HARI KASIH SAYANG ISLAM
هذا ليس يوم الملحمة ,
ولكنّ هذا يوم المرحمة , إذْهبوا فأنـتـم الطلاق
“Hadza laisa yaumul malhamah,
walakinna hadza yaumul marhamah, idzhabuu fa antumut thulaqoo..”
“…..Wahai manusia sekalian,
hari ini bukanlah hari pembantaian, melainkan hari ini adalah HARI KASIH
SAYANG, dan kalian semua merdeka, kembalilah ke keluarga kalian masing-masing, maka
kalian semua dibebaskan….”
Masih
ingatkah sejarah Fathu Makkah?, tersirat jutaan makna dalam fathu makkah, yang
diabadikan dalam Al Qur’an sebagai fathu mubiin (kemenangan yang nyata, red)
terjadi tepat pada bulan suci Ramadhan. Tepatnya tanggal 10 Ramadhan tahun ke 8
Hijriyah. Pasukan islam dari madinah merebut kembali kota makkah dari Kuffarul
Quraisy dan mendapatkan izin dari Alloh untuk memperolih kemenangan yang
gilang-gemilang. Ribuan tawanan musuh masing-masing menundukkan kepala,
menyesali apa yang telah diperbuatnya, menanti keputusan atas dirinya, dalam
hatinya bergumam “selamatkah aku atau mungkin kepalaku akan lepas dari
tubuhku”, selanjutnya Rasululloh berpidato kepada ribuan tawanan perang tersebut
: “Wahai orang-orang Quraisy, apa yang kalian bayangankan tentang apa yang akan
aku lakukan terhadap kalian?” Merekapun menjawab : “Kebaikan, kamu adalah
saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia”. Lalu Beliau bersabda, “Aku
sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada
hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha
penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas”.
Dan lanjut
Beliau “…..Wahai manusia sekalian, hari ini bukanlah hari pembantaian, melainkan
hari ini adalah HARI KASIH SAYANG, dan kalian semua merdeka, kembalilah ke
keluarga kalian masing-masing, maka kalian semua dibebaskan….” Kaffir Quraisy
yang sebelumnya ketakutan melihat sosok Rasululloh saw bersama ribuan
sahabatnya dan khawatir kalau Rasulullah akan membalas dendam atas kelaliman
mereka selama ini, sekarang merasa kagum dan takjub akan kemurahan hati
Rasululloh saw Mendengar pidato itu, pasukan Islam shock berat. Berjuang hidup
mati, diperhinakan dan dilecehkan sekian lama oleh kuffar Quraisy,
bertahun-tahun keringat mereka kucurkan, darah mereka alirkan, harta benda yang
tak sedikit pun mereka tanggalkan, bahkan sanak saudara tercinta pun rela
mereka lepaskan demi medan juang Islam. Namun, ketika kemenangan sudah ada di
genggaman, para tawanan musuh malah dibebaskan. Itupun belum cukup, Rosululloh
memerintahkan ghonimah (Harta rampasan perang) berbagai harta benda dan ribuan
unta di bagikan kepada para tawanan. Sementara pasukan Islam tidak memperolih
apa-apa. Sehingga mengeluh dan memproteslah sebagian pasukan Islam pada
Rasululloh saw. Merekapun dikumpulkan dan Rasululloh bertanya pada mereka
sekalian : “Sudah berapa lamakah kalian bersahabat denganku ?” Mereka menjawab;
“sekian tahun ya Rasululloh…” “Selama kalian bersahabat denganku, apakah
menurut hati kalian, aku ini mencintai kalian atau tidak mencintai kalian ?” .
tentu saja sanggat mencintai, jawab mereka. Rasululloh mengakhiri pertanyaannya
; “Kalian memilih mendapatkan unta atau memilih cinta-ku pada kalian ?”
Menangislah mereka, karena cinta Rasululloh kepada mereka jauh lebih besar
bahkan bila dibandingkan dengan bumi, langit, beserta seluruh isinya sekalipun.
Itulah salah satu diantara sekian banyak kejadian sejarah yang diizinkan Alloh
berlangsung di muka bumi.
HARI
KASIH SAYANG versi Rasululloh saw, yang mengandung dimensi-dimensi nilai yang
tak terkirakan kadar kemuliaan sosialnya. Eratnya ikatan kasih sayang, strategi
cinta yang tak terbatas. Strategi yang beliau terapkan bukan “Bagaimana
memusnahkan musuh setuntas-tuntasnya” akan tetapi strategi beliau adalah
“Meminimalisir korban sampai sedikit mungkin”.
Yaumul
Marhamah bukanlah hari kemenangan atas musuh, Yaumul Marhamah melainkan HARI
KASIH SAYANG. Karena yang terpenting bukanlah kemenangan atas sesama manusia
atau kelompok, melainkan atas diri sendiri, kemenangan atas amarah, kemenangan
atas nafsu. Jika di hari kasih sayang (Valentine), muda-mudi
mengekspresikan cintanya dengan cokelat, kado-kado berbingkai elok nan cantik
serta serba-serbi berwana pink, mengeksplorasikan bukti cintanya dengan free
sex, bermabuk ria dsb, yang kesemuanya itu hanya mendatangkan murka dan
melahirkan banyak dosa. Maka sebagai pecinta Rasululloh, sebagai hamba Alloh
pun kita butuh ekspresi dan aplikasi, apalah arti sebuah kata “Cinta dan sayang”
jika sang pengungkap tak beraksi dan tak menunjukkan bukti yang setidaknya bisa
dilakukan dengan memperbanyak menyebut nama beliau (bersholawat) atau ihya’us
sunnah (menghidupkan sunnah). BUKTIKAN CINTAMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar