Keringat yang menetes dari wajah beliau seakan-akan bak mutiara. Sayyiduna Anas bin Malik berkata; "Aku sama sekali belum pernah mencium minyak ambar, misik, maupun minyak wangi lainnya yang lebih harum daripada bau keringat Rasulullah." (HR. al Bukhari dan Muslim).
Pada malam hari, Rasulullah dapat dikenal melalui bau harum tubuhnya. Bila beliau melewati suatu jalan, maka karena semerbak harum bau keringat beliau, dapat diketahui bahwa beliau telah melewati jalan itu.
Sayyidatuna Laila, pelayan Sayyidatuna 'Aisyah menceritakan; "Rasulullah masuk ke dalam kamar mandi untuk menunaikan hajatnya. Sesudah itu aku masuk dan ternyata aku tidak menemukan bekasnya, melainkan hanya bau harum minyak misik. Lalu aku bertanya; 'Wahai Rasulalloh, aku tidak melihat suatu bekas pun'. Beliau menjawab; 'Sesungguhnya bumi telah diperintahkan untuk menghisap bekas buang air kami, para Nabi'." (HR. al Hakim, at Thabarani, dan Ibnu Sa'd).
Sayyidatuna 'Aisyah mengatakan; "Nabi wafat, dan saat menghembuskan nafas terakhirnya, kucium bau harum yang tidak pernah kujumpai ada wewangian yang lebih harum darinya." (HR. al Bazzar). Anta, ya Rasulalloh… thibta hayyan wa thibta mayyitan…
kk.  Cara jalan Nabi
Rasulullah bila bangkit, berdiri dengan kuat. Melangkah dengan mantap. Berjalan dengan tenang. Dan cepat langkahnya seakan-akan turun dari ketinggian. Apabila menoleh, maka dengan seluruh tubuhnya. Beliau lebih banyak mengarahkan pandangannya ke bawah daripada ke atas, dan juga tidak menolehkan pandangan bila berjalan.
ll.    Cap Kenabian
Cap kenabian pada Rasulullah berada di punggung beliau, di antara kedua belikatnya. Sebesar telur burung merpati, namun warnanya mirip dengan kulit tubuh beliau.
Sayyiduna as Saib bin Yazid telah mengatakan; "Bibiku membawaku menemui Nabi, lalu berkata; 'Wahai Rasulalloh, anak laki-laki saudariku ini terjatuh'. Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendo'akan keberkahan bagiku. Kemudian beliau berwudhu, maka aku minum sebagian dari air wudhunya. Selanjutnya, aku berdiri di belakang punggung beliau hingga aku dapat melihat cap kenabian yang ada di antara kedua belikatnya sebesar telur burung merpati." (HR. al Bukhari).
Sedangkan Sayyiduna Abu Zaid menceritakan; "Rasulullah pernah bersabda padaku; 'Mendekatlah kepadaku!' Aku pun mendekat, dan beliau bersabda; 'Masukkanlah tanganmu dan usaplah (pijitlah) punggungku'. Sayyiduna Abu Zaid melanjutkan kisahnya; 'Lalu aku masukkan tenganku ke dalam baju gamis beliau dan kuusap punggung beliau. Tiba-tiba jari tanganku menyentuh cap kenabian.' Selanjutnya Sayyiduna Abu Zaid menggambarkan tentang cap kenabian (yang tersentuh oleh jari tangannya); 'Berupa beberapa helai bulu yang ada di antara kedua belikatnya." (HR. Ahmad).

Rasulullah pun perhatian dengan badan beliau
Rasulullah begitu perhatian dengan kebersihan badan beliau, dan memerintahkan agar kita pun perhatian dengan badan kita. Beliau selalu membasuh kedua telapak tangan beliau sebelum dan sehabis makan. Memakai siwak (pembersih gigi, sejenis sikat) dalam setiap situasi dan kondisi. Menghilangkan kotoran-kotoran dari sisi-sisi badan beliau, menggunting kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan juga mencukur bulu kemaluan beliau. Sebab Alloh itu suka akan kebersihan. Dan karena Rasulullah sangat perhatian dengan kebersihan badan beliau, tak heran jika keringat dan bau badan beliau pun wanginya tercium di setiap jalan yang beliau lewati, melebihi wangi minyak ambar dan kesturi.
Rasululloh juga memperhatikan dan suka akan kebersihan rumah beliau. Begitu pula dengan masjid, beliau begitu senang bila ada orang yang mau membersihkan masjid. Pun beliau menganjurkan agar masjid diberi wewangian, melarang orang meludah dan mengeluarkan dahak di masjid. Dan bersabda bahwa orang yang mengeluarkan kotoran sekecil apapun dari masjid, maka ia akan mendapat pahala yang besar. Wallohu a'lam bis showab.
Sumber: Visualisasi Fisik Rasulullah; Syeikh Sa'id bin Abdil Qadir Basyanfar dan Muhammad al Insanul Kamil; Abuya as Sayyid Muhammad bin 'Alawi al Maliki.

Oleh: Khifny Mubarak