Seorang mukmin yang terbina wajib
memahami bahwa setiap ibadah memiliki dimensi eksoteris dan esoteris (zhahir
dan bathin) atu memiliki kulit dan isi sebagaimana diisyaratkan oleh sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada seorang yang berbuat jelek
dalam shalatnya; “Kembalilah melakukan shalat, sebab engkau belum melakukan
shalat!” Muttafaq alaih.
Juga sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam berikut ini: “Betapa banyak seorang yang melakukan Qiyamullail
tetapi tidak mendapatkan apapun selain kecapekan dan kepayahan” HR Ahmad.
”Betapa
banyak orang yang berpuasa dan tidak ada bagian untuknya dari puasa tersebut
kecuali lapar dan dahaga”HR Thabarani.
Ulama zhahir menetapkan
syarat-syarat zhahir bagi suatu amal ibadah karena keterkaitan syarat-syarat
tersebut dengan kemurahan dan kemudahan agama ini. Bagi mereka, yang terpenting
adalah segala bentuk beban syariat (Takaalif) bisa mudah dilaksanakan
oleh mayoritas orang-orang yang lupa. Jadi fokus perhatian mereka adalah
bagaimana ibadah itu sah dan bisa diterima sebagai sebuah amal ibadah.
Sementara perhatian ulama bathin terpusat kepada bagaimana ibadah itu bisa
diterima dalam arti bisa membawa kepada maksud dan tujuan pokok yang berupa
rahasia-rahasia ibadah sebagai buah dari keikhlasan dalam menjalankannya
sebagaiman contoh berikut;
1.Rahasia Thaharah;
a)Mensucikan anggota tubuh dari
kriminalitas dan dosa-dosa
b)Mensucikan hati dari etika-etika
tercela
c)Mensucikan hati dari segala
sesuatu selain Allah
Ini semua berdasarkan firman
Allah; “ ...Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.“QS al Maidah:6.
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda; “Bersuci adalah separuh keimanan”HR
Turmudzi.
2.Rahasia Shalat;
Shalat disyariatkan sebagai media
bermunajat kepada Allah ta’aalaa, menyegarkan kembali dzikir, takbir,
ta’zhiim, tahmid dan pujian kepadaNya. “Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu', yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka
akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. “QS al Baqarah:45-46. Karena itulah Imam al Ghazali rahimahullah
berkata: [Shalat menjadi sempurna bila disertai konsentrasi hati (Hudhuur),
berusaha memahami makna bacaan, perasaan ta’zhiim, haebah, pengharapan dan rasa
malu]
3.Rahasia Zakat & Sepadannya
Berakhlak dengan salah satu
akhlak Allah berupa rahmat yang seringkali diucapkan oleh lidah setiap muslim, Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Hal ini memiliki maksud terciptanya suasana saling menyayangi satu dengan yang
lain dalam komunitas kaum muslimin meski hanya dengan sedikit kebaikan
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; “Sungguh
janganlah kalian meremehkan sedikit apapun kebaikan”HR Abu Dawud.
Beliau juga bersabda: “Sesungguhnya para wali Abdaal umatku tidak masuk
surga dengan amal ibadah, tetapi mereka masuk surga hanya karena rahmat Allah,
jiwa yang dermawan (lowprofile), hati yang bersih dan kasih sayang kepada
seluruh kaum muslimin” (al Mundziri berkata: Hadits Mursal riwayat Ibnu Abi
Dun’ya/Kasyful Ghummah hal 54)
4. Rahasia Puasa
a) Berakhlak dengan salah satu
akhlak Allah yang berupa shamadiyyah yang memiliki arti dzat yang tidak
makan. Abu Amar mengatakan dalam Lisanul Arab: Shamad adalah
seorang yang tidak merasakan haus dan lapar di medan peperangan.
b) Menteladani malaikat dalam
mencegah diri dari syahwat sebisa mungkin. Atas dasar inilah para ulama membagi
puasa menjadi tiga tingkatan;
- Puasa Umum. Mengekang perut dan kemaluan dari dorongan
syahwat
- Puasa Khushush. Menjaga
pendengaran, penglihatan,lidah,tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari
dosa-dosa
- Puasa Khushuushul
khushush. Hati berpuasa dari segala keinginan rendah, pemikiran-pemikiran
keduniaan, menjaga hati dari segala hal selain Allah serta hal-hal lain dari berbagai rahasia
ibadah yang menjadi rencana utama terciptanya kita umat manusa di mana hal ini
justru sedikit orang yang memahaminya kecuali kelompok al Aarifuun, para
pemilik mata hati yang terang benderang. Ini bertolak belakang dengan kondisi
orang-orang yang lupa dan orang-orang yang mencampur adukkan kebaikan dan
keburukan yang mayoritas keinginan mereka adalah segala sesuatu yang menopang
urusan penghidupan, memudahkan mereka memperturutkan syahwat dan kelezatan
badan dari urusan makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan biologis serta
mengumpulkan dan menyimpan harta benda.
Ya Allah, sesungguhnya kami
memohon kepadaMu kesehatan dalam keimanan. Keimanan dalam keindahan budi
pekerti. Kebershasilan yang diikuti keberuntungan. Kasih sayang, afiyah,
maghfirah dan ridha dariMu. Semoga rahmat ta’zhim selalu tercurah atas
junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya selama orang-orang yang
berdzikir mengingatNya dan orang-orang yang lupa melupakanNya.
-والله يتولى الجميع برعايته-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar