Istriku...terimalah setiap kritikan yang membangun
dengan jiwa yang sportif, karna kritik yang lahir dari mulut orang bijak akan
melahirkan manfaat yang besar, janganlah kau sikapi setiap kritikan adalah
celaan belaka yang justru akan menimbulkan permusuhan, kedengkian, kebencian. Belajarlah untuk selalu tersenyum, abaikan setiap cercaan, betapa
indah wasiat yang diberikan oleh seorang penya’ir berikut ini :
Wahai
hati... celaka kamu tidak mau mendengarkan orang yang menasehatimu, Ketika kau
tersudutkan
Dan tidak
dapat menghindari celaan.
Penyair lain melantunkan:
Ketika pikiran tidak sejalan denganmu
Berhentilah berbicara
Dengarlah beberapa buah lagu
Bacalah buku yang sudah lama
Dan, belajarlah untuk selalu tersenyum
Tidak ada yang perlu kita
risaukan atau kita kawatiri dari kritikan seseorang yang bebal dan dungu, yang
disertai dengan fitnah dan sumpah serapah, sebab hanya orang tertentu saja yang
mendapatkan kehormatan seperti ini. Orang yang hidup pasti mendapati keritikan,
sedangkan untuk seonggok bangkai tidak ada kritik sama sekali, anggaplah semua
itu tidak pernah ada, tutup matamu dari melihatnya, sumbat telinganmu dari
mendengarkan,
Al-Qorni
pernah melantunkan syairnya:
Mengapa kau bakar air mata yang telah mengering
Yang membuat kecemasan selalu mengintai kalbu
Serahkan kepada Robb yang mahamulia
Dan setiap kali orang yang pernah bersedih mulai tidur
Terbukalah pintu-pintu itu
Istriku... apa kau kira orang yang suka mengeritik atas dasar
kebencian, kedengkian atau pun fitnah, mereka itu terlepas dari kesalahan, apa
kau anggap mereka itu bersih tanpa nista, akan tetapi kalau kita lihat lebih
dalam lagi, maka akan kita dapati bahwa mereka adalah lebih hina dari pada
bangkai,
Istriku abaikan kedengkian itu, marilah kita cobalah untuk
tersenyum, biarlah mereka hanyut bersama kedengkiannya, karna selamanya mereka
tidak akan puas atas keberhasilan kita, atas ni’mat yang kita dapat, sebelum
ni’mat itu berpindah kepadanya.
Di dalam syair
dikatakan:
Semua orang dapat aku
beli hatinya
Tetapi orang yang dengki kepadaku amat merepotkan
aku
Dan sulit ku beli
hatinya
Bagaimana mungkin
seseorang dapat membujuk
Orang yang dengki
melihat keberhasilannya
Sementara dia belum
merasa puas kecuali lenyapnya keberhasilan itu
Janganlah bakar
amal-amal baikmu selama ini dengan membalar umpatan orang yang mengumpatmu,
hilangkan keinginan membalas dendam, hasud, iri-hati, hanya ingin balik
mencerca, mengkritik dan memaki-maki.
وَاصْبِرْ عَلَى مَا
يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلا
"Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jahuilah mereka dengan cara yang baik (QS. Al Muzzammil : 10)
Istriku apa bila
kita tetap dalam kesabaran, tidak ada sedikit pun balasan terhadap kita,
kecuali limpahan rahmah , kasih sayang dari Alloh dan ridhonya. Bukankah ini
kesudahan yang menggairahkan hati,Istriku entramkan pikiran , penyejuk mata ,
penghibur jiwa, , pemantap iman menepis kecemasan, pengusir keraguan. Menyapu
ketakutan. Alloh berjanji dalam Al Qur’an:
أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ
الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلامًا
"Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya (QS. Al Furqon : 75)
تجوّز لي عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه، وما حدّثوا
به أنفسهم مالم يقولوا أويعملوا
Artinya:
“Dimaafkan untuk umatku atas ketidak sengajaan, kelupaan dan keterpaksaan
mereka. Serta apa yang mereka simpan dalam benak mereka selama mereka tidak
mengucapkannya atau melakukannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar