Sering manusia itu bersikap kurang bijak, banyak waktu yang mereka lakukan untuk berdoa pada Tuhan, hanya agar dijadikan yang nomor satu. Menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap event, untuk mengabulkan setiap permintaan hanya karena sebuah kemenangan, entah perebutan tender atau perebutan kursi kekuasaan, atau hanya sebatas ujian.
Sadarkah kita? dengan sikap kita meminta pada Tuhan agar dijadikan nomer satu, tidak secara langsung kita telah mendo’akan lawan kita supaya kalah. Sepertinya kurang adil bila kita memohon pada Tuhan untuk menolong kita mengalahkan orang lain. Padahal kemenangan tersebut belum tentu milik kita.
Dan mestinya yang kita minta dari Tuhan agar diberi kekuatan saat menghadapi itu semua. Kita berdoa agar di beri kemulyaan, dan menyadari kekurangan dengan rasa percaya diri.
Alangkah bijaknya jika kita mengadu pada Tuhan; supaya kita diberi rasa bersyukur terhadap apa yang akan kita perolih (sebuah kemenangan) dan mampu menjaga nikmat tersebut. Dan agar kita diberi kesabaran, lapang dada, jika kenyataannya tidak sesuai dengan keinginan kita (Kalah) serta tidak putus asa.
Karena tujuan kita dalam mengarungi kehidupan ini dan menjawab setiap tantangan yang sebenarnya bukanlah untuk mendahului atau mengalahkan pencapaian orang lain. Lebih dari itu, tujuan kita adalah untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor yang telah kita buat, atau poin yang kita perolih pada hari kemarin dengan hari ini.
مَنْ كانَ يَوْمُهُ خَيْراً مِنْ أمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ مَنْ كان يومه سوأً مِنْ أمْسِهِ فهو خُسْرانٌ مَنْ كان يَوْمُه شرّاً مِنْ أمْسِهِ فهو هالكٌ
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin, maka mereka tergolong orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dari pada hari kemarin, maka mereka tergolong orang yang merugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin, maka mereka tergolong orang yang celaka”
Sejauh ini tak banyak manusia yang faham betul arti sebuah kemenangan, sebuah keberhasilan. Seorang pemenang sejati bukanlah mereka yang bangga diri, bukan Messi, bukan pula Roony dan juga bukan Ronaldo yang kesemuanya tak jarang merayakan kemenangannya, dengan meluapkan emosinya sesaat setelah mencetak gool, bahkan terkada merayakannya degan cara mengejek lawan. Tapi pemenang yang sejati adalah mereka yang berjiwa besar, tidak bangga dengan pencapaian.
Pemanang sejati bukanlah seseorang yang telah mengalahkan sesuatu, akan tetapi pemenang sejati adalah seseorang yang berani mengalah demi melawan nafsu dan menghinakannya. Anda tau mengapa? Karena di dalam diri kita yang terdalam, kita tahu dan kita faham betul bahwa: Dalam kehidupan ini tak ada yang jauh lebih berharga, tak ada sesuatu yang lebih mulia dari pada kemenangan bersama, kemenangan bagi kita semua, yang terpenting dalam kehidupan ini adalah tolong menolong dalam meraih kemenangan, meski kita harus mengalah .
Wallahu A’lam bis Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar