( فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ) (٢٢ )
“Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (Muhammad: 22)
لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[192] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Ali Imran: 28)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Ali Imran: 118)A. Melihat:
1. fenomena politik kekuasaan di negeri kita yang tercinta ini sudh sangat jauh dari bimbingan Alqur’an wassunnah. Kekuasaan & UUD (ujung-uujungnya duit) merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, dan untuk mendapatkannya telah dilakukan segala cara dengan bumbu kemaksiatan, pada akhirnya harapan tinggal harapan justru akan mendekatkan datangannya hal yang menakutkan seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
من حاول أمراً بمعصيةٍ كان أبْعَدَ لِما رجا, وأقْرَبَ لِمَجِئِ ما اتّقى.
“Barang siapa mengusahakan sesuatu hal yang dibarengi dengan kemaksiatan maka akan lebih menjauhkan apa yang menjadi harapan, dan lebih mendekatkan datangnya apa yang ditakutkan” (HR Abu Nuaim dari Anas bin Malik ra dalam al Hilyah Lihat al Jami’ as shaghir hadist no : 8625)2. Idealisme memperjuangkan Ideologi ISLAM lewat sebuah partai sudah tidak ada lagi, yang ada adalah untuk kepentingan golongan.
3. Kepercayaan terhadap partai sebagai wadah perjuangan juga sudah pudar, sekalipun menggunakan label Islam. 4. Pemilu (pileg & pilpres) bagi umat islam bukanlah pesta demokrasi, tetapi pertarungan perebutan kekuasaan dengan orang-orang non muslim; sekularisme, kapitalisme, liberalism, sosialisme dan sejenisnya di NKRI INI, apa lagi ditengarai dengan telah siapnya paman sam (amerika) & RRC menggunakan taktik strategis untuk penguasa.
B. Menimbang:
1. Jika pemilu tahun ini, kaum muslimin yang mayoritas ini memilih untuk diam, maka besar kemungkinan Negara ini akan dikuasai oleh mereka (non Muslim).
2. Masih tetap adanya INDIVIDU sebagai CALEG yang masih ingin berjuang lewat parlemen dengan hati nurani yang bersih lewat partai apapun dengan hanya suara yang dia miliki.
C. Menginstruksikan:
Kepada seluruh kaum muslimin untuk menyatukan pandangan politik atas dasar:
1. Hadits riwayat Imam al Bukhari fi Tarikhihi No:991 fil Jami’ as shaghir: “Mintalah fatwa hatimu sendiri, meski para ahli fatwa telah berfatwa kepadamu !”
2. Kaidah Ushul Fiqih: “Sesuatu yang tidak dapat diraih semuanya maka tidak ditinggalkan seluruhnya”
Untuk :
A. Memilih CALEG/DPD yang dikenal bukan karena terkenal tetapi karena - Akhlaq baik. - Komitmen dakwahnya (Membela Agama Islam) - Komitmen khidmah keummatannya (Mengabdi pada Umat/Rakyat) Setelah itu apakah mereka benar seperti 3 poin itu dalam kenyataannya kita serahkan diri pada Allah: إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (١٤) “Sesungguhnya Tuhanmu bener-bener mengawasi” (QS al Fajf: 14)
B. Tidak dibenarkan memilih partai tertentu, karena kita memilih orang dan bukan uang.
Demikian kami sampaikan Ijtihad politik menjelang PILEG tanggal 9 April mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar