Thala'al badru 'alayna min tsaniyatil wada'… Wajabas syukru 'alayna maa
da'a lillahi daa'…
Telah terbit purnama menerangi kita, dari jalan bukitan Wada'… Maka
wajiblah kita mengungkap kesyukuran, selama Sang Da'i menyeru menuju pada
Allah…
Hem… Pastinya kita sering sekali mendengar lantunan syair di atas. Di
acara maulid Nabi, pengajian, atau acara keagamaan lainnya. Yups, karena syair
qasidah itu memang diungkapkan untuk mengarahkan kembali memori kita mengingat
Rasulullah. Dan dulu, waktu Rasulullah tiba di bumi hijrah, Madinah al
Munawwaroh, beliau pun disambut oleh para sahabat Anshor dengan dendangan syair
itu diiringi dengan tetabuhan rebana.
Lalu mengapa dalam syair itu Rasulullah Muhammad dikatakan laksana
purnama? Kira-kira karena apa ya?
Jawabannya, karena wajah beliau memang begitu mempesona, sangat indah,
dan tentunya ketampanan beliau tiada tara. Gak ada deh yang bisa
menandinginya!!!
Bukan hanya wajah beliau saja yang bikin kita terpukau seumpama kita
dapat melihat beliau lo. Namun bentuk dan anggota fisik beliau yang lainnya pun
begitu sempurna. Dan tak hanya itu, kepribadian dan budi pekerti beliau juga
sangat memikat.
Dan kata pepatah, tak kenal makanya tak sayang. Maka dari itu, yuk kita
tengok sekilas bagaimana keindahan fisik Nabi kita. Agar kita bisa tambah
mengerti, cinta, dan sayang pada beliau. Hayuk…
a. Wajah beliau nan tampan
Gak salah kalau wajah beliau diumpamakan bulan purnama
yang sinarnya terang benderang. Bahkan wajah beliau itu lebih indah lho dari
bulan purnama. Coba deh kita perhatikan pengakuan seorang sahabat beliau.
Sayyiduna Jabir bin Samurah menceritakan; "Aku pernah
melihat Rasulullah di malam bulan purnama. Saat itu beliau mengenakan pakaian
berwarna merah. Lalu kulihat beliau dan juga rembulan yang indah. Ternyata,
menurut penglihatanku, beliau lebih indah daripada rembulan." (HR. ad
Darimi, at Tirmidzi, dan al Hakim).
Sedangkan wajah beliau, tidaklah lonjong. Namun agak
bundar bak mentari dan rembulan. Cerah, murah senyum. Apalagi bila beliau
merasa gembira, terlihat wajahnya bersinar seperti rembulan.
Suatu ketika, Sayyidah 'Aisyah pernah menyulam baju
Rasulullah, namun jarum yang beliau gunakan tiba-tiba jatuh. Beliau telah
mencarinya, tapi tidak dapat menemukannya, karena waktu itu lampu di rumah itu
padam. Dan ketika Rasulullah masuk, mendadak jarum itu pun terlihat karena
cahaya wajah Rasulullah.
Nah kan, siapa coba orang paling tampan sedunia jika
tidak beliau. Artis, penyanyi, bintang film yang menurutmu sekarang pualing
ganteng, gak ada apa-apanya lho jika dibanding dengan ketampanan wajah
Rasulullah. Karena wajah beliau seakan-akan memancarkan cahaya mentari. Dan
bahkan keringat yang menetes di wajahnya itu bagaikan mutiara. Ckckck…
Subhanallah… Andai kita bisa menatap beliau, pasti hidup ini akan begitu indah.
b. Warna kulit Rasulullah
Pokoknya, beliau adalah orang yang berkulit putih
manis dan menarik, halus lagi cerah. Paling bagus deh warna kulitnya. Bahkan
ada yang mengatakan, kulit beliau laksana perak yang baru disepuh. Sedangkan
istri beliau, Sayyidatuna 'Aisyah menggambarkan; "Rasulullah adalah orang
yang paling tampan wajahnya dan paling cemerlang warna kulitnya."
c. Mata beliau
Coba deh kita perhatikan komentar menantu Rasulullah,
Sayyiduna 'Ali bin Abi Thalib tentang mata beliau,: "Rasulullah besar
kedua matanya, lentik bulu matanya, terdapat urat lembut berwarna merah di sisi
kedua bola matanya" (HR. Ahmad, Ibnu Sa'ad, dan al Bazzar).
Lebih jelasnya, kedua bola mata beliau jeli, lebar, dan
sangat indah, seakan-akan memakai celak mata. Bagian tengah bola mata
Rasulullah amat hitam. Dan lirikan kedua matanya sangat tajam.
Dan beliau juga memiliki mu'jizat, beliau dapat
melihat dari belakang punggungnya (arah belakang, seperti beliau melihat dari
arah depan). Keren khan?
Bahkan beliau juga menshalati Raja Najasyi dari jauh, padahal
jasad raja Najasyi ada di negeri Habasyah sana dan Rasulullah juga para sahabat
ada di negeri mereka sendiri. Masjidil Aqsho yang jauh di Palestina juga dapat
dilihat Rasulullah dari Makkah. Pernah juga lo beliau melihat dua orang yang
disiksa dalam kubur.
Nah, kallau masalah perawatan, Rasulullah memiliki
celak yang beliau gunakan untuk bercelak setiap malam. Pada mata kanan tiga
kali, mata kiri juga dicelaki tiga kali. Kita tiru yuk…
d. Telinga beliau
Rasulullah memiliki dua telinga yang sempurna.
Sayyidah 'Aisyah menceritakan; "Beliau membuata rambut kedua sisi
kepalanya menjadi empat ikatan. Telinga kanannya beliau keluarkan di antara dua
ikatan dan telinga kirinya beliau keluarkan pula dari dua ikatan lain yang
meliputinya. Sehingga warna putih kedua daun telinganya seakan-akan memancarkan
cahaya bak bintang yang terang di antara ikatan rambutnya itu karena kehitaman
warna rambutnya. (HR. Abu Nu'aim, al Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir). Hem… indah ya.
Hebatnya lagi, beliau dapat mendengar suara srek-srek
sandal Sayyiduna Bilal di surga, juga suara ahli kubur yang disiksa.
e. Mu'jizat suara Rasulullah
Yang gak kalah meakjubkan, Rasulullah memiliki nada
suara yang cukup keras. Sayyidah Ummu Hani' binti Abu Thalib, salah satu sepupu
Rasulullah berkata; "Sesungguhnya aku benar-benar dapat mendengar suara
bacaan Rasulullah (dalam sholat) meskipun aku berada di atas tempat
tidurku." (HR. Ahmad, an Nasa'I, Ibnu Majah, dan al Hakim).
f. Pelipis Nabi
Rasulullah memiliki pelipis yang lebar dan rata. Sama
dengan pelipis kita gak ya?
Sayyidah 'Aisyah menceritakan; "Rasulullah
memiliki pelipis yang lebar. Apabila rambutnya terkuak atau muncul di kegelapan
pagi hari atau di tengah malam atau wajahnya muncul saat orang banyak
berkumpul, mereka melihatnya seakan-akan bagaikan pelita yang berkilauan
cahayanya. Beliau memiliki kening yang lebar." (HR. al Baihaqi dan Ibnu
'Asakir).
g. Alis Rasulullah
Kita cocokkan deh, kalau memang alis kita sama dengan
keterangan berikut, berarti alis kita ada sisi keindahannnya juga. Perhatikan
tuturan Sayyidah 'Aisyah berikut; "Rasulullah memiliki alis yang panjang,
lembut, tidak bersambung dan bebas dari bulu di antara kedua alisnya hingga
terlihat seputih perak murni. Di antara keduanya terdapat urat halus yang
terlihat bila sedang marah, dan tak terlihat kecuali bila beliau sedang
marah." (HR. alk Baihaqi dan Ibnu 'Asakir). Hem… sama gak?
h. Leher Nabi
Berikut adalah gambaran leher Rasulullah seperti yang
dikatakan oleh Sayyidah 'Aisyah; "Rasulullah adalah hamba Alloh yang
paling indah lehernya, tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek.
Bagian dari lehernya yang terbuka, bila terkena sinar mentari atau terpaan
angin yang panas, warna kulitnya bagaikan perak bercampur emas yang berkilauan
seputih perak dan semerah emas. Sedangkan bagian dalam leher yang tertutupi
oleh pakaian, warna kulitnya seakan-akan seperti rembulan di malam purnama.
(HR. al Baihaqi dan ibnu 'Asakir).
i. Kedua pundak Nabi
Rasulullah memiliki rentang yang lebar di antara kedua
sisi pundaknya. Kedua hasta dan juga kedua pundaknya berbulu. Tulang belikat
beliau pun besar. Sayyiduna Abu Hurairah telah mengatakan; "Rasulullah
bila menanggalkan kain selendang dari kedua pundaknya, maka warna kulitya
sejernih lempengan perak." (HR. Abdur Razzaq). Wah, pasti kita akan
berdecak kagum seumpama bisa melihat beliau ya. Assalaamu 'alayka ayyuhan
Nabiyyu wa rahmatullohi wa barakaatuh…
j. Kepala Nabi
Kata Sayyiduna 'Ali bin Abu Thalib; "Rasulullah
besar tengkorak kepalanya." (HR. at Thabarani dan Ibnu Qutaibah). Ini
menunjukkan, kalau Rasulullah adalah orang yang sangat cerdas.
k. Mulut Nabi
Beliau memiliki mulut yang lebar. Sedangkan Sayyidah
'Aisyah menuturkan; "Beliau adalah hamba Alloh yang paling indah kedua
bibirnya dan paling manis bentuk mulutnya." (HR. al Baihaqi). Hem… Kita
tak bisa berkata-kata untuk menggambarkan keindahannya…
l. Keharuman dan mu'jizat air ludah Nabi
Pernah pada suatu hari Rasulullah meminum air dari
sebuah ember, lalu beliau mengeluarkannya kembali ke dalam ember tersebut.
Kemudian menuangkan airnya ke dalam sumur. Maka menebarlah bau harum dari sumur
itu seperti bau minyak kesturi.
Bahkan beliau pernah berkumur dari sebuah timba dan
memuntahkannya kembali ke dalam timba, lalu memasukkannya ke sebuah sumur yang
sudah kering. Tidak lama kemudian sumur itu berair kembali.
Hari Asyura' (10 Muharram) adalah salah satu hari yang
dihormati oleh Rasulullah, sehingga bila tiba hari itu, beliau mengundang
anak-anak asuhnya dan anak Sayyidah Fathimah yang masih menyusu, lalu beliau
meludahi mulut mereka dan bersabda kepada ibunya masing-masing; 'Jangan kalian
susui mereka sampai malam hari'. Ternyata, air ludah beliau cukup
mengenyangkan. Masya Alloh…
Rasulullah juga pernah mengobati kaki 'Amr bin Mu'adz
dengan air ludah beliau ketika kakinya terpotong. Tidak lama kemudian kakinya menjadi
sembuh.
Pada saat perang Khaibar, Sayyiduna Ali bin Abi Thalib
menderita sakit mata. Lalu Rasulullah mengobati kedua mata Sayyiduna 'Ali
dengan air ludah beliau. Maka saat itu juga mata Sayyiduna 'Ali sembuh seperti
sedia kala, seakan-akan tidak pernah sakit mata sebelumnya.
Sedangkan pada perang Badar, Sayyiduna Rifa'ah bin Rafi'
terkena anak mata musuh hingga melukai matanya. Maka Rasulullah mengobati
matanya dengan air ludah beliau dan berdo'a untuk kesembuhannya. Sesudah itu,
matanya pun sembuh seperti sedia kala.
Salah seorang sahabat beliau; Sayyiduna Habib bin
Furaik pada waktu kecil pernah menginjak telur ular hingga muncrat mengenai
matanya. Akhirnya matanya tertutup selaput putih dan tidak bisa melihat. Lantas
ia dibawa oleh ayahnya menemui Rasulullah, dan beliau mengobatinya dengan
menggunakan air ludah beliau. Sehingga ia pun dapat melihat kembali, bahkan
saat ia sudah berumur delapan puluh tahun, ia masih bisa memasukkan benang ke
lubang jarum.
Sayyidtuna 'Umairah binti Mas'ud menceritakan bahwa
beliau bersama kelima saudarinya sowan menemui Rasulullah untuk menyatakan
janji setia kepada beliau. Mereka menjumpai beliau sedang makan dendeng. Lalu beliau
memotong-motong dendeng itu dengan mulut beliau untuk mereka dan memberikan
sepotong dendeng kepada Sayyidatuna 'Umairah binti Mas'ud, dan dia pun langsung
mengunyahnya. Masing-masing dari mereka mendapat sepotong dendeng. Maka sejak
itu hingga mereka meninggal dunia tidak lagi tercium bau yang tidak enak dari
mulut mereka.
Dan kisah menakjubkan diceritakan oleh Sayyiduna
'Urwah bin Mas'ud ats Tsaqofi; "Demi Alloh, tidak sekali-kali Rasulullah
mengeluarkan dahak dan kebetulan mengenai tangan salah seorang di antara sahabat
beliau, melainkan orang itu pasti menggosok-gosokkan dahak Nabi (yang harum)
itu ke wajah dan kulitnya." (HR. al Bukhari).
m. Gigi Rasulullah
Duh… coba deh kamu tengok keindahan gigi beliau lewat
ulasan berikut:
Rasulullah memiliki gigi yang putih bersih lagi begitu
rapi susunannya. Apabila berbicara, seakan-seakan terlihat ada cahaya yang
keluar dari celah-celahnya. Bagian bawah giginya, bila beliau membuka mulutnya,
begitu jernih bak tetesan air. Apabila beliau tersenyum, maka terlihat seperti
salju yang jatuh dari awan. Apabila tertawa, terlihat gigi beliau berkilauan
laksana cahaya kilat.
Sayyiduna Abu Hurairah mengatakan; "Rasulullah
bila tertawa, terlihat kilauan cahaya giginya hampir menerangi dinding."
(HR. Abdur Razzaq).
Rasulullah juga perhatian dengan gigi beliau lo.
Beliau membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi beliau,
juga selalu menggunakan siwak (semacam sikat gigi) setiap saat, contohnya jika
hendak sholat, waktu wudhu, akan tidur dan setelah tidur, ketika keluar dan masuk
rumah. Beliau memerintahkan pada kita untuk memakai siwak. Makanya, yuk kita
bersiwak, selalu menyikat gigi kita, biar bersih.
n. Hidung Rasulullah
Sayyiduna Hindun bin Abi Halah mengatakan;
"Rasulullah memiliki batang hidung yang pipih lagi bercahaya. Orang yang
tidak memperhatikannya dengan seksama, akan mengira bahwa hidung beliau
mancung." (HR. at Thabarani, at
Tirmidzi, Ibnu Sa'd Hakim, al Baghawi, al Baihaqi, dan Ibnu Qutaibah).
o. Pipi Rasulullah
Pipi beliau itu rata dan halus, tidak lekuk-lekuk.
Bila beliau bersalam ke arah kanan dan ke arah kiri, terlihatlah warna putih
kulit pipi beliau. Duh, pengen banget bertemu Rasulullah…
p. Dada Nabi
Rasulullah memiliki perut dan dada yang rata lagi
bidang. Seakan-akan bak cermin kekekaran dan kerataannya. Sebagian dagingnya
tidak menonjol melebihi sebagian yang lain. Sedang warna kulitnya yang putih
lagi indah bagaikan rembulan di malam purnama. Dan Dari bagian bawah leher
hingga pusarnya tumbuh bulu dada yang rapi dan lurus bagaikan batang kayu yang
lurus. Tiada bulu lain, baik di dada maupun perutnya, kecuali bulu tersebut.
q. Perut Rasulullah
Perut dan dada beliau rata. Perut beliau tidaklah
buncit, hingga penampilannya tidak tercela. Dan kedua sisi lambung beliau putih
bersih warna kulitnya.
Sayyidatuna Ummu Hani' binti Abu Thalib, sepupu beliau
berkata; "Tidaklah sekali-kali aku melihat perut Rasulullah, melainkan
teringat kepada kertas bila sebagiannya disusun di atas sebagian yang
lain." (HR. at Thabarani dan Ibnu Sa'd).
r. Punggung Nabi
Rasulullah memiliki punggung yang lebar, di antara
kedua belikatnya terdapat cap kenabian, dan tulang punggungnya panjang. Sayyiduna Muharrisy al Ka'bi berkata;
"Pada suatu malam Rasulullah melakukan umrah dari Ji'ranah, dan aku
melihat warna kulit punggungnya yang putih bersih seakan-akan seperti lempengan
perak." (HR. Ya'qub bin Sufyan, al Baihaqi, Abu Dawud, at Tirmidzi, an
Nasa'i).
s. Bulu dada Nabi
Rasulullah memiliki bulu dada yang lembut, dimulai
dari bagian bawah lehernya hingga sampai ke pusarnya, yang memanjang dengan
rapi bak tongkat kayu yang lurus. Tiada bulu lain, baik di perut maupun di
dadanya, kecuali hanya bulu tersebut.
t. Kedua hasta Nabi
Kedua hasta Rasulullah berbulu, tulang hastanya
panjang, telapak tangannya lebar, dan tulang tangan dan kakinya panjang.
Sepasang lengan beliau besar dan kekar lagi panjang ruas-ruas tulangnya.
u. Kedua betis Nabi
Rasulullah memiliki sepasang betis yang kekar dan
besar. Sayyiduna Abu Juhaifah telah mengatakan; "Rasulullah keluar (dari
rumah beliau) dan aku seakan-akan melihat kilauan warna putih kedua
betisnya." (HR. al Bukhari).
v. Kedua telapak kaki Nabi
Nabi memiliki sepasang telapak kaki yang kekar dan
lebar. Cekung bagian tengahnya dan halus kulitnya, tidak ada kerutan, sehingga
air tidak dapat menempel padanya. Bila memijakkan kedua telapak kakinya,
berpijak dengan keseluruhannya, termasuk bagian telapak kakinya yang cekung
(saat menapakkan kakinya ke tanah). Dan telapak kaki beliau kecil tumitnya.
w. Mu'jizat kaki Nabi
Meskipun Nabi berjalan biasa, tetapi sangat cepat.
Walaupun seseorang berlari kecil di belakangnya, susah payah mengikutinya,
masih belum dapat menyusulnya, seakan-akan bumi melipat untuknya.
Pernah ketika beliau dibonceng oleh paman beliau; Abu
Thalib, paman beliau kehausan. Rasulullah yang tatkala itu masih kecil, segera
turun beserta pamannya dari unta hingga sampai pada sebuah batu besar, dan
beliaupun menggulingkan batu itu dengan kaki beliau seraya mengucapkan sesuatu,
maka sekonyong-konyong menyumberlah mata air yang tak pernah dilihat oleh paman
beliau sebelumnya. Sang paman pun akhirnya segera minum hingga lenyap rasa
dahaganya. Setelah itu, Rasulullah menggulingkan batu itu sekali lagi hingga
balik ke posisi semula.
x. Kedua telapak tangan Nabi
Rasulullah memiliki telapak tangan yang lebar lagi
besar. Namun lebih lembut dari kain sutera, dan keharumannya bagaikan telapak
tangan penjual minyak wangi.
Sayyiduna Abu Juhaifah mengatakan; "Di tengah
hari, Rasulullah keluar menuju lembah Bath-ha, dan orang-orang pun bangkit,
lalu memegang tangan beliau dan mengusapkan telapak tangannya ke wajah
masing-masing dari mereka. Lalu aku memegang tangan beliau dan kuusapkan ke wajahku.
Ternyata, sentuhan telapak tangannya lebih sejuk daripada salju, dan baunya lebih
harum daripada minyak kesturi." (HR. al Bukhari).
Pernah pula suatu hari Rasulullah pulang dari masjid
setelah melaksanakan sholat Dhuhur. Lalu beliau disambut oleh beberapa orang
anak, maka beliau mengusap kedua pipi masing-masing dari mereka seorang demi
seorang. Salah satunya adalah Sayyiduna Jabir bin Samurah, dia berkata;
"Dan beliau pun mengusap pipiku, ternyata kesejukan dan keharuman sentuhan
telapak tangannya kurasakan seakan-akan beliau baru keluar dari toko penjual
minyak wangi." (HR. Muslim)
y. Mu'jizat telapak tangan Nabi
Sebuah bejana pernah diberikan kepada Nabi, lalu
beliau meletakkan telapak tangannya di dalam bejana itu. Maka ada air yang
keluar memancar dari sela-sela jari-jemari telapak tangannya.
Pernah juga Rasulullah memegang beberapa buah batu
kerikil. Ternyata, batu-batu kerikil itu bertasbih, sehingga sahabat-sahabat
yang berada di sekeliling Nabi dapat mendengar suara tasbih batu-batu kerikil
tersebut.
Suatu ketika beliau menemui Sayyidah 'Aisyah dengan
mengenakan burnus yang ada gambar gagaknya. Lalu beliau meletakkan telapak
tangannya pada gambar tersebut. Maka dengan seizin Alloh gambar itupun hilang
terhapuskan.
Pada perang Badar dan Hunain, beliau juga pernah
menaburkan pasir ke wajah para musuh, hingga memasuki semua mata mereka.
Sedangkan Sayyiduna 'Ali bin Abi Thalib tidak pernah
merasa pusing lagi sejak wajahnya diusap oleh Rasulullah.
Pada perang Badar, Sayyiduna Qatadah bin an Nu'man
matanya terluka hingga bola matanya hampir keluar dari kelopaknya. Selanjutnya
dia bermaksud memotongnya, namun terlebih dahulu dia menghadap Rasulullah untuk
meminta saran. Oleh Rasulullah, kelopak mata Sayyiduna Qotadah dikatupkan
kembali dan ditempatkan pada posisi semula dengan telapak tangan beliau seraya
berdo'a 'Ya Alloh, anugerahkanlah kepada dia ketampanan.' Dan saat Sayyiduna
Qatadah meninggal dunia, orang yang pernah mengenalnya tidak tahu bagian mata
manakah dari Sayyiduna Qatadah yang pernah terluka.
Sayyidatuna 'Aisyah binti Abu Bakar berkata;
"Telapak tangan Rasulullah yang harum bagaikan telapak tangan tukang
penjual minyak wangi. Baik memakai minyak wangi maupun tidak. Orang yang
berjabat tangan dengan beliau akan mencium bau harum dari tangannya sepanjang
hari itu. Bila beliau letakkan tangannya di atas kepala seorang anak, maka anak
itu akan dikenal di kalangan teman-teman sebayanya karena bau di kepalanya yang
harum." (HR. Abu Nu'aim, al Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir).
z. Jari-jemari Nabi
Jari-jemari Rasulullah panjang, warna jari-jemari
tangannya putih bersih bagaikan batangan perak. Sedangkan kuku beliau lebar.
aa. Ketiak Nabi
Bila sujud, Rasulullah selalu membentangkan tangannya,
sehingga warna putih kedua ketiak beliau kelihatan.
Pernah pula Rasulullah memeluk seorang lelaki dari
Bani Hurayyisy, karena ia merasa kasihan melihat Sayyiduna Ma'iz bin Malik
dirajam. Sehingga keringat ketiak beliau yang harum bagaikan minyak kesturi
membasahinya.
bb. Rambut Nabi
Rasulullah memiliki rambut yang ikal lagi rapi dan
indah, tidak lurus dan tidak pula keriting. Panjangnya sampai pada bagian
antara kedua daun telinga dan bahu beliau. Jika beliau membuka sorbannya,
terlihat rambutnya terurai indah sekali. Dan rambut Rasulullah cukup lebat dan
panjang, namun tidak gondrong.
Dan Rasulullah begitu perhatian dengan rambut beliau.
Beliau membersihkannya, menyisirnya, dan memakai minyak rambut.
cc. Jenggot Nabi
Rasulullah memiliki jenggot yang lebat memenuhi dagu
beliau, banyak rambutnya, hitam, dan bagus.
dd. Bulu Rawis Rasulullah
Bulu rawis (bulu di bawah bibir) Rasulullah terlihat
jelas. Sedang uban putih yang ada di sekitar bulu rawis di bawah bibir beliau
terlihat bagaikan mutiara. Di bawah bulu rawis Rasulullah, tumbuh bulu lain
yang menjuntai ke bawah menyatu dengan jenggotnya seakan-akan merupakan bagian
dari jenggot beliau.
ee. Uban Rasulullah
Pada penghujung usia beliau, Rasulullah telah beruban
di bagian depan kepala beliau, jenggot, rawis, dan kedua sisi kepala beliau.
Namun tidak lebih dari 20 helai. Uban beliau mirip benang perak yang berkilauan
di antara kehitaman warna rambut yang mendominasinya. Namun apabila beliau
mengenakan minyak za'faron yang sering dilakukan oleh beliau, maka ubannya
terlihat berkilauan bagaikan benang emas di antara kehitaman warna rambut yang
mendominasinya.
ff. Beberapa mu'jizat pada Rambut Nabi
Pada saat umrah, Rasulullah mencukur rambutnya, maka
orang-orang pun berlomba-lomba memunguti rambut beliau yang telah dicukur. Dan
Sayyiduna Khalid bin Walid berhasil mendapatkan rambut ubun-ubun Rasulullah.
Lalu Sayyiduna Khalid bin Walid memakai peci dan ia menaruh rambut itu di bagian
depannya. Dan ke arah manapun ia melakukan tugas sebagai panglima pasukan,
pasti beliau diberi kemenangan.
Apabila ada orang yang terkena penyakit 'ain atau
penyakit lainnya, maka dikirimkan mangkok berisi air kepada Sayyidatuna Ummu
Salamah (salah satu istri Rasulullah), kemudian beliau menaruh beberapa helai
rambut Rasulullah ke dalam mangkok itu, sebagai obat penyembuh penyakit.
gg. Postur tubuh Nabi
Postur tubuh Nabi sedang, tidak terlalu jangkung (sehingga
orang yang memandang beliau mendongak) dan tidak pula pendek (hingga orang yang
memandang beliau menunduk), namun di atas rata-rata. Bila datang bersama
kaumnya, beliau terlihat paling menonjol di antara mereka.
hh. Mu'jizat pada postur tubuh Nabi
Bila orang yang terkenal jangkung berjalan bersama
dengan Rasulullah, maka Rasulullah terlihat lebih tinggi darinya. Dan bila ia
berpisah dengan Rasulullah, barulah ia terlihat jangkung. Namun demikian,
Rasulullah adalah seorang yang berpostur sedang. Dan postur tubuh beliau adalah
yang paling baik.
ii. Rasulullah adalah orang yang lembut kulitnya
Sayyiduna Mu'adz bin Jabal berkata; "Rasulullah
memboncengku di belakangnya dalam suatu perjalanan, ternyata tiada sesuatu pun
yang pernah kupegang lebih lembut dari kulit Rasulullah." (HR. al Bazzar
dan at Thabarani). Sedangkan telapak tangan beliau lebih lembut dari kain
sutra, dan lebih sejuk daripada salju.
jj. Keharuman dan Mu'jizat Keringat Nabi
Rasulullah memiliki warna kulit yang cerah berkilauan.
Keringat yang menetes dari wajah beliau seakan-akan bak mutiara. Sayyiduna Anas
bin Malik berkata; "Aku sama sekali belum pernah mencium minyak ambar,
misik, maupun minyak wangi lainnya yang lebih harum daripada bau keringat
Rasulullah." (HR. al Bukhari dan Muslim).
Pada malam hari, Rasulullah dapat dikenal melalui bau
harum tubuhnya. Bila beliau melewati suatu jalan, maka karena semerbak harum
bau keringat beliau, dapat diketahui bahwa beliau telah melewati jalan itu.
Sayyidatuna Laila, pelayan Sayyidatuna 'Aisyah menceritakan;
"Rasulullah masuk ke dalam kamar mandi untuk menunaikan hajatnya. Sesudah
itu aku masuk dan ternyata aku tidak menemukan bekasnya, melainkan hanya bau
harum minyak misik. Lalu aku bertanya; 'Wahai Rasulalloh, aku tidak melihat
suatu bekas pun'. Beliau menjawab; 'Sesungguhnya bumi telah diperintahkan untuk
menghisap bekas buang air kami, para Nabi'." (HR. al Hakim, at Thabarani,
dan Ibnu Sa'd).
Sayyidatuna 'Aisyah mengatakan; "Nabi wafat, dan
saat menghembuskan nafas terakhirnya, kucium bau harum yang tidak pernah
kujumpai ada wewangian yang lebih harum darinya." (HR. al Bazzar). Anta,
ya Rasulalloh… thibta hayyan wa thibta mayyitan…
kk. Cara jalan Nabi
Rasulullah bila bangkit, berdiri dengan kuat.
Melangkah dengan mantap. Berjalan dengan tenang. Dan cepat langkahnya
seakan-akan turun dari ketinggian. Apabila menoleh, maka dengan seluruh
tubuhnya. Beliau lebih banyak mengarahkan pandangannya ke bawah daripada ke
atas, dan juga tidak menolehkan pandangan bila berjalan.
ll. Cap Kenabian
Cap kenabian pada Rasulullah berada di punggung
beliau, di antara kedua belikatnya. Sebesar telur burung merpati, namun
warnanya mirip dengan kulit tubuh beliau.
Sayyiduna as Saib bin Yazid telah mengatakan;
"Bibiku membawaku menemui Nabi, lalu berkata; 'Wahai Rasulalloh, anak
laki-laki saudariku ini terjatuh'. Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendo'akan
keberkahan bagiku. Kemudian beliau berwudhu, maka aku minum sebagian dari air
wudhunya. Selanjutnya, aku berdiri di belakang punggung beliau hingga aku dapat
melihat cap kenabian yang ada di antara kedua belikatnya sebesar telur burung
merpati." (HR. al Bukhari).
Sedangkan Sayyiduna Abu Zaid menceritakan; "Rasulullah
pernah bersabda padaku; 'Mendekatlah kepadaku!' Aku pun mendekat, dan beliau
bersabda; 'Masukkanlah tanganmu dan usaplah (pijitlah) punggungku'. Sayyiduna Abu
Zaid melanjutkan kisahnya; 'Lalu aku masukkan tenganku ke dalam baju gamis
beliau dan kuusap punggung beliau. Tiba-tiba jari tanganku menyentuh cap
kenabian.' Selanjutnya Sayyiduna Abu Zaid menggambarkan tentang cap kenabian
(yang tersentuh oleh jari tangannya); 'Berupa beberapa helai bulu yang ada di
antara kedua belikatnya." (HR. Ahmad).
Rasulullah pun
perhatian dengan badan beliau
Rasulullah begitu perhatian dengan kebersihan badan beliau, dan
memerintahkan agar kita pun perhatian dengan badan kita. Beliau selalu membasuh
kedua telapak tangan beliau sebelum dan sehabis makan. Memakai siwak (pembersih
gigi, sejenis sikat) dalam setiap situasi dan kondisi. Menghilangkan
kotoran-kotoran dari sisi-sisi badan beliau, menggunting kumis, memotong kuku,
mencabut bulu ketiak, dan juga mencukur bulu kemaluan beliau. Sebab Alloh itu
suka akan kebersihan. Dan karena Rasulullah sangat perhatian dengan kebersihan
badan beliau, tak heran jika keringat dan bau badan beliau pun wanginya tercium
di setiap jalan yang beliau lewati, melebihi wangi minyak ambar dan kesturi.
Rasululloh juga memperhatikan dan suka akan kebersihan rumah beliau.
Begitu pula dengan masjid, beliau begitu senang bila ada orang yang mau
membersihkan masjid. Pun beliau menganjurkan agar masjid diberi wewangian,
melarang orang meludah dan mengeluarkan dahak di masjid. Dan bersabda bahwa
orang yang mengeluarkan kotoran sekecil apapun dari masjid, maka ia akan
mendapat pahala yang besar. Wallohu a'lam bis showab.
Sumber: Visualisasi
Fisik Rasulullah; Syeikh Sa'id bin Abdil Qadir Basyanfar dan Muhammad al
Insanul Kamil; Abuya as Sayyid Muhammad bin 'Alawi al Maliki.
Oleh: Khifny Mubarak