Translate

Rabu, 23 April 2014

Ya Allah... berikanlah Kami tambahan, dan jangan pernah menguranginya!






Seorang mukmin yang terbina wajib memahami bahwa setiap ibadah memiliki dimensi eksoteris dan esoteris (zhahir dan bathin) atu memiliki kulit dan isi sebagaimana diisyaratkan oleh sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada seorang yang berbuat jelek dalam shalatnya; “Kembalilah melakukan shalat, sebab engkau belum melakukan shalat!” Muttafaq alaih. Juga sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut ini: “Betapa banyak seorang yang melakukan Qiyamullail tetapi tidak mendapatkan apapun selain kecapekan dan kepayahan” HR Ahmad.”Betapa banyak orang yang berpuasa dan tidak ada bagian untuknya dari puasa tersebut kecuali lapar dan dahaga”HR Thabarani.
Ulama zhahir menetapkan syarat-syarat zhahir bagi suatu amal ibadah karena keterkaitan syarat-syarat tersebut dengan kemurahan dan kemudahan agama ini. Bagi mereka, yang terpenting adalah segala bentuk beban syariat (Takaalif) bisa mudah dilaksanakan oleh mayoritas orang-orang yang lupa. Jadi fokus perhatian mereka adalah bagaimana ibadah itu sah dan bisa diterima sebagai sebuah amal ibadah. Sementara perhatian ulama bathin terpusat kepada bagaimana ibadah itu bisa diterima dalam arti bisa membawa kepada maksud dan tujuan pokok yang berupa rahasia-rahasia ibadah sebagai buah dari keikhlasan dalam menjalankannya sebagaiman contoh berikut;

1.Rahasia Thaharah;
a)Mensucikan anggota tubuh dari kriminalitas dan dosa-dosa
b)Mensucikan hati dari etika-etika tercela
c)Mensucikan hati dari segala sesuatu selain Allah
Ini semua berdasarkan firman Allah; “ ...Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.QS al Maidah:6. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; “Bersuci adalah separuh keimanan”HR Turmudzi.

2.Rahasia Shalat;
Shalat disyariatkan sebagai media bermunajat kepada Allah ta’aalaa, menyegarkan kembali dzikir, takbir, ta’zhiim, tahmid dan pujian kepadaNya. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. QS al Baqarah:45-46. Karena itulah Imam al Ghazali rahimahullah berkata: [Shalat menjadi sempurna bila disertai konsentrasi hati (Hudhuur), berusaha memahami makna bacaan, perasaan ta’zhiim, haebah, pengharapan dan rasa malu]
 
3.Rahasia Zakat & Sepadannya
Berakhlak dengan salah satu akhlak Allah berupa rahmat yang seringkali diucapkan oleh lidah setiap muslim, Bismillaahirrahmaanirrahiim. Hal ini memiliki maksud terciptanya suasana saling menyayangi satu dengan yang lain dalam komunitas kaum muslimin meski hanya dengan sedikit kebaikan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; “Sungguh janganlah kalian meremehkan sedikit apapun kebaikan”HR Abu Dawud. Beliau juga bersabda: “Sesungguhnya para wali Abdaal umatku tidak masuk surga dengan amal ibadah, tetapi mereka masuk surga hanya karena rahmat Allah, jiwa yang dermawan (lowprofile), hati yang bersih dan kasih sayang kepada seluruh kaum muslimin” (al Mundziri berkata: Hadits Mursal riwayat Ibnu Abi Dun’ya/Kasyful Ghummah hal 54)

4. Rahasia Puasa
a) Berakhlak dengan salah satu akhlak Allah yang berupa shamadiyyah yang memiliki arti dzat yang tidak makan. Abu Amar mengatakan dalam Lisanul Arab: Shamad adalah seorang yang tidak merasakan haus dan lapar di medan peperangan.
b) Menteladani malaikat dalam mencegah diri dari syahwat sebisa mungkin. Atas dasar inilah para ulama membagi puasa menjadi tiga tingkatan;


- Puasa Umum.  Mengekang perut dan kemaluan dari dorongan syahwat
- Puasa Khushush. Menjaga pendengaran, penglihatan,lidah,tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari dosa-dosa
- Puasa Khushuushul khushush. Hati berpuasa dari segala keinginan rendah, pemikiran-pemikiran keduniaan, menjaga hati dari segala hal selain Allah  serta hal-hal lain dari berbagai rahasia ibadah yang menjadi rencana utama terciptanya kita umat manusa di mana hal ini justru sedikit orang yang memahaminya kecuali kelompok al Aarifuun, para pemilik mata hati yang terang benderang. Ini bertolak belakang dengan kondisi orang-orang yang lupa dan orang-orang yang mencampur adukkan kebaikan dan keburukan yang mayoritas keinginan mereka adalah segala sesuatu yang menopang urusan penghidupan, memudahkan mereka memperturutkan syahwat dan kelezatan badan dari urusan makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan biologis serta mengumpulkan dan menyimpan harta benda.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu kesehatan dalam keimanan. Keimanan dalam keindahan budi pekerti. Kebershasilan yang diikuti keberuntungan. Kasih sayang, afiyah, maghfirah dan ridha dariMu. Semoga rahmat ta’zhim selalu tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya selama orang-orang yang berdzikir mengingatNya dan orang-orang yang lupa melupakanNya.

-والله يتولى الجميع برعايته-

Tidak ada komentar: