Translate

Jumat, 17 Mei 2013

LINGKARAN HIDUP

Manusia dalam hidupnya senantiasa dilingkupi oleh dua lingkaran 1. LINGKARAN (wilayah) YANG DIKUASAI OLEH MANUSIA Lingkaran ini adalah lingkaran yang ada di bawah batasan tingkah laku manusia. Di dalamnya terdapat perbuatan – perbuatan yang timbul karna keinginannya sendiri. Seperti berjalan, makan, minum dan bepergian disaat kapan saja dia kehendaki. Didalam lingkaran ini manusia bebas memilih perbuatan yang disyari’atkan atau yang tidak disyari’atkan. Dan dia akan dimintai laporan pertanggungjawaban atas perbuatannya tersebut. Karna dia memiliki akal yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Alloh Ta’ala menjadikan akal sebagai sandaran pembebanan kewajiban syara’ (taklif syar’y). Oleh karna itu Dia memberikan pahala terhadap pelaku perbuatan baik dan memberikan siksa terhadap pelaku perbuatan buruk. Di dalam lingkaran inilah tempatnya hadits Nabi SAW yang berbunya: “Jika perbuatan itu baik maka dibalas dengan kebaikan dan apabila perbuatan itu buruk maka akan dibalas dengan keburukan” Dalam Al_Qur’an (Q.S. Al Balad: 10) Alloh berfirman : (النَّجْدَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ) “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” Juga di dalam surat As Syams Alloh berfirman : (وَتَقْوَاهَا فُجُورَهَا فَأَلْهَمَهَا) “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” 2. LINGKARAN (wilayah) YANG MENGUASAI MANUSIA Lingakaran kedua ini adalah lingkaran dimana manusia tidak dapat menguasai dirinya tetapi dirinya terkuasai oleh kekuatan diluar dirinya, sehingga ia tidak dapat menolak. Sementara lingkaran yang kedua ini terbagi menjadi dua : 1. Kejadian yang ditentukan oleh nidhomul wujud (hukum alam). Sebagai contoh manusia datang ke dunia ini dan meninggalkannya bukanlah atas kemauannya sendiri, 2. Perbuatan yang diluar kemampuan manusia. Perbuatan ini timbul dari dirinya atau menimpa dirinya, tetapi dia tidak dapat menolaknya. Seperti orang yang terjatuh dari atas tembok , terpeleset sampai jatuh dan mati. Dalam lingkaran ini manusia mengalaminya dengan keadaan terpaksa (majbur) dan tersetir (musayyar), ia tidak bisa dapat memilih (ikhtiar). Inilah yang dinamakan qodlo’ . dan manusia wajib mengimaninya Alloh Ta’ala telah menciptakan naluri (ghorizah) dan kebutuhan anggota tubuh (hajatul udlwiyah) dengan kekhususannya, seperti menciptakan akal untuk berfikir, api berkasiat untuk membakar, terkait dengan biologis Alloh SWT menciptakan naluri lawan jenis (ghorizatuh nau’) , dan juga naluri bertahan hidup (ghorizah baqo’) guna untuk melestarikan kehidupan ini, untuk bertahan hidup atau membela diri, sedangkan hajatul udlwiyah diciptakan rasa haus, lapar, ingin buang air kecil atau besar. Hadirin jama’ah jum’ah hafidhokumuLLOH Kekhususan ini telah ditentukan oleh Alloh SWT dan dijadikan sebagai kebiasaan menurut aturan alam (nidlomul wujud) inilah yang disebut dengan qodar. Manusia diwajibkan mengimani bahwa sesungguhnya qodar itu dari Alloh SWT, melalui perantara kekhususan ini manusia dapat melakukan perbuatan baik dan buruk, yang semuanya itu nantinya akan mendapatkan hisab Beriman kepada qodlo’ dan qodar menyebabkan manusia tidak akan merasa resah terhadap sesuatu yang dialaminya, tidak susah terhadap musibah yang menimpanya dan tidak takabbur ketika mendapatkan anugerah. (تَقْدِيرًا فَقَدَّرَهُ شَيْءٍ كُلَّ وَخَلَقَ) Maka dengan Akal manusia dibedakan dengan hewan. Dan dengan Nafsu pula manusia dibedakan dengan malaikat.

Tidak ada komentar: