Translate

Sabtu, 13 April 2013

ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

Sebagai seorang mukmin yang terbina hendaklah Kita memiliki kecerdasan sebagai sarana untuk membedakan antara KEINGINAN & KEBUTUHAN. Kebutuhan manusia ada batasnya, tetapi keinginan manusia tak terbatas. Islam tidak melarang umatnya mewujudkan sesuatu yang menjadi cita-cita mulia-nya selama cita-cita itu tidak keluar dari koridor kebutuhan. 

Hidup akan terasa indah, damai dan nikmat kalau saja kita selalu berada dalam koridor kebutuhan. Namun sebaliknya hidup akan terasa sengsara, payah dan menderita jika kita selalu berupaya memuaskan keinginan kita, menuruti hawa nafsu kita, karena sampai kapanpun manusia tidak akan puas dengan yang ada, mereka selalu merasa kurang. Andai saja manusia diberi harta sebesar gunung , seluas sahara tentu mereka akan memintanya lebih besar dan lebih luas lagi hingga kematian telah mengakhiri keinginan tersebut dan menutup rapat-rapat dalam gubangan kubur.

 والنفس كالطفل إن تُهمِلْه شبَّ على حبِّ الرضاعِ وإن تَفْطِمْه ينفَطِمِْ 

“Bahwa nafsu bagaikan anak kecil apa bila dia dibiarkan maka akan gemar menyusu, namun apabila dia dipisahkan maka dia akan berhenti menetek” Dalam hadist kudsi dikatakan:

 (لَوْ أنّ ابنَ آدمَ سَألَ وادِياً من مالٍ فأعْطَيْـتُه سَألَ ثانياً, وإن أعْطَيْـتُه ثانياً سأل ثالِثاً, ولا يملأُ جَوفَ ابنِ آدمَ إلاّ الترابُ, ويتوبُ الله على مَن تاب ... ) 

“Seandainya Bani Adam meminta harta sebayak jurang, lalu Alloh mengabulkan permintaannya maka mereka akan meminta untuk yang kedua kalinya, apa bila Alloh mengkabulkan untuk kali kedua, tentu mereka akan minta yang ketiga kalinya. Tidaklah sanggup memuaskan perut Bani Adam selain debu, dan Alloh mengampuni hambanya yang bertaubat”.

 (لَوْ كان لِابنِ آدمَ وادِيانِ مِن مالٍ لابتغى ثالثاً ولا يملأُ جَوفَ ابنِ آدمَ إلاّ الترابُ, ويتوبُ الله على مَن تاب) 

Dari Ibn Abbas ra. dengan kedudukan hadist marfu’ “Seandainya Bani Adam mempunyai harta sebanyak hamparan dua jurang, maka mereka masih akan tetap berharap yang ketiga. Tidaklah sanggup memuaskan perut Bani Adam selain debu, dan Alloh mengampuni hambanya yang bertaubat”.

 (لَوْ أنّ لِابنِ آدمَ وادِياً مِن ذهبٍ أحَبَّ أنْ يكونَ له واديانِ ولنْ يملأ فاهُ إلاّ الترابُ) 

Dari Anas ra. Dengan kedudukan hadist marfu’ “Seandainya Bani Adam mempunyai emas sebesar gunung maka mereka lebih suka (berharap) mempunya emas yang sebesar dua gunung. Tidaklah bisa memuaskan mulut mereka kecuali debu” 

BAHAYA RAKUS

Di ceritakan pada masa Bani Isra’il ada bayi kambing (Jady) yang gemar menyusu tetek ibunya sampai kenyang hingga habis air susu ibunya lalu dia beralih menghabiskan susu kambing yang lain, Namun belum juga terpuaskan. Maka Alloh mewahyukan kepada Bani Isra’il :

 (إنّ مثَلُ هذا كمثَلِ قَومٍ يأتونَ مِن بعدِكم يُعْطَى الرجلُ منهُم ما يَكْفى الأمةَ والقبيلةَ ثمّ لا يَشْبَعُ) 

"Perumpamaan bayi kambing ini umpama kaum yang akan datang setelahmu; Dimana seseorang dari mereka diberi sesuatu yang mencukupi satu kaum dan golongannya, namun belum juga memuaskan dirinya”.
Cinta dunia adalah muara kesalahan, orang yang mencintainya akan mudah terjerumus kepada hal-hal yang samar.

 حبّ الدنيا رأس كلِّ خطيئةٍ . رواه البيهقى 

“Cinta dunia merupakan pangkal segala kesalahan” karena cinta dunia adalah kegelapan yang akan menuntun pelakunya kepada hal-hal yang syubhat (samar) lalu membawanya kepada hal-hal yang di makruhkan lalu pada hal-hal yang haram. Sementara menurut Abu Hasan As Syaadzily: “Dunia adalah anak putri iblis, barang siapa yang meminangnya maka ayahnya (iblis) akan selalu mendatanginya. Apa bila dia menghampirinya maka ayahnya akan berdomisili disisinya secara totalitas” Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).

Tidak ada komentar: