Allah SWT menganugerahkan keistimewaan yang
berlimpah kepada umat Islam berkat kemuliaan Nabinya, yaitu Nabi MUHAMMAD SAW.
Dari keistimewaan yang berlimpah itu, ada keistimewaan agung yang
dianugerahkan-Nya kepada mereka, yaitu bulan Ramadhan, sebuah bulan yang penuh
hikmah, nikmat, dan barakah. Rasulullah saw menggambarkan bulan Ramadhan
sebagai berikut:
“Permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah, dan
penghujungnya adalah pembebasan dari api neraka”
Di bulan itu, seluruh kaum muslimin diwajibkan untuk melaksanakan
ibadah puasa selama satu bulan penuh, yang sekaligus termasuk rukun islam yang
ketiga. Yang menjadi nilai istimewa bagi umat Islam adalah bukan
keberadaannya ibadah puasa itu sendiri, tapi hakikat bulan Ramadhan itu sendiri. Karena ibadah puasa
merupakan ibadah yang sudah sejak dahulu disyariatkan kepada umat-umat
sebelumnya. Dalam surah Al Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman:
(يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ)
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,"
Jadi, ibadah puasa sudah ada sejak era Nabi-Nabi terdahulu. Namun, keberadaan
Ramadhan sebagai bulan dilaksanakannya ibadah puasa merupakan keistimewaan
tersendiri bagi umat ini. Allah memilihkan bulan Ramadhan sebagai bulan untuk berpuasa,
karena bulan ini memiliki kemuliaan dan keberkahan yang tidak dimiliki oleh
bulan-bulan yang lain.
Sementara Ramadhan itu sendiri diambil dari kata dasar (ramadha)
yang artinya panas atau membakar. Bulan ini dinamakan demikian, karena bulan
ini dapat membakar dosa-dosa manusia, sekaligus membakar musuh-musuh Allah SWT
yang ingin menggoda para kekasih-Nya yang sedang menjalankan Ibadah suci.