Translate

Kamis, 07 Maret 2013

KHUTBAH JUM'AH . SDM YANG KUALIFIED

SDM YANG KUALIFIED


 الحمدلله الذي شرّح صُدُوْرَالمُؤْمِنِيْنَ لِطَاعَتِه, وهَدَاهُمْ اِلَى تَحْكِيْمِ كِتَابِه والعَمْلِ بِه, نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِيْنُه ونَسْتَغْفِرُه, ونَعُوْذ ُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا ومِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِى اللهُ فلا مُضِلَّ لَه, ومَن يُضْلِلْ فلا هادِىَ لَه, أشهد أن لا إلهَ إلاّ الله وحده لا شريك له, وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله لانبيَ بعده, أللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. أَمَّا بَعْدُ : فَياَ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوا الله مَااسْتَطَعْتُمْ,اتَّقُواالله لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ قاَلَ الله تَعَالَى:[وَمَاأَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ الله وَمَاأَصَابَكَ مِن سَيِّـئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ] 
وقال أيضا 
 إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿ە۱۹﴾ ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴿۱۹۱﴾




Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH, Pada kesempatan yang penuh makna ini, dari atas mimbar ini saya mengajak hadirin sekalian, marilah kita meningkatkan Iman, amal dengan terus melakukan introsfeksi, menghisab diri sendiri sebelum dihisab dihadapan Alloh , apakah selama ini perbuatan kita sudah sejalan dengan tatanan-tatanan agama atau justru jauh dari ketetapan agama, jauh dari syari’ah , dalam hal ini introsfeksi sangatlah peting, karna baik dan tidaknya hati seseorang, terkait sering dan tidaknya mereka melakukan introsfeksi. Mari kita mengingat kembali memori lama dan mungkin diantara kita masih ada yang ingat bahkan masih terngiang di telinganya - sebuah slogan yang sering kita dengar dari lisan orang - orang terkemuka negeri ini, yakni : “ tujuan dari pembangunan yang sedang kita laksanakan saat ini adalah menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur ”, dan cita cita yang mulia itu akan mudah terlaksana, jika kita memiliki Human Resources {sumber daya manusia} yang berkualitas . Maka pokok bahasan kita kali ini adalah, siapakah mereka yang disebut sebagai manusia yang berkualitas itu. Dalam pandangan Islam, sosok manusia yang berkwalitas itu, adalah yang telah tersebutkan dalam (QS. Ali Imran : 190) dan hadis Nabi Saw. di atas, mereka yang mampu memadukan tiga unsur terpenting dalam kehidupannya, yaitu unsur dzikir, fikir, dan karir. Itulah sosok insan paripurna yang saat ini bisa dihitung jumlahnya ditengah - tengah masyarakat Indonesia, yang nota bene-nya Muslim mayoritas. Marilah kita lihat satu persatu. Pertama, unsur terpenting yang harus mampu dimiliki oleh SDM. Yang Kwalified adalah unsur dzikir, ( ذِكْرِ ) hadirin yang berbahagia, Manusia yang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan hidup dunia akhirat, adalah mereka yang mampu menemukan sense of security dalam hidupnya, mereka yang memiliki rasa ketenangan hati, ketentraman batin, keteduhan jiwa. Dan al-Quran menyadarkan kita, bahwa Kata kunci untuk meraih itu semua, tidak lain dan tidak bukan, adalah, dengan senantiasa meningkatkan Intensitas kedekatan kita kepada Allah, dengan kata lain dengan seringnya hati kita bermunajat kepada Allah, dengan lazimnya lisan kita basah karena mengingat Allah, Dzat yang menggenggam alam semesta ini. Allah nyatakan dalam statement-Nya : ( أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ) ” Ingatlah, dengan mengingat Allah, dengan seringnya kita berdzikir, maka hati kita akan menjadi tenang, jiwa kita akan terasa damai “.( Ar-Ra’d : 29 ) Saudara saudaraku sekalian, ketahuilah bahwa manusia yang berkwalitas adalah mereka yang --melalui dzikir-- senantiasa mengadakan hubungan kepada Allah, bathinnya selalu conect dengan Allah, dalam setiap langkah kehidupannya. Mereka tidak akan menyianyiakan waktunya kecuali yang bermanfaat buat dirinya, bermakna bagi orang lain, dan mempersembahkan yang terbaik dihadapan Allah. Manusia yang paling baik adalah mereka yang diberi modal oleh Allah, kemudian mampu memanfaatkan modal tersebut, sebaliknya, seburuk - buruk manusia, adalah, mereka yang diberikan modal oleh Allah, kemudian mereka sia-siakan begitu saja, dan sebaik-baik modal manusia dari pemberian Allah adalah umur panjang yang mereka pergunakan untuk dzikrullah. Hadirin hafidhokumulloh., kalau kita menjauh dari Allah, Allah akan Jauh dalam hidup kita, tapi kalau kita mencoba mendekati Allah, maka Allah akan lebih dekat dalam hidup kita, tidak ada kerugian yang lebih besar melebihi kerugian jika kita jauh dari Allah. Dan dzikir inilah sarana utama untuk mendekatkan diri kita kepada-NYa, hanya kepada Allah kita serahkan. Hadirin sekalian, Hari ini, kita butuh lebih banyak hadirnya manusia - manusia yang hidupnya selalu terbimbing oleh Allah, kita butuh lebih banyak keberadaan manusia - manusia yang selalu merasa, bahwa Allah senantiasa memantau dan mengawasi setiap gerak kehidupannya, kenapa demikian,? sebab dari kesadaran seperti inilah, hidup mereka akan lebih terkontrol, hidupnya akan lebih terarah, karena selalu berada dalam pengawasan Allah. kedua, unsur yang sangat signifikan yang harus kita raih untuk menata hari esok yang lebih baik adalah unsur fikir. ( ). Sebagaimana yang kita ma’lumi bersama, bahwa salah satu pertimbangan kenapa Manusia lebih mulia dibanding Malaikat, kenapa Malaikat rela sujud simpuh dihadapan Adam, adalah, karena kita sebagai Manusia diberikan potensi Akal, dikaruniakan kekuatan Daya Fikir yang mengagumkan. Dengan akal kita bisa berfikir, dengan akal manusia bisa berkreasi, dengan akal lahirlah teknologi ( TV, Telephone, pesawat terbang, satelit, komputer, dlsb. ). Disamping itu, didalam pergaulan sehari hari, Manusia yang ahli fikir dalam hidup ini, sebelum ia berbuat sesuatu, pasti akan memperhitungkan terlebih dahulu, apakah ucapan yang kita sampaikan ini membawa manfaat? atau sebaliknya malah mendatangkan madharat. Kalau saya berbuat seperti ini, kira - kira dampak apa yang muncul nanti, baik atau buruk, positif atau negatif. Jadi hadirin sekalian, orang yang ahli fikir, setiap perbuatan yang mereka kerjakan pasti akan penuh makna, setiap ucapannya penuh hikmah, tutur katanya sejuk, sopan dalam pergaulan, disukai semua orang, membawa manfaat dan maslahat dalam kehidupan. Beralihnya waktu bagi ahli fikir, akan semakin bertambahnya ilmu dan wawasan yang jauh kedepan, bergesernya masa akan semakin meningkatnya amal, peredaran waktu akan semakin menambah kedekatannya kepada Allah, semakin akrab dalam kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat, bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak salah lagi dan pantas saja kalau ayat yang pertama kali Allah turunkan adalah perintah untuk membaca {إقراء }, kenapa Iqro’, karena membaca adalah alat untuk mengerti, mengerti adalah sarana untuk memahami, dan memahami adalah syarat utama untuk mengamalkan. Dalam sebuah Hadits Nabi pernah bersabda : (تفكُّرُساعةٍ خيرٌمن عبادةٍ ستّينَ سنةً) “ Berfikir sejenak, merenung sesaat, lebih baik nilainya daripada ibadah 60 thn lamanya” Hal senada juga dikatakan sahabat Ali ibn Abi Tholib: (لاعبادةَ كالتفكّر) “Tiada ibadah yang nilainya sebanding dengan tafakkur” Ketiga, manusia yang berkwalitas adalah manusia yang memiliki karir atau profesi, Karir dalam arti yang lebih luas lagi, bukan saja kita memiliki jabatan dan kedudukan tinggi saja, tapi makna yang terpenting dari karir adalah amal sholeh. Apa artinya dzikir kita dikeheningan malam, jika disiang hari kita justru malas beramal, hanya berpangku tangan, tidak memiliki ethos kerja dan semangat berkarya. Apa gunanya keluasan ilmu, banyaknya pengetahuan, namun dalam realita kehidupan kita miskin dalam beramal. Manusia yang dalam hidupnya tidak memiliki amal sholeh, sepintar apapun ia, sebanyak apapun hartanya, setinggi apapun derajat yang ia miliki, tidak ada arti dan maknanya dihadapan Allah SAW. - Dalam ajaran islam kerja produktif bukan saja dianjurkan, tetapi dijadikan sebagai kewajiban religius yang dimana setiap individo dituntut untuk menggerakkan seluruh potensinya, untuk melakukan kerja yang produktif dan selama seseorang masih mampu bekerja, maka dia tidak dibenarkan menerima jaminan sosial, oleh karna itu kerja adalah milik setiap orang dan hasilnya menjadi hak milik pribadi yang dihormati dan dilindungi, bahkan Alloh sendiri – lewat Rasulnya – telah menyatakan adanya sebuah penghapusan dosa oleh aktifitas kerja.
Dalam sebuah hadits, betapa indah jaminan yang Allah berikan untuk mereka yang bekerja,
 “Ada sebagian dosa manusia yang tidak dapat diampuni dengan melakukan shalat, puasa, zakat, haji, dan umrah. Tapi dosa tersebut terampuni lantaran keprihatinannya memikirkan nafkah keluarga.” (HR. Imam Muslim)

“Seseorang di antara kamu mengambil tali dan pergi ke gunung untuk mengambil kayu bakar, lalu dipikul pada punggungnya selanjutnya dijualnya, yang dengan cara ini ia bisa menghidupi dirinya, adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada manusia, baik manusia itu memberikan atau tidak memberikan.”(HR. Ahmad dan Bukhari)
 Dikatakan “ Beramallah wahai keluarga Daud, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah"

  (إعْمَل لِدُنياكَ كأنّك تَعِيشُ أبَدا,واعْمَل لآخِرَتِك كأنّك تَمُوتُ غَدا) 

“ Bekerjalah untuk duniamu seolah olah kau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan akan kau akan mati esok hari “ Semoga Allah memberi kita orang-orang yang berkwalitas, sosok insan paripurna yang mampu membebaskan kita dari belitan peristiwa demi peristiwa, dan senantiasa melindungi kita semua, Amien.

 وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 بارك الله لى ولكم ونفعني اللهُ وإياكم بهدي كتابه, أقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العظيم لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ من كل ذنب فاستغفروه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم 


 الخطبة الثانية 

 الحمدلله مالك الملك وهوعلي كل شئ قدير، و أشهد أن لا إله إلا لله وحده لاشريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، أفضل بشير وخيرنذير. اللهم صل وسلم علي عبدك ورسولك محمد وعلي أله و صحبه أجمعين . أمابعد ، فياعبادالله ، نُقِل عن بعض العارفين بالله قوله : إن الكيس - الفطن الذكي - من لاتزيده النعم إلا إنكسارا وذلا وتواضعا ومحبة للمنعم ، وكلما جدد له نعمة أحدث لهاعبوديةً وخضوعا، فكونوا يا عباد الله ممن لاتزيده النعم إلاطاعة لله ، وإقبالاعليه وتوجها إليه ، ولا تكونوا ممن أبطرته النعمة ، واتبع هواه فكان من الغاوين . وصلواعلي رسول رب العالمين ، سيدنا محمد النبي الأمين فقد أمركم الله بذلك في كتابه المبين ( انّ الله وملئكتَهُ يُصَلّون علي النبي يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) . اللهم صل وسلم علي عبدِك ورسولِك وحبيبِك محمدٍ البشيرالنذير والسِراج المنير , وارض اللهم عَنِ الخُلُفاءِ الراشدين , ساداتِنا ابي بكرٍ وعمرَ وعثمانَ و علي , وعن بَقِيَةِ صَحابةِ رسولِ الله اجمعين, والتابعِينَ وتابعِي التابعين ومَن تَبِعَهم بإحسانٍ إلى يوم الدين, وعَنّامَعَهُم بعَفْوِيك وكرَمِك وإحسانك يا ارحم الراحمين. اللهم اغْفِرْ لِلمؤمنين والمؤمنات , والمسلمين والمسلمات , الاحياء منهم والاموات, انك سميعٌ قريبٌ مجيبُ الدّعَوَات, يا قاضِيَ الحاجات، يا غافرالذنوب والخطيئات , يا أرحم الراحمين . اللهم أعزّالإسلام والمسلمين:3 وَاحْمِ حوزةَ الدين, ودمِّرِاليَهُودَ وأعوانَهُم من المُسْتَعْمِرِين , وألّفْ بين قلوبِ المؤمين وَوَحِّدْصُفوفَهم , وأصلِحْ قادَتَهم واجْمَعْ كلمتَهم على الحقِّ ياربّ العالمين, أللَّهُمّ آمنّافى أوطانِنا وأصلِح أئِمَتَنا ووُلاةَ أمورِنا, واجعل وِلايتَنا فيمن خافَك واتّقاك واتّبع رضاك, يا أرحم الراحمين . أللَّهُمَّ يَسِّرْ لَنَا أُمُوْرَنَا مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَأَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ وَالْعَافِيَةِ فِي دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا وَكُنْ لَنَا صَاحِبًا فِي سَفَرِنَا وَحَضَرِنَا وَخَلِيْـفَةً فِي أَهْلِـنَا, وَاطْمِسْ عَلَى وُجُوْهِ أَعْـدَائِنَا وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِـهِمْ فَلاَ يَسْتَطِيْعُـوْنَ الْمُضِيَّ وَلاَ الْمَجِئَ إِلَيْـنَا. أللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَانَحْنُ فِيْهِ وَمَا نَطْلُبُـهُ وَنَرْتَجِيْـهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِي أَمْرِنَا كُلِّهِ فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَا نَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِـنَا وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَاْلآفَاتِ وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّـنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ . ربنا ا تنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار . سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عباد الله !! ان الله يامر بالعدل والاحسان , وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي , يعظكم لعلكم تذكرون , فاذكروا اللهَ علي نِعَمه واشْكروه علي آلائِه ولذكرُ الله اكبر, والله يعلم ما تصنعون.

Tidak ada komentar: