الحمدلله الذي شرّح صُدُوْرَالمُؤْمِنِيْنَ لِطَاعَتِه,
وهَدَاهُمْ اِلَى تَحْكِيْمِ كِتَابِه والعَمْلِ بِه, نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِيْنُه
ونَسْتَغْفِرُه, ونَعُوْذ ُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا ومِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِى اللهُ فلا مُضِلَّ لَه, ومَن يُضْلِلْ فلا هادِىَ لَه,
أشهد أن لا إلهَ إلاّ الله وحده لا شريك له, وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله لانبيَ بعده,
أللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.أما بعد فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته
ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
وقال الله تعالى : قالوا سبحانك ما علم لنا إلا
ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم.
وقال في آية اُخري : ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Hadirin jama’ah jum’ah Hafidhokumulloh.
Pada
kesempatan yang penuh makna ini, dari atas mimbar ini saya mengajak hadirin
sekalian, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita. karena sesungguhnya hanya taqwalah yang dapat
menghantarkan kita melampaui bulan demi bulan tanpa kurang suatu apapun. karena
dengan ketakwan pula segala yang sulit akan menjadi mudah, yang jauh akan
terasa dekat.
Takwa dalam arti luas, menjalankan perintah-Nya dan
menjahui larangan-Nya, diantara sekian banyaknya perintah Allah adalah (memper
kokoh Islam dalam
menghadapi kemajuan Teknologi Informasi). Hati nurani seorang muslim yang jujur tentu
menganggap masalah Teknologi Informasi sebagai hal yang urgen. Maka Pokok
pembahasan dalam khutbah kali ini kami fokuskan dalam hal “Islam dalam menghadapi kemajuan
Teknologi Informasi”.
Hadirin jama’ah jum’ah Hafidhokumulloh
Era global telah menjadikan bumi ini menjadi
kampung besar, peristiwa yang terjadi pada hari ini di suatu negeri di belahan
dunia akan diketahui serentak oleh seluruh penduduk bumi. Apa yang terjadi di
Timur Tengah hari ini pula bisa diketahui di Indonesia.
Arti globalisasi dengan demikian menurut
pendapat ahlinya adalah suatu proses fenomena di dunia modern bercirikan adanya
peningkatan perdagangan internasional, teknologi informasi, kemajuan
transportasi, adanya alat-alat canggih yang seolah mampu melipat jarak dan
menerobos waktu.
Selain itu, globalisasi juga bisa membuat orang menjadi mudah dan praktis,
mampu membantu pekerjaan manusia, seperti perkembangan dan kemajuan iptek,
mempunyai pengaruh signifikan terhadap cara berfikir, bersikap, maupun tingkah
laku manusia.
Pada sisi lain, kemajuan iptek justru menimbulkan
dampak sampingan yang kurang menguntungkan bahkan mengancam kehidupan mereka,
misalnya polusi biologi, kimia, perusakan, distrupsi fisik dan social serta
memburuknya sumber tanah atau hutan ada indikasi semakin merosostnya
nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana Allah swt berfirman dalam surah Rum ayat
41:
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat ini jelas menjelaskan bahwa terjadinya kerusakan di belahan bumi
akibat dari ulah perbuatan manusia.
Hadirin jama’ah jum’ah Hafidhokumulloh
Al Imam As Syafi’i berkata:
من
أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد الأخرة فعليه بالعلم ومن أرادهما فعليه بالعلم
Barang siapa yang menghendaki dunia, maka ia hanya dapat meraihnya dengan
ilmu, dan barang siapa menghendaki akhirat, maka harus dengan ilmu dan barang
siapa yang inginkan kedua-duanya juga harus dengan ilmu
Pernyataan ini memuat pesan moral Rasulullah saw untuk menuntut ilmu
sebagai benteng hidup dalam kancah percaturan era globalisasi, di masa tersebut
menuntut bekal agar mampu bersaing dan bertahan hidup dalam dunia global.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa masa ini disebut sebagai “peradaban
masyarakat informasi” informasi menjadi kebutuhan primer dan bahkan menjadi
sumber kekuasaan, sebab informasi dapat mempengaruhi dan mengemdalikan pikiran,
sikap dan perilaku manusia. Ada pendapat bahwa siapa yang dapat menguasai
informasi dialah pengendali atau penguasa dunia. Dan pertanyaannya apakah ada
seorang atau Negara muslim yang menguasai informasi? Jika tidak ada, maka bisa
jadi kita terus menjadi bahan pemberitaan yang selalu dipojokkan. Hal ini
karena kita sebagai muslim lemah dalam penguasaan teknologi informasi. Berikut
saya sebutkan beberapa sisi kelemahan kita sebagai seorang muslim.
Pertama. Islam lemah dalam penguasaan IT (informasi teknologi). Pada era informasi ini, arus
informasi dunia dikuasai dan dikendalikan non muslim yang memandang Islam
sebagai musuh yang harus dihancurkan. Mereka menggunakan sarana informasi untuk
mengangkat isu-isu global dan kepentingan mereka sendiri. Seperti isu HAM,
demokrasi, lingkungan hidup, terorisme, jender, syari’at islam, khilafah
islamiyah yang semuanya itu dijadikan alat propaganda demi kepentingan mereka.
Sedangkan umat Islam tidak mempunyai media massa yang memadai untuk
memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai Islam atau membela kepentingan agama
dan umat. Akibatnya yang terjadi tidak tersalurkannya aspirasi umat, umat Islam
hanya menjadi konsumen dan rebutan media massa lain yang tidak jarang membawa
informasi yang tidak seimbang dan terkadang menyesatkan.
Umat Islam kini dibidik oleh medi massa yang tidak islami. Akibatnya umat
dikuasai dan dijejali oleh nilai-nilai, budaya, sekulerisme, materialism,
hedonism, kekerasan dan sebagainya. Akibat dari itu, tentunya dapat
mempengaruhi pola pokir, sikap, sehingga lambat laun dapat terbentuk karakter
muslim yang fanatic.
Hadirin jama’ah jum’ah Hafidhokumulloh
Kedua.
adanya pemojokan terhadap Islam, yakni melalui media massanya mereka kaum kafir yang dipelopori oleh Yahudi telah
memberitakan hal yang tidak seimbang dan memojokkan islam di dunia
internasional. Agar dunia membenci dan memandang negative kepada Islam. Di
samping itu media massa kaum kafir gencar menyosialisasikan nilai-nilai,
pemikiran, dan budaya mereka ke dunia Islam, agar pola pikir dan gaya hidup
umat Muslim bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Mereka menciptakan
pendapat umum bahwa Islam dan umatnya sebagai agama berbahaya, intoleran, anti
demokrasi, ortodoks, haus darah dan entah apalagi.
Ketiga.
Fobia terhadap Islam, yakni adanya pengaruh dari pemberitaan yang terus memojokkan dan
mengopinikan Islam mengakibatkan terjadinya fobia terhadap Islam. penyakit ini
pernah ditularkan oleh kaum kafir Quraisy. Ketakutan yang menimbulkan rasa
benci terhadap Islam yang berasal dari ketidak tahuan mereka tentang Islam. Dan
lebih dari itu mereka khawatir dengan Islam sebagai agama yang memiliki potensi
mengancam kelangsungan hidup.
Boleh jadi, jika sekarang wajah Islam terkesan menakutkan, di samping karena
banyak umat yang tidak melaksanakan Islam secara baik dan benar, juga akibat
keberhasilan propaganda kaum Salibis-Zionis lewat jaringan media massa
yang mereka kuasai. Diantaranya dengan mempopulerkan istilah fundamentalis,
radikalis, militant, ekstrimis, bahkan teroris. Hal seperti inilah yang
membangun citra Islam sebagai agama yang menakutkan.
Oleh karena itu, melalui khotbah ini mari senantiasa kita tingkatkan terus
belajar ilmu pengetahuan terutama teknologi informasi dan media massa. Karena
keduanya merupakan senjata yang mampu membentuk image agam islam sebagai rahmatan
lil alamin. agama yang toleran, cinta damai, sadar HAM.
قُلْ
يَا قَوْمِ اعْمَلُواْ عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
مَن تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدِّارِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu sesungguhnya
akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita)
yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (al-An’am 135)
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar