Translate

Kamis, 20 Februari 2014

AL-WAFA' BIL MITSAQ

وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُم بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (٧) Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan : "Kami dengar dan kami ta'ati". Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati(mu).(QS Al-Maidah:7) Alloh Subhanahu Wataala menyebut terikat dengan mitsaq (perjanjian) sebagai suatu karunia yang agung. Mitsaq dalam arti mengikat diri dalam janji untuk selalu sami'na wa atho'na (loyal) kepada Rasululloh SAW. Mitsaq itulah yang pernah dipraktekkan oleh para sahabat dahulu di awal mula mereka masuk Islam. Ketika para sahabat sedang menggali khandaq (parit) untuk pertahanan Madinah, Nabi berdoa : "Ya Alloh ! Sesungguhnya kebaikan adalah kebaikan di akherat, maka ampunilah orang-orang Anshor dan muhajirin." Mendengar itu, para sahabat langsung berdendang secara spontan : "Kami orang-orang yang berikrar setia kepada Muhammad untuk selalu berjihad selamanya sepanjang masih hidup." Sahabat Ubadah bin Shamit berkata : "Kami berjanji kepada Rasululloh SAW untuk selalu As Sam'u wa Thaa'a di saat susah dan lapang, di waktu mudah dan sulit, untuk selalu mendahulukan orang lain, untuk tidak memprotes pemegang suatu urusan kecuali bila terdapat kekufuran yang nyata disertai argumentasi dari Alloh, untuk selalu berucap yang benar dimana kami berada tanpa takut umpatan orang." (HR. Bukhori, lihat shahihnya jilid IV/245) Al Wafa' bil Mitsaq Sebagaimana setia dengan mitsaq merupakan nikmat yang agung, maka melanggar mitsaq juga termasuk kufur nikmat yang besar. Pelangaran seseorang terhadap mitsaq akan berakibat fatal terhadap dirinya: إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا "Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah . Tangan Allah di atas tangan mereka ,maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar." (QS. Fath :10) Alloh Subahanahu Wata'ala telah memberikan ibroh ummat Yahudi dan nasrani dengan pelanggaran mereka terhadap mitsaqnya. Pelanggaran Umat yahudi Beberapa mitsaq telah diturunkan Alloh Subahanahu Wata'ala kepada Bani israil melalui Nabi Musa Alaihissalam. Mereka diharuskan berpegang dengan kokoh kepada kitab taurat, memilih di antara 12 naqib, dan yakin akan diberikan kemenangan. Pasca tenggelamnya Fir'aun, Alloh Subhanahu Wata'ala memerintahkan Bani Israil untuk berjalan menuju Baitul Maqdis yang saat itu dihuni oleh segolongan pembangkang: FirmanNya "Sesungguhnya aku jadikan negeri itu sebagai tempat tinggalmu. Karena itu pergilah ke sana dan perangi orang-orang yang tinggal di dalamnya. Sesungguhnya Aku akan menolongmu." Kemudian Alloh ta'ala memerintahkan Nabi Musa untuk mengangakat naqib di tiap-tiap kabilah. Masing-masing dari mereka memilih naqibnya sendiri-sendiri. Nabi Musa kemudian menegaskan miitsaq atas mereka untuk tidak melanggarnya. Ketika Baitul Naqdis terlihat dekat, sebelumnya intel-intel yang telah disusupkan melihat penduduk kota itu kuat-kuat, kekar dan pemberani. Maka, mereka pun melarikan diri, urung menyerang baitul Maqdis. Sampai dirumah mereka ceritakan apa adanya kepada kawan-kawannya, padahal sebelumnya Nabi Musa berpesan untuk tidak membocorkan apa yang dilihatnya. Di samping itu, mereka juga melanggar miitsaq amar ma'ruf nahi munkar ( Al-Maidah 78-79) dan berinfaq (Assyuhh:kikir dan Albadzkh:individualistik). Dengan pelanggaran itu, mereka disiksa dengan hukuman dan perangai jelek, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an Surat Al-Maidah ayat 13, yaitu: 1) Terlaknat 2) Hati keras membatu 3) Merubah firman-firman Alloh dari tempatnya 4) Melupakan sebagian peringatan 5) Selalu berkhianat dalam perjanjian Pelanggaran ummat Nasrani Ummat Nasrani mengaku pengikut Nabi Isa Alaihissalam, padahal mitsaq antara mereka dengan beliau berupa kesanggupan mengikuti dan mendukung Nabi Muhammad Shollallohu Alaihi Wasallam tidak ditepati. Maka, mereka sama seperti ummat Yahudi. Karenanya Alloh Subhanahu wata'ala memberikan hukuman berupa kondisi intern mereka yang selalu bermusuhan dan berbencian, sebagaimana FirmanNya dalam Al Qur'an Surat Al-Maidah ayat 14. Lihatlah sekte-sekte agama mereka , seperti Katholik, Protestan, Advent, Yehova, Ortodoks, dll. Antara sekte-sekte itu saling mengkufurkan, saling mengutuk, dilarang kawin, dilarang memasuki gereja, padahal mereka itu seagama. Keteledoran Ummat Islam Ummat Islam pernah juga teledor dalam miitsaq, walaupun tidak sejauh yahudi dan nasrani. Ummat Islam telah terikat dalam miitsaq untuk selalu 'Amar ma'ruf Nahi Munkar. Namun hal itu disepelekan. Akhirnya mereka disiksa (iqaab), sebagai konsekuensi melanggar miitsaq, sebagai berikut : 1) Jaurul Wullaat (kedzaliman pemerintahan) sampai dengan terjadinya Suquutul Khilaafah (hancurnya pemerintahan) tahun 1924 M. 2) Taslithul Udaat (Penguasaan musuh) sampai berlangsung sekarang ini. Rasululloh SAW bersabda: "Demi dzat Yang diriku berada dalam kekuasaanNya. Hendaklah kamu 'Amar Ma'ruf dan hendaknya kamu Nahi Munkar atau Alloh segera melimpahkan iqaab atas kamu, kemudian kamu berdoa , maka tidak dikabulkan." (HR. Tirmidzi) Untuk itulah diperlukan usaha serius untuk kembali wafa' bil miitsaq dengan jalan mengaktifkan dakwah 'Amar Ma'ruf Nahi Munkar, agar tidak seperti Yahudi dan nasrani, serta tidak tertimpa iqaab. والله أعلم

Tidak ada komentar: