Translate

Minggu, 03 November 2013

Anda Harus Berhijrah!

Seorang muslim yang terbina melihat ada banyak sekali pelajaran dari hijrah nabawiyyah selain memang dalam hijrah terdapat sekian banyak buah (manfaat) karena sebenarnya hijrah adalah madrasah keimanan. Di antara buahnya ialah Allah menyemarakkan untuk kekasihNya Nabi Ibrahim alaihissalam, tanah suci dengan anak keturunan yang mulia (Rasulullah Saw), dan Dia menghidupkan lembah paling utama yang tidak ada tanaman (sama sekali) dengan air yang paling utama (Zam-zam), serta menegakkan syiar utamaNya yaitu shalat di tempat syiarnya yang paling mulia sekaligus meninggikan pilar-pilar rumah pertama yang diletakkan untuk manusia. Allah juga menjadikan Nabi Ibrahim sebagai orang yang selalu disebut dengan kebaikan (lisan shidiq) oleh generasi setelahnya (hingga sekarang) dan menampakkannya dalam manasik haji untuk kaum muslimin dll. Begitulah hijrah nabawiyyah muhammadiyyah yang di antara buah indahnya adalah seluruh kebaikan yang didapatkan kaum muslimin dan seluruh kemuliaan yang mereka peroleh serta seluruh keberuntungan yang mereka capai sepanjang masa. Sungguh cahaya Islam – sebagai kunci kebaikan dunia dan akhirat - telah tersebar dan pemerintahannya telah beridiri sehingga Makkah bisa ditaklukkan dan sesudah itu ajaran-ajaran Islam tersebar luas di seluruh alam melalui penaklukkan-penaklukkan yang dilakukan Islam. Jadi sudah dipastikan bahwa hijrah nabawiyyah berbeda dengan hijrah saudara-saudara Beliau shallallahu alaihi wasallam yaitu para nabi yang lain yang terdahulu alaihimussalaam sesuai dengan risalah beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperluas pemahaman hijrah sehingga mencakup berhijrah dari sesuatu yang dilarang oleh Allah dengan meninggalkan maksiat dan sikap melawan kepada Allah. Beliau bersabda kepada salah seorang sahabat bernama Fudek: “Wahai Fudek, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, jauhilah keburukan dan tinggal-lah di manapun dari tanah kaum-mu, tentu kamu tetap menjadi seorang yang berhijrah!”” (HR Baghawi Ibnu Mandah Abu Nuaim/Kanzul Ummal 8/3031, al Qudwah al Hasanah hal 42) Kenapa? Karena dikatakan: “Masa itu seperti pelakunya. Sedang pelakunya seperti anda saksikan”Ia, pelaku masa sekarang ini telah berada dalam kondisi seperti disabdakan Nabi shallallahu alaihi wasallam yaitu kondisi berubah dari jalur yang benar akibat terpaan badai fitnah yang begitu dahsyat sebagaimana diberitakan dalam hadits-hadits beliau di bawah ini; 1.Hadits hilangnya Amanah seperti dalam riwayat Imam Turmudzi;2270; ((....sehingga manusia lalu saling melakukan transaksi perdagangan di mana hampir tak ada seorangpun yang menunaikan amanat, sampai dikatakan “bahwa sesungguhnya di suku ini ada seorang yang bisa dipercaya” hingga mereka mengatakan; “Betapa teguh orang ini, betapa cerdas dan betapa berakal dirinya” padahal dalam hatinya tak ada sebiji sawipun keimanan...)) Artinya mereka memujinya sebagai banyak memiliki akal, kecerdasan dan keteguhan serta mengidolakannya. Sementara mereka sama sekali tidak memuji seorangpun karena banyak memiliki ilmu yang bermanfaat dan melakukan amal shaleh. 2. “Sungguh kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sehingga seandainya mereka memasuki lubang biawak niscaya kalian mengikuti mereka” Kami (para sahabat) bertanya; “Orang yahudi dan nashrani (yang anda maksudkan)?” Nabi Saw bersabda; “Lalu siapa (lagi)?”(HR Bukhari dari Abu Said al Khudri ra. Sedangkan Imam Hakim meriwayatkan hadits ini Ibnu Abbas ra di mana dalam akhir teks hadits terdapat riwayat; “...dan sampai andaikan salah seorang mereka mengumpuli isteri di jalan niscaya kalian juga melakukannya” Imam al Munawi mengatakan bahwa hadits riwayat Hakim ini bersanad shahih. Imam Nawawi mengatakan:[Maksudnya adalah menyamai mereka dalam hal kemaksiatan dan pelanggaran, bukan dalam kekafiran]( Tuhfatul Ahwadzi 6/408) 3.”Sungguh kalian akan melepaskan kancing-kancing islam satu persatu. Setiap kali satu kancing terlepas maka manusia beralih kepada kancing berikutnya; pertama dari kancing (yang dilepaskan) itu adalah hukum (daulah islamiyyah) dan yang akhir adalah shalat” (HR Ahmad Ibnu Hibban Hakim/ al jami’ as shaghir 2:203) 4.”Akan ada sebelum kiamat, fitnah-fitnah seperti potongan-potongan gelap malam”(HR Ibnu Majah/ Kunuzul Haqaiq Lil Munawi((Hamisy al jami’ ash shaghir2/203)) 5. “Hampir saja Islam musnah sehingga tidak tersisa kecuali namanya” (HR Dailami falam Musnadul Firdaus/ Kunuzul Haqaiq Lil Munawi((Hamisy al jami’ ash shaghir2/203)) Allah ta’alaa memberikan peringatan agar tidak terjatuh dalam fitnah-fitnah ini dengan firmanNya; “Dan Allah memperingatkan kalian akan siksaNya. Dan Allah sangat sayang kepada para hambaNya “QS Ali Imran:30, seraya berwasiat supaya mencari jalan keluar dari hal tersebut; “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah, tabahkanlah diri (bergaul dengan sesama), masuklah dalam jaringan (jamaah) dan bertaqwalah supaya meraih keberuntungan “QS Ali Imran (akhir surat):200) =الله يتولى الجميع برعايته=

Tidak ada komentar: