Translate

Sabtu, 02 November 2013

HIRSH (RAKUS)

Istriku... untuk yang kesekian kalinya aku menasehati dirimu, bahwa jiwa yang luhur, agung adalah jiwa yang senantiasa puas dengan apa yang dia dapat, jiwa yang tidak menjatuhkan harga dirinya ke dalam lembah keserakahan, menghinakan diri dengan kerakusan dalam mengejar-ngejar keinginan semu, untuk apa kita mengejar-ngejar dunia dan asesorisnya, seseorang yang mengenal dunia pasti akan membencinya, sebaliknya seseorang yang mengenal Alloh pasti akan mencintai-Nya. Hal yang senada dikatakan oleh Asy-Syafi’i r.a melalui bait-bait syairnya: Dunia itu tiada lain hanyalah seonggok bangkai dengan bentuk lain Menjadi rebutan anjing-anjing yang siap melahapnya Jika engkau menjahuinya Berarti engkau beroleh kedamaian dari penghuninya Tetapi jika engkau ikut merebutnya Engkau harus bersaing dengan anjing-anjing yang mengejarnya Istriku... untuk apa engkau menjatuhkan dirimu ke api keserakaha, dengan menumpuk-numpuk harta, Ibnu ‘Umar r.a. meriwayatkan dari Rasulalloh saw, Bahwa Beliau bersabda “Barang siapa menimbun bahan makanan selama empat puluh hari, sungguh ia telah lepas dari Alloh dan Alloh pun telah lepas darinya” ada yang menambahkan “Seolah-olah ia telah membunuh semua orang”. Ali r.a. mengatakan “Barang siapa menimbun bahan makanan selama empat puluh hari, niscaya hatinya menjadi keras”. Masih dari Ali r.a. Bahwasanya Ia pernah membakar makanan yang di timbun oleh pemiliknya. Coba lihat teladan para shahabat dan generasi setelahnya, contohlah mereka, jadikanlah teladan mereka, selain Al Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup maka kamu akan selamat sayank…

Tidak ada komentar: