فَاسْتَـقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
Salah satu perintah terberat yang
diterima Nabi Saw adalah Istiqamah, yang maknanya terumuskan dalam satu
kata: Konsistensi. Sifat baik ini menjadi ukuran sejauh mana intensitas
kedekatan kita dengan Allah Swt. Sebab, sebagian besar penyimpangan yang
terjadi di dunia ini, disebabkan ketiadaan konsistensi. Seseorang mengetahui aturan,
tapi kekuatanya untuk berpegang pada
aturan itu kalah oleh hawa nafsunya. Akhirnya ia melakukan penyimpangan.
Dalam hal menjaga dan meninggalkan istiqomah, Allah bisa
saja memberi karamah (kemulyaan) pada seorang budak yang menjaga
keistiqamahannya (Konsisten) dalam beramal. Dan Allah juga tidak menutup
kemungkinan akan mencabut karamah dari seorang wali sekalipun yang telah
meninggalkan keistiqomahan. Jaga dan jagalah istiqomah.
Dalam hikmah dikatakan:
اَلْإِسْتِقَامَةِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ كَرَامَةٍ
# ثُبُوْتُ الْكرَامَةِ بدَوَامِ الْإِسْتِقامَةِ
“Istiqamah itu lebih baik dari pada seribu karamah
(kemulyaan) # sebab langgengnya karamah karena konsistensi menjaga istiqamah”
Istiqomah dalam hidup seorang muslim yang terbina bukanlah
hiasan budi pekerti ( Hilyah Khuluqiyyah ) yang bisa dipilih apakah akan
dipakai sebagai perhiasan atau ditanggalkan, melainkan Suluk yang
diperintahkan oleh Alloh dan Rosul-Nya yang menempati posisi dan tingkatan
terpenting ( Ahmiyyah ) di bawah keimanan. Alloh berfirman, “ Maka beristiqomahlah sebaimana kamu
diperintahkan “ QS Hud : 112.
Sedikit menggambarkan bagian dari dimensi istiqamah, melalui
sabda Rasulullah Saw:
وَ أَنَّ أَحَبَّ الأعْمَالِ إِلى اللهِ أَدْوَمَهَا و إِنْ
قَلَّ.
“Dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang
langgeng, meskipun sedikit” (HR. Bukhari)
Dalam hadis di atas Rasulullah Saw lebih menekanannya pada
kontinuitasnya, bukan pada sedikitnya. Artinya, jika mampu langgeng dan banyak,
itu jauh lebih mulia. Pertanyaannya mengapa kontinuitasnya yang ditekankan dan kuantitasnya
urusan berikutnya?
Sebab hal itu menunjukkan sejauh mana rentetan amal yang kita
lakukan tertanam menjadi karakter yang menyatu dalam kepribadian. Maka, sedikit
tapi konsisten itu jauh lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada amal
banyak, tapi hanya sekali waktu saja tanpa menimbulkan bekas sedikit pun. Sebab
dengan istiqamah ini menunjukkan keberhasilan amal tersebut menjadi life style
(gaya hidup).
Tahapan-tahapan berikut mungkin bisa jadi panduan, sebagai
upaya menuju istiqamah.
1. Keikhlasan niat dan motivasi: Niat adalah ruh sebuah amal, dengan niat yang
ikhlas maka sebuah amal akan menjadi perbuatan yang berkarakter kuat.
ما كان لله دام واتصل وما كان لغير الله انقطع وانفصل
“Segala sesuatu yang berdasarkan karena Allah
akan langgeng nan abadi, sementara sesuatu yang berdasarkan selain Allah akan
putus sampai disini.”
Ada beberapa kekuatan yang mendasari atau
mendorong seseorang untuk menjalankan suatu amal.
1.
Quwwah Ar Ruuhiyah (قوة الروحية) adalah sebuah dorongan yang
ada pada diri seseorang yang beramal berdasarkan pada mencari Ridha Allah
semata.
2.
Quwwah Al Madiyah ( قوة المادية) adalah sebuah dorongan yang ada pada diri seseorang yang
beramal berdasarkan pada mencari materi semata.
3.
Quwwah Al Ma’ani (قوة المعاني) adalah sebuah dorongan yang
ada pada diri seseorang yang beramal berdasarkan pada mencari popularitas
semata.
Itulah beberapa
dorongan yang mandasari manusia untuk melakukan sebuah amal perbuatan. Manusia
adalah makhluk yang lemah. Maka, jika ada orang yang beramal hanya untuk
manusia, akan mudah putus harapan, gampang berhenti amalnya. Begitu juga jika dia
beramal karena materi, atau mencari popularitas saja, tunggu saja saat
kehancurannya.
2. Mengikuti sunatullah:
Kehidupan ini berjalan mengikuti rumus-rumus
tertentu. Ada Dzat Mahadetil yang mengatur semuanya, lewat Rasul-Nya Allah
mengatul kehidupan, mana yang patut untuk dilakukan dan mana sepantasnya
ditinggalkan. Sebuah perbuatan baik akan menjadi amal shalih dan mendapat
pahala manakala perbuatan tersebut sesuai dengan aturan Agama.
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ
وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang
diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah” (QS. Al Hasyr:7)
Maka dengan mengikuti aturan Allah kita sebagai hamba yang
mempunyai kekuranga dan batas pengetahuan, kita mempunyai pegangan yang baku,
dengan begitu amalan akan mengalir karna kemantaban hati, jauh dari keraguan;
apakah amalan saya ini bener atau tidak sesuai harapan Sang Pembuat aturan.
3. Menghindari berlebih-lebihan (ghuluw
Berlebihan itu tidak proporsional. Bersikap yang
berlebih-lebihan yang hanya akan memberatkan diri, merupakan tindakan yang
kurang dibenarkan dalam Agama.
Nabi Saw bersabda: “Janganlah kalian
memberat-beratkan diri kalian sendiri, nanti Allah akan menjadikannya berat.....”
Al Hadits.
Nabi Saw juga bersabda: “Agama itu mudah, setiap
orang yang memberat-beratkan diri dalam Agama ini pasti akan kalah. Maka
bersikaplah istiqomah.....” Al Hadits.
Seperti itulah salah
satu dimensi istiqamah mengajari kita, yakni karakterisasi amal. Yang Allah
inginkan adalah setiap ritual dan rutinitas amal ibadah kita membentuk
kepribadian. Menjadikan pelakunya sebagai sosok yang tekun, ulet, dan
konsisten, apa pun kondisi yang meliputinya.
Allahu a’lam bis shawab.
1 komentar:
Lucky 8 Casino: The top 3 casinos to play at - Casino Roll
Lucky 8 is one of the most popular 토토 사이트 넷마블 casinos to play slots, table bet games, scratch cards and video poker. While 메이저 토토 사이트 it has a reputation 배팅사이트 for a slow start, it 승인전화없는 꽁머니 사이트 is also considered to be
Posting Komentar