Translate

Rabu, 06 November 2013

Kehendak Tuhan Atas Perjalanan Hidup Yahudi

 

 Asal-Usul Yahudi Kata Yahudi menurut bahasa berarti orang yang berasal dari keturunan Yahuda. Yahuda adalah salah seorang dari 12 (dua belas) putera Nabi Ya'qub (yang bergelar Israel) bin Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim yang hidup sekitar abad ke-18 M SM.1 Turunan dari 12 putera Nabi Ya'qub tersebut dikenal dengan sebutan bani Israel, suku Israel, atau bangsa Yahudi. Setelah berabad-abad, turunan Yahuda rupanya berkembang menjadi bagian yang dominan dan mayoritas dari Bani Israel, sehingga sebutan Yahudi tidak hanya mengacu kepada orang-orang dari turunan Yahuda, tetapi mengacu kepada segenap turunan Israel (Nabi Ya'qub).2 Antara Kemuliaan dan Kejahatan Selama perjalanan hidup Bangsa Yahudi kurang lebih sekitar 4000 tahun (2000 SM-2000 M),tampak sekian banyak kemuliaan dan kelebihan yang dikaruniakan kepada mereka yang jarang dimiliki bangsa lain. Kemuliaan itu ialah diturunkannya sekian banyak nabi kepada mereka berikut kitab-kitab suci mereka dan mereka bisa menyaksikan demonstrasi mukjizat para Nabi itu secara langsung. Mereka juga diberikan kelebihan berupa kedaulatan dan kekuasaan, ilmu pengetahuan, kekayaan (materi), otak-otak yang genius (intelek), rencana program yang matang, kekuatan lobi, serta kesabaran dan ketabahan. Seorang sejarawan Yahudi menulis: "Rahasia ketabahan sebuah bangsa adalah kemampuannya untuk menerima kekalahan. Orang-orang Yahudi bertahan hidup karena mereka tidak pernah berpikir untuk putus asa. Judaisme (Yahudi) bukanlah sebuah agama yang bersikap menyerah kalah. Ia tidak mempunyai doktrin-doktrin tentang hari kiamat. Ia ustru mengajarkan sebaliknya bahwa menghilangkan harapan akan masa depan adalah sebuah dosa. Ada satu tempat untuk hidup dan itu adalah disini, di bumi, dalam kenikmatan dan dalam nama Tuhan."3 Dari kemuliaan dan kelebihan yang diberikan oleh Alloh swt ini, banyak lahir dari mereka intelektual dan profesor, politikus (penguasa), bankir dan kapitalis besar Yahudi yang berpengaruh di dunia. Dalam sejarah modern, ada Karl Marx, Sigmund Freud, dan Albert Einsten sebagai penerus dari Hegel dan Darwin. Mereka adalah orang-orang yang terlahir sebagai Yahudi. Kelebihan dan kemuliaan Yahudi ini seperti disebut dalam Al-Qur'an:

 وَلَقَدْ آتَيْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ 

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). (QS. Al-Jaatsiyah : 16) Sementara dikarunia kemuliaan dan kelebihan yang luar biasa, Bangsa Yahudi kebanyakan mengkufuri, lupa daratan atas nikmat-nikmat itu. Mereka justru menyombongkan diri, sewenang-wenangnya dan menentang. Mereka memutar balikkan kebenaran, menyembah berhala di tengah bimbingan Nabinya, materialis, rasialis, cerewet, pemfitnah, suka melanggar janji, menganggap dirinya paling pintar, sok tahu, fanatik terhadap tradisi leluhur, suka memeras orang lain bila berkuasa, menganggap dagang dan riba sama saja. Bentuk pengingkaran dan pengkufuran itu bahkan sampai ke tingkat merubah hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya, Nabi Yahya dan Nabi Zakariya, memenjarakan Nabi Irmiya, merencanakan membunuh Nabi Isa as, dan lain sebagainya. Sedang dai-dai bangsa Yahudi tidak peduli terhadap kemungkaran umatnya itu, malah justru mendukung. Kejahatan semacam ini rasanya sudah menjadi tak ubahnya tabiat dan watak mereka. Maka, sebagai peringatan atas kejahatan ini, Alloh swt memaklumkan kepada seluruh umat manusia di bumi ini bahwa pasti akan ada ornag-orang (terlepas dari apa agamanya) yang akan menimpakan adzab seburuk-buruknya kepada bangsa yang terkutuk itu di dunia sampai kapanpun. Di dalam Al-Qur'an disebutkan :

 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ 

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-A'raaf : 167) Atas maklumat ini, sepanjang perjalanan kehidupannya, bangsa Yahudi tampak selalu jatuh dan bangun serta timbul dan tenggelam. Mereka ditakdirkan tidak memiliki rumah dan ruang. Hidupnya dari rantau ke rantau. Memencar di negeri-negeri bangsa lain (seperti isyarat QS. Al A'raaf : 168). Ditawan, di deportasi, disiksa dan dibantai. Mereka pernah ditindas oleh raja Jalut Al Jazri lalu diselamatkan oleh raja Thalut dan Nabi Daud as. Ditindas oleh Fir'aun dan diselamatkan oleh Nabi Musa as. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman, kerajaan mereka yang terbagi dua dihancurkan oleh masing-masing kerajaan Assiria tahun 721 SM dan kerajaan Babilonia 586 SM. Salah satu Raja Babilonia yang dikenal pemusnah Yahudi adalah Bukhtanashor (Nebukadnezar). Dari Babilonia, mereka dikuasai Persia (536 sampai 333 SM), Makedonia (333-320 SM), Dinasti Ptolemy Mesir (320-203 SM),dan Dinasti Seleusid Siria(203-142 SM). Setelah berhasil mendirikan kerajaan yang merdeka dari 142 SM – 63 SM, bangsa pencetus kapitalisme dunia (seperti di isyaratkan QS Al-A'raaf : 169) ini kembali dikuasai oleh Romawi (63 SM-636 M).

Dari Romawi mereka pindah dibawah kekuasaan kaum muslimin, sampai jatuhnya khilafah Turki Utsmani tahun 1924 M, kecuali pada masa sebagian Perang Salib. Pada masa hijriah, bangsa Yahudi yang terdiri dari 3 kabilah yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraidhah terlibat dalam perjanjian perdamaian dan pakta pertahanan bersama (miitsaq) dengan kaum muslimin. Namun mereka melanggar pakta itu. Bani Qainuqa diusir dari Madinah sebagai ganjaran karena mengganggu jilbab seorang wanita muslimah di pasar. Bani Nadhir berikutnya juga diusir karena tindakan percobaan membunuh Rasululloh saw. Selanjutnya Bani Quraidhah karena bergabung dengan pasukan Ahzab(sekutu) menyerang Madinah, maka kaum laki-lakinya dibunuh semua, sedang wanita dan anak-anaknya ditawan. Pada masa kekhilafahan Umar bin Khottob sisa-sisa bangsa Yahudi diperbolehkan menetap di Khaibar.

Namun atas dasar keonaran yang selalu mereka buat dan atas pesan Rasululloh saw bahwa tidak boleh ada dua agama di Jazirah Arab, maka mereka diperangi dan di usir ke Syam (Siria). Persis semenjak itu Bangsa Yahudi hidup hina dina, tidak memiliki negeri berdaulat dan miskin karena ditarik Jizyah, sebagaimana Jizyah itu pernah ditarik dari pendahulu mereka oleh Nabi Musa as selama 13 tahun.4 Pada masa perang dunia II (1936-1945) bangsa Yahudi kembali ditindas. Kali ini oleh Adolf Hitler pemimpin tentara Nazi Jerman. Diceritakan waktu itu Hitler membunuh orang Yahudi hingga mencapai 5 (lima) juta jiwa.5 Tahun 1948 setelah berjuang keras melalui wadah gerakan Zionisme internasional. Bangsa Yahudi bangkit dan berhasil mendirikan Negara Israel di Palestina,di tengah kebangkitan ini, secara tiba-tiba pada 11 September 2001 lalu, Amerika serikat yang menjadi sekutu negara yahudi itu dibuat kalang kabut dengan ambruknya geudng WTC dan Pentagon oleh aksi teror.

Dan sebagaimana watak asli yang tidak berubah kembali Yahudi yang diwakili negara-negara barat melakukan stigmatisasi (sangkaan buruk) terhadap kaum muslimin sebagi pelakunya. Dalam hal ini Usamah bin Laden, dengan sangat congkak dan buru-buru, mereka lalu menyerang Afghanistan. Bumi ini seperti dijanjikan adalah hak oarnag-orang shaleh yang sebelum itu senantiasa ditindas dan di dzalimi. Alloh swt berfirman.

 وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ 

Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh (QS Al-Anbiyaa' : 105) Atas janji ini, rasanya pasti bahwa bumi suatu saat akan kembali ke pangkuan oarang-orang Islam yang sholeh yang selama ini mengalami penindasan dan pemerasan. Dan bangsa Yahudi sebagai penindas itu berikut sekutunya akan kembali surut dan jatuh yang pada akhirnya tenggelam di muka bumi sampai tak tersisa. Imam Ibnu Katsir mencatat bahwa kemunculan Dajjal akan di dukung oleh orang-orang Yahudi. Pada saat itu, Nabi Isa as bersama umat islam akan membunuh Dajjal sekaligus menumpas pendukungnya itu sampai ke akar-akarnya.6 Apakah penyerangan Amerika Serikat dan duta-duta yahudi lainnya ke Afghanistan merupakan isyarat awal yang baik bagi kehancuran mereka seperti kehancuran pasukan kafir Quraisy pada peperangan Badar? Akankah penyerangan itu berbalik menjadi boomerang (buah simalakama) bagi AS sendiri seperti di alami Uni Soviet (1979-1989) di negeri Mujahidin itu? Wallohu a'lam. Namun semut tidak mustahil bisa menyulitkan gajah sebagaimana keong bisa unggul atas kancil. Marilah kita renungkan Firman Alloh swt berikut ini:

 وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (٤) فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا (٥) ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا (٦) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (٧) عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا (٨) 4. 

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". 5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. 6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. 7. Jika kamu berbuat baik (berarti) berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. 8. Mudah-mudahan Rabbmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS Al-Israa' : 4-8)

 Akhirnya, kemenangan secara sunnatulloh selalu diperoleh melalui prose kerja keras, jihad dan mujahadah. Untuk mencapai kemenangan kaum muslimin berikut kehancuran dominasi Yahudi di dunia saat ini kiranya masih dibutuhkan uluran kerja keras kita semua. Diantaranya dengan memutus diri dari karakter-karakter Yahudi yang menyebabkan mereka ditimpa siksaan dan kehinaan di tengah limpahan kemuliaan dan kelebihan, berlepas diri dari propaganda dan program mereka, seraya menggugah mental diri untuk sehati dan tidak berpangku tangan. 
 Wallahu Subhanahu wa Ta'ala

Tidak ada komentar: