*معصية اورثت ذلا وافتقارا خير , من طاعة اورثت عزا واستكبارا.*
"Kemaksiatan yang menimbulkan rasa rendah diri dan harapan (akan rahmat Alloh dan belas kasih Alloh) itu lebih baik dari pada ta'at yang membangkitkan rasa mulia diri dan keangkuhan"
Perasaan hina dan rasa rendah diri karena perbuatan maksiat yang melekat pada diri, adalah sifat hamba (ubudiyah). Dan perasaan maha mulia dan maha besar adalah sifat Tuhan (Rububiyah).
Adapun sifat seperti yang dimaksud adalah sikap yang harus dimiliki oleh hamba yang melekat pada dirinya dosa, hendaklah ia tidak merasa hina dan rendah diri, namun ia harus berpengharapan penuh kepada rahmat Alloh. Orang seperti ini adalah orang yang lebih baik dari orang yang merasa telah banyak beribadah dan ta'at kepada-Nya, akan tetapi tumbuh rasa angkuh dan tinggi diri dengan amal ibadahnya itu.
Perlu diketahui bahwa rendah diri seorang hamba yang terlibat dalam perbuatan maksiat, itu lebih baik dari angkuhnya hamba yang berbuat ta'at.
Seorang hamba yang ta'at beribadah, akan tetapi tumbuh rasa angkuh dan riya' , ujub (bangga diri) dalam hatinya, maka kemungkinan Allah swa. akan meremehkan amal ibadahnya.
Ada juga seorang hamba Alloh yang sering terlibat perbuatan dosa, yang membuat sedih hatinya, timbul rasa penuh harap akan ampunan, Allah memberi hidayah kepadanya, lalu tumbuh penyesalannya dan rasa khosyiah (takut) kepada Alloh, pada akhirnya ia berjalan menuju keselamatan.
Banyak kisah yang terceritakan oleh hadis Nabi pada zaman bani israil, seorang pelacur yang rendah diri dan berakhir mendapat hidayah, sementara seorang hamba yang gemar beribadah akan tetapi muncul rasa bangga diri nan sombong dan berakhir Alloh meremehkan alam ibadahnya.
Semoga kita menjadi manusia yang selalu rendah diri... Amiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar