ISLAM
MENYIKAPI VIRUS
الحمدلله الذي شرّح صُدُوْرَ المُؤْمِنِيْنَ
لِطَاعَتِه، وهَدَاهُمْ اِلَى تَحْكِيْمِ كِتَابِه والعَمْلِ بِه، نَحْمَدُهُ
ونَسْتَعِيْنُه ونَسْتَغْفِرُه, ونَعُوْذ ُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
ومِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِى اللهُ فلا مُضِلَّ لَه، ومَن يُضْلِلْ
فلا هادِىَ لَه، أشهد أن لا إلهَ إلاّ الله وَحدَهُ لا شَرِيكَ لَه، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله لانبيَ بعده.
أللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ فِي
الْعَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. أَمَّا بَعْدُ : فَياَ أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوا الله مَااسْتَطَعْتُمْ,اتَّقُواالله لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُوْنَ.
قاَلَ الله تَعَالَى: وَلَقَدْ
أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ
بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ.
وقاَلَ تَعَالَى أيضاً: وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ
جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Adalah kewajiban bagi kita agar senantiasa memupuk rasa iman dan
takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya marilah kita
menguatkan dan meningkatkan ketakwa kita kepada Allah, dengan berjuang sekuat
tenaga, untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan tekad
seperti ini, Allah pastilah akan menjaga kita dari berbagai macam hal negatif,
baik yang kasat mata maupun yang tak terlihat oleh kita.
Takwa adalah solusi persoalan paling jitu, takwa merupakan
pintu keluar dari problem yang menghimpit, sebagaimana Allah firmankan dalam
kitab suci-Nya.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ
لَهُ مَخْرَجًا.
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar (solusi hidup).
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Perlu kita
sadari, bahwa banyak hikmah yang bisa kita petik bersama, dari setiap kepatuhan
kita terhadap perintah dan larangan yang Allah berikan, di antara contoh
kepatuhan pada Allah adalah; dengan senantiasa menjaga kebersihan dan menjauhi
perilaku hidup kotor dan tidak sehat, begitu pentingnya perilaku ini, sampai Allah
sangat cinta kepada hamba-Nya yang suci, dan selalu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.
اِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
(QS. al-Baqarah ayat 222)
Nabi
juga menegaskan dalam satu sabdanya:
اَﻻِسْلَامُ
نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْا فَاِنَّهُ ﻻَيَدْحُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ.
“Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu
menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali
orang-orang yang bersih” (HR al-Baihaqi).
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Pola hidup sehat dan bersih, saat
ini menjadi topik utama pembahasan dipenjuru dunia, terkait dengan mewabahnya
virus
Menghadapi
virus ini, ada dua ikhtiar yang harus kita lakukan yakni “ikhtiar bumi” dengan
melakukan tindakan fisik yang bersifat medis dan “ikhtiar langit” atau usaha
yang berhubungan dengan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala.
Ikhtiar bumi
dapat dilakukan seperti melakukan standar yang sudah ditetapkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) melakukan pencegahan dengan melaksanakan pola hidup yang higienis,
bersih dan sehat, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah yang
terangkum dalam syari’at Islam; seperti daimul wudhu, membiasakan wudhu dengan
tata cara wudhu yang diajarkan Rasulullah; cuci tangan, berkumur, menghirup air
dengan hidung, menutup mulut saat bersin, batuk dan menguap. Semua itu telah
diajarkan dalam islam.
Dan jagalah
makanan yang kita konsumsi, jaga diri dari konsumsi makanan yang tidak baik,
terlebih makan produk binatang mentah, atau tidak dimasak lebih dahulu. Hindari
makan daging hewan yang secara fiqih diharamkan.
Allah berfirman dalam QS AL
Baqarah: 57:
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ
يَظْلِمُونَ
Artinya:
“Makanlah dari makanan yang baik-baik, yang telah Kami berikan kepadamu; dan
tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Selain ikhtiar
bumi, ikhtar langit juga harus kita lakukan, di antaranya sesuai dengan
maklumat yang diajarkan Rasulullah dan apa yang diamalkan salafus shalih, antara
lain; tawakal terhadap takdir Allah SWT atas musibah dan bencana yang
terjadi, menjaga Allah Azza wajalla dalam melaksanakan segala
perintah dan menjauhi larangan-Nya, agar Allah menjaga hamba-Nya yang ta’at
kepada-Nya.
Tawakal tidak
hanya diartika berpasrah kepada Allah SWT, namun diringi dengan ikhtiar,
ikhlas, dan sabar dengan tetap waspada terhadap penyebaran virus corna
mengikuti arahan ahli kesehatan dan lembaga-lembaga terkait. Hindari bepergian
ke tempat di mana penyakit mewabah atau ada orang yang baru saja pulang dari
daerah tersebut, sebagaimana Allah memerintahkan untuk menghindarkan diri dari bencana:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ
الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ.
Dan peliharalah dirimu
daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di
antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
(QS. Al Anfal:25)
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Dalam menghadapi dan menangkal
virus corona, sebaiknya semua elemen bangsa, khususnya umat Islam untuk
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Di
antaranya dengan bertaubat, memohon ampun dan meninggalkan perilaku dhalim,
karena bisa jadi wabah ini merupakan peringatan dari Allah subhanahu
wata’ala agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagai seorang muslim, kita tak perlu
menyikapinya dengan penuh ketakutan dan kepanikan yang berlebihan, sebab hal
tersebut akan bikin imun kita justru semakin melemah, saat imun kita lemah akan
mudah tertular, akan mudah terserang.
Maka
Allah meminta kita untuk selalu bersabar dan bergembira atas musibah atau cobaan
apa saja yang menimpa, yaitu; dengan tidak lemah, tidak lesu, tidak putus asa.
Dan kesabaran akan lahir jika kita memiliki kesadaran, bahwa semuanya adalah
milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Dan bagi mereka yang sabar akan diberi keberkahan, rahmat
dan petunjuk.
Jangan terlalu panik dengan
corona, apalagi sampai menghentikan aktifitas keagamaan seperti tidak boleh
jum’atan, tapi diganti dengan shalat dhuhur, tidak boleh berjamaah dimasjid
diganti di rumah saja, majlis ta’lim libur sementara, ini adalah sikap yang
berlebihan dalam merespon mushibah. Corona adalah makhluk Allah, corona adalah
salah satu tho’un yaitu wabah penyakit yang bisa menyebabkan kematian secara
masal. Sebagai wujut ujian / peringatan atas kesalahan kita, yang mestinya kita
sikapi dengan sabar, tunduk dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Sang
Pemberi musibah:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ
وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ
يَتَضَرَّعُونَ
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum
kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan penyakit,
supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً
مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.
Sesungguhnya
apabila Allah ta'ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk
bumi, maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid.
إذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عَاهَةً نَظَرَ إِلَى
أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ.
Apabila
Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli masjid,
lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka.
Al-Imam
al-Sya'bi, ulama salaf dari generasi tabi'in berkata:
كَانُوا
إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ.
Mereka
(para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mereka mendatangi
masjid. Al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman (juz 3 hlm 84 [2951]).
Riwayat di atas mengantarkan pada
kesimpulan, bahwa dalam situasi wabah dan virus yang mengancam masyarakat ini,
umat Islam dianjurkan semakin rajin ke masjid. Bukan malah meninggalkan masjid.
Kecuali bagi mereka yang memang sudah dipastikan terjangkit penyakit menular.
Maka mereka tidak boleh baginya untuk pergi ke masjid, mereka harus hidup dalam
karantina, sebagai upaya memutus penyebaran yang lebih meluas.
Selain itu, hendaknya kita sebagai
bangsa mayoritas ber-Agama Islam, harus memperbanyak doa-doa yang diajarkan
Rasulullah dalam menghadapi virus corona, sebagai bentuk tawakal kepada Allah
SWT. Doa yang di-iringi dengan tawakal menjadikan masyarakat lebih tenang dan
tidak khawatir berlebihan dalam menghadapi-nya. Di antara amalan yang bisa
dibaca untuk menangkal virus corona, seperti:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ
الله التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
“Aku
berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala keburukan/kejahatan
makhluk yang tercipta.”(3x)
بِسْمِ الله الَّذِي
لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي الاَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
“Dengan nama Alloh dengan menyebut asma-Nya,
tiada sesuatu pun di bumi dan di langit dapat menimpakan bahaya dan Dia adalah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”(3x)
Dendaknya
dibaca 3X pagi dan sore, dan masih banyak bacaan-bacaan lainnya, seperti Al
Ma’tsurat, Wirdul Lathif, Ratibul Athas, Ratibul Haddad dll.
Agama memiliki peran penting dalam
mengendalikan psikologi masyarakat menghadapi musibah. Sehebat apapun
manusia, baik ilmu dan teknologi yang dimilikanya, tidak akan sanggup
mengelak jika Allah SWT memberikan ketentuan atas kuasa-Nya. Oleh
karena itu, apabila segala daya dan upaya telah dikerahkan, kemudian di-iringi
juga dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT dan musibah tetap dijumpai,
maka langkah terbaik adalah menghadapinya dengan menyerahkan segalanya hanya
kepada Allah SWT,”
وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.
Barang siapa yang
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
v
Hadirin Jama’ah Jum’ah hafidhokumuLLOH,
Untuk menutup khutbah ini, kita tak perlu menghentikan aktifitas
keagamaan, tapi kita perlu ikuti himbauan dari Majlis Ulama Indonesia (MUI)
khususnya yang ada di wilayah jawa timur; hendaknya takmir masjid;
menggulung karpet masjid untuk memudahkan disinfeksi (pemusnahan bakteri),
melakukan pembersihan masjid, melakukan pembersihan lantai dengan cairan disinfektan (kimia),
menyediakan sabun tangan di tempat wudhu, sedapat mungkin menyediakan anti
septik (hand sanitizer) di depan pintu masjid, dan meminta jama’ah untuk
memakai masker.
Inilah ikhtiar dan sikap yang
seharusnya kita lakukan dalam menghadapi kondisi bangsa kita ini. Sehingga
Allah melindungi kita semua dari berbagai marabahaya dan penyakit,
Semoga bermanfaat, dan
mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjauhkan kita dari virus
وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ .
بارَك اللهُ لىِ ولكُم ونفَعَنِيَ اللهُ وإياكم
بهُدَي كتابِه, أقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العظيم لِي وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ من كلِّ ذنبٍ فاسْتَغْفِرُوه إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
الخطبة الثانية
الحمدُ للهِ
مالِكِ الـمُلْكِ وَ هُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، و أشهدُ أنْ لا إله إلا لله
وَحْدَه لا شَريكَ له، وَ أشهد أنَّ سيدَنا محمداً عبدُه وَ رَسولُه، أفضَلُ بَشِيرٍ
وَ خَيْرُ نَذِيْرٍ. اللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّم علي عبدِك وَ رسولِك محمّدٍ وَ عَلَي
ألِه و صَحْبِه أجمعين، أمابعد.
فياعبادَ
الله ، نُقِل عن بعضِ العارفين بالله قولُه : إنَّ الكَيِّسَ – الفَطِنَ الذَكِيَّ
– مَن لا تَزِيْدُه النِعَمُ إلاَّ إنكِسَاراً وَ ذُلاًّ وَ تَوَاضُعاً وَ مَحبّةً
للمُنعِم ، وَ كُلَّمَا جَدَّد له نِعْمَة أحدَث لها عُبودِيةً وَ خُضوعاً، فكونوا
يا عبادَ الله مِمَّن لا تَزيده النِعَمُ إلاَّ طاعةً لله ، وَ إقبالاً عليه وَ تَوَجُّها
إليه ، وَ لَا تكونوا مِمَّنْ أبْطَرَته النِّعمَةُ ، وَ اتَّبَعَ هَوَاهُ فَكانَ
مِنَ اْلغَاوِيْن .
وَ صَلُّوا
علي رَسُولِ رَبِّ العالمين، سيدِنا محمدٍ النبيِّ اْلأمِين فَقَدْ أمَركم الله
بذلك في كتابهِ الـمُبِين ( انّ الله وَ مَلآئِكتَهُ يُصَلّون علي النبي يا اَيُّهَا
الَّذِين آمنوا صلُّوا عليه
وسلِّموا تسليما) .
اللهم صلِّ وَ سلِّم علي عبدِك وَ رَسُولِكَ
وَ حَبيبِكَ محمَّدٍ البَشِير النَّذِير وَ السِّراجِ اْلـمُنير، وَ ارْضَ اللَّهُمَّ
عَنِ الخُلُفَاءِ الراشِدِين العَادِلِيْن، سادَاتِنا ابي بكرٍ وَ عمرَ وَ عثمانَ
و عَلِي، وَ عَنْ بَقِيَةِ صَحابةِ رسولِ الله اجمعِين، والتابعِينَ وَ تابعِي التَّابعين
وَ مَنْ تَبِعَهُم بإحْسَانٍ إلى يومِ الدِّين، وَ عَنَّا مَعَهُم بعَفْوِيكَ وَ كَـرَمِكَ
وَ إحسَانِكَ يا ارْحَمَ الرَّاحِمين.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلمُؤمِنِين والمؤمِنات،
والمسلِمين والمسلمات، الأحْيَاءِ مِنهم وَ الأَمْوَاتِ، إنَّكَ سَمِيعٌ قريبٌ
مجيبُ الدّعَوَات، يا قاضِيَ اْلحاجات، يا غافِرَ الذُّنوبِ وَ الخَطِيئات , يا
أرحَم الرَّاحمين .
اللهم
أعِزِّ اْلإسْلامَ والمسلِمِين x٣ وَ احْمِ حَوْزَةَ الدِّين، وَ دَمِّرِ اليَهُودَ وَ
أعْوَانَهُمْ مِنَ الـمُسْتَعْمِرِيْن، وَ ألِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ اْلـمُؤْمِنِين
وَ وَحِّدْ صُفوفَهم، وَ أصْلِحْ قَادَتَهُم وَ اجْمَعْ كَلِمَتَهُم علىَ الحَقِّ
يارَبَّ العالَمِين، وَاجْعَلْ هَذا البَلَدَ آمِناً مُطْمَئِنّاً، وَسَائِرَ
بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عاَمَّة يارَحْمنُ يارَحِيم.
أللَّهُمّ آمَنَّا
فى أوْطَانِنَا وَ أصْلِحْ أئِمَتَنا وَ وُلاةَ أُمُوْرِنا، و اجْعَلْ وِلَايَتَنا
فِيمَنْ خَافَكَ و اتَّقَاكَ و اتَّبَعَ رِضَاكَ، يا أرحَم الرَّاحمين .
أللَّهُمَّ انْصُرْنا
على مَنْ عَادَانا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنا فِي دِيْنِنا وَلاَ تَجْعَلِ
الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّـنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ
عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ .
اَللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا
الْبَلَآءَ
وَالْوَبَآءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْغَلَآءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ
الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ مِنْ
بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بَلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ
عَلَى كُلِّى شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
رَبَّنَا
آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الأخِرَةِ حسَنةً وَ قِنَا عَذابَ النار .
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ
لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عباد
الله !! ان الله يَأمُرُ بالعَدْلِ وَالإحْسَان، وَإيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبَي وَيَنْهَي
عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالـمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون،
فاذْكُرُوا اللهَ علي نِعَمِهِ وَ اشْكرُوهُ علي آلائِه، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar