Translate

Selasa, 22 Oktober 2013

TUNGGULAH SAATNYA


Anakku… kunci kesuksesan dalam segala urusan adalah ketika ‎seseorang dapat menguasai urusan tersebut, dalam arti “kesuksesan ‎suatu urusan adalah ketika urusan tersebut ditangani oleh ahlinya”. ‎

Sementara kegagalan dalam suatu urusan adalah ketika urusan ‎tersebut dilimpahkan pada yang bukan ahlinya.‎ Saya tidak pernah melihat suatu perbuatan yang sukses ditangan ‎seseorang kecuali oleh ahlinya, dan tidak pula kusaksikan ‎kemaslahatan yang gagal dimanfaatkan kecuali kemaslahatan tersebut ‎ditangani oleh orang yang tidak pecus mengelolanya.‎

Sungguh setiap urusan yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya itu ‎mempunyai akhir waktu, akhir waktu tersebut adalah “Kehancuran”, ‎dan ada saat dimana sipelaku harus berhenti, yaitu kegagalan baginya. ‎Hal tersebut jauh-jauh hari Rasulullah pernah mengingatkan: “Ketika ‎sebuah urusan diserahkan pada yang bukan Ahlinya, maka tunggulah ‎saatnya (saat kehancurannya)”‎

Anakku… apa bila alam ini telah rusak, dan penghuninya terus menerus ‎berbuat kemunafikan, dosa gampang sekali lahir, dan memperluas ‎langkah perceraian setelah sebelumnya bersatu padu, dan berlaku ‎kehancuran setelah sebelumnya gemah ripah loh jinawi, dan berbuat ‎kekufuran setelah mengecap manisnya iman. Maka tunggulah saat ‎kehancurannya, datangnya kiyamat, beberapa goncangan konflik, lalu ‎diikuti dengan musibah-musibah yang melanda, sampai pada akhirnya ‎tiupan sangsakala pertama akan dikumandangkan, lalu tiupan yang ‎kedua, pada saat itu semua hati akan berdebar ketakutan, setiap mata ‎akan menunduk khusyuk.

Hal tersebut terjadi di karenakan penghuni ‎bumi ini sudah tak ada lagi orang-orang shalih, orang yang patut ‎mengelola, orang yang patut mengemban tugas untuk memakmurkan ‎bumi Allah, di karenakan keangkuhan mereka dalam bersikap, ‎seringnya mereka berbuat melenceng, keluar dari rel kebenaran yang ‎telah ditata oleh Sang Pemilik Alam ini. Mereka menyimpang dari jalur ‎Tuhan dan menapaki jalur Syetan la’natullah. Sungguh Allah akan ‎menelantarkan , dan membiarkan mereka terus berbuat kerusakan, ‎sehingga pada saatnya, ketika di bumi ini sudah tak ada lagi panah ‎harapan yang tersisa (guna memperbaiki kerusakan), maka Allah akan ‎mengambil orang-orang fasik dengan paksa.‎

Tidak ada komentar: